13 Hal Tentang Tubuhnya Yang Tidak Diketahui Banyak Perempuan
- Ada kesamaan antara Ms.V dan ikan hiu (bukan giginya lho!)
Cairan normal yang diproduksi di dalam organ kewanitaan mengandung keringat, sebum, cairan l*ndir rahim, sel-sel kulit, asam urea, asam laktat, kompleks alk*hol, keton, dan… (ini yang seru) squalene. Pernah mendengar istilah ‘squalene’? Senyawa ini tidak hanya ditemukan pada manusia lho, tapi juga ada di dalam organ hati ikan hiu. Squalene yang didapatkan dari proses penyaringan organ hati ikan hiu itu kerap ditambahkan ke dalam pelembab dan krim untuk kulit, dimana ia berfungsi untuk melembabkan atau menghaluskan kulit. Penelitian yang dikutip oleh American Cancer Society menyebutkan bahwa squalene mampu melindungi sel-sel normal pada orang yang menjalani kemoterapi tanpa menghambat kerja obat di dalam sel.
- Perempuan mendengarkan dengan dua belahan otaknya.
Para peneliti dari Indiana University School of Medicine menggunakan fMRI untuk memonitor akitivitas otak sejumlah pria dan wanita saat mereka mendengarkan sebuah novel John Grisham sedang dibacakan. Yang menarik ialah kalau pada laki-laki aktivitas otak hanya terjadi di bagian kiri otak (terutama yang berhubungan dengan bagian otak yang berfungsi dalam mendengar dan berbicara), akan tetapi pada perempuan aktivitas otak terlihat di kedua bagian otak, juga otak kanan yang biasanya berkaitan dengan kreativitas dan ekspresi. Hal ini bisa menjelaskan mengapa para perempuan biasanya bisa lebih dari sekedar mendengar apa yang terkatakan
- Perempuan cenderung tampak lebih muda dibandingkan laki-laki di dalam foto.
Hal ini diakibatkan karena kulit laki-laki lebih tebal dan cenderung menampakkan kerut wajah dan bintik-bintik penuaan, selain itu biasanya para laki-laki kulitnya kerap terpapar oleh berbagai trauma karena proses bercukur atau penggunaan foam cukur secara berkala.
- Hormon pada perempuan menentukan kapan sebaiknya menyusun jadwal ke dokter gigi.
Hormon estrogen akan membuat lubang gigi cenderung kering sehingga apabila terjadi pancabutan gigi maka gumpalan darah cenderung berkumpul di daerah luka dan dapat menimbulkan infeksi kemudian menambah rasa sakit yang ada. Untuk menghindari hal ini terjadi perempuan dianjurkan untuk melakukan pencabutan gigi pada minggu terakhir dari siklus menstruasinya masing-masing (biasanya hari ke 23 hingga 28), yaitu pada saat kadar hormon estrogen paling rendah di dalam tubuh. Apabila perempuan sedang hamil (atau berencana hamil) maka harus diwaspadai bahwa kenaikan kadar estrogen yang timbul saat periode kehamilan kerap mengakibatkan gusi menjadi bengkak dan risiko terjadinya gingivitis meningkat, oleh karenanya penting untuk memeriksakan gigi setiap tiga bulan sekali.
- Ketakutan perempuan pada serangga atau reptil bisa jadi diturunkan secara genetik.
Rasa takut yang timbul jika melihat serangga (laba-laba, ular kaki seribu, kalajengking) atau ular bisa jadi memang di luar kontrol para perempuan. Hal itu dibuktikan oleh para peneliti dari Carnegie Mellon University yang mengukur reaksi instingtif terhadap serangga pada bayi-bayi berusia sebelas bulan saat mereka ditunjukkan berbagai foto serangga dan wajah orang yang sedang tersenyum. Bayi-bayi perempuan lebih tidak berani memandang kepada foto serangga dan lebih suka memandang foto wajah yang sedang tersenyum dibandingkan pada bayi-bayi laki-laki. Bisa jadi fungsi ini penting karena perempuan sejak dahulu kala bertugas menjaga anak-anak di rumah sementara para laki-laki keluar dan berburu.
- Usus perempuan cenderung lebih panjang daripada laki-laki.
Bagian akhir usus besar perempuan yang disebut sigmoid cenderung lebih panjang dibandingkan pada laki-laki. Oleh karena dalam rongga perut perempuan juga terdapat rahim, maka semua organ pencernaan bagi organ reproduksi berhimpitan di dalam rongga perut perempuan, akibatnya sistem pencernaan perempuan tidak mempunyai begitu banyak ruang dibandingkan dengan laki-laki. Maka kita bisa mengerti mengapa perempuan lebih rentan terkena gangguan saluran cerna, hal ini juga merupakan justifikasi mengapa perempuan layak mendapatkan wc yang baik dan privasi yang lebih.
- Rambut di sekitar organ kewanitaan cenderung rontok pada minggu ketiga.
Bandingkan dengan usia rambut di kepala yang bisa bertahan hingga tujuh tahun lamanya.
- Obsesi perempuan pada kecenderungan warna kulit saat memilih sepatu ialah diturunkan secara genetik.
Gen yang memungkinkan orang untuk melihat warna merah hanya ditemukan pada kromosom X, dimana pada pria biasanya lebih mudah terjadi mutasi dan mengganggu kemampuan mereka membedakan antara warna merah dan hijau. Namun para peneliti baru-baru ini menemukan bahwa kombinasi antara gen normal di salah satu X kromosom dan gen yang telah bermutasi di kromosom lain, yang mana terjadi pada sekitar 40% populasi perempuan, akan meningkatkan kemampuan untuk membedakan gradasi warna antara merah hingga oranye. Penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Human Genetics ini mengatakan bahwa para peneliti berspekulasi bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang diturunkan dari nenek moyang khususnya para perempuan yang pada saat kehidupan awal menggantungkan kehidupannya pada alam dengan mencari makanan, untuk membedakan antara biji-bijian, daun-daunan dan serangga.
- Perempuan memiliki indera penciuman yang luar biasa tajam.
Seorang peneliti yang mendalami tentang fungsi penciuman manusia bernama Pamela Dalton PhD yang bekerja di Monell Chemical Senses Center di Philadelphia menunjukkan fakta bahwa perempuan memiliki kekuatan penciuman walau pada kadar konsentrasi 1/1000. Beliau mengimbuhkan bahwa hal tersebut bisa jadi berkaitan dengan hormon, karena pada perempuan pra-puber dan pasca menopause kekuatan penciuman tersebut tidak sekuat di fase kehidupan perempuan yang lain. Dalton juga telah menemukan bahwa perempuan memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi apakah seseorang stres atau tidak (terutama bagi pasangannya) hanya dengan mencium baju bekas yang telah dipakainya.
- Tubuh perempuan lebih rentan terhadap alk*hol dibandingkan laki-laki.
Hal ini tidak hanya diakibatkan rata-rata laki-laki bertubuh lebih besar dibanding perempuan. Perut perempuan memproduksi lebih sedikit enzim yang dapat memecah alk*hol. Maka setelah minum beberapa gelas minuman yang mengandung alk**ol dalam jumlah yang sama dengan laki-laki, kadar alko*** dalam darah perempuan akan lebih tinggi. Selain itu tubuh perempuan mengandung air lebih sedikit untuk melarutkan alko***, akibatnya pengaruh alko*** akan lebih kuat terasa, mulut kering dan nyeri kepala yang lebih hebat di pagi hari.
- Perempuan cenderung lebih merasakan sakit dibanding laki-laki.
Sebuah penelitian berskala besar menemukan bahwa orang-orang yang mempunyai masalah kesehatan yang berat seperti kanker, nyeri punggung yang parah dan penyakit infeksi yang menyakitkan, perempuan lebih cenderung menyatakan bahwa mereka menderita. Para peneliti dari Standford University menyimpulkan bahwa perempuan merasakan rasa sakit lebih intens dibandingkan laki-laki, argumen yang diajukan disebabkan oleh hormon. Hormon estrogen yang terdapat dalam tubuh perempuan terbukti dalam mendorong sistem pereda rasa sakit di otak. Akan tetapi manakala kadar estrogen menurun misalkan pada siklus tertentu saat menstruasi atau setelah melahirkan, maka perempuan menjadi lebih peka terhadap rasa sakit.
2 hal lagi fakta mengenai tubuhnya yang tidak diketahui perempuan yang bisa Anda baca di halaman berikutnya