Banyak mitos yang dipercaya bahwa minum minyak tertentu akan memudahkan proses persalinan atau dengan minum kelapa muda secara rutin selama kehamilan tua akan memudahkan lahirnya bayi saat proses persalinan. Namun, pada kenyataannya, secara medis ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses kelahiran bayi dan yang pada akhirnya banyak mempengaruhi apakah seorang ibu bisa melahirkan normal atau sectio-caesar.
[Baca juga: 8 Mitos seputar kehamilan, percaya?]
Mari kita sama-sama memahami 4 faktor yang mempengaruhi proses persalinan bayi berikut ini:
4 Faktor yang Mempengaruhi Proses Persalinan
Faktor yang mempengaruhi proses persalinan (Ilustrasi/pixabay)1. Jalan Lahir (Passageway)
Berbicara mengenai jalan lahir berarti berbicara masalah tulang panggul, yakni bagian terpenting dalam jalur lahir bayi. Bentuk tulang panggul paling ideal jalan lahir bayi adalah bentuk tulang gynecoid dimana luas tulang panggul sangat sesuai dengan kepala janin sebagai bagian terdahulu yang akan keluar dari rahim. Hampir 50% wanita mempunyai bentuk panggul gynecoid. Selain bentuk tulang panggul, hal yang penting dari jalan lahir adalah bebasnya bagian jalan lahir dari tumor atau benjolan yang bisa menghambat proses persalinan.
2. Janin yang Melalui Jalan Lahir (Passenger)
Setidaknya ada tiga kondisi agar janin bisa lahir sesuai dengan jalan lahirnya, antara lain:
a. Ukuran kepala janin
Bagian kepala janin -bagian pertama yang akan melewati jalan lahir- seharusnya memiliki ukuran yang normal atau dengan kata lain tidak dalam kondisi janin mengalami hydrocephalus, yaitu penyakit yang menyerang otak dan menyebabkan cairan menumpuk pada otak sehingga ukuran kepala menjadi tidak biasa.
b. Posisi janin
Posisi janin agar bisa melewati jalan lahir adalah sejajar dengan posisi tubuh ibu, yaitu kepala berada di bawah (dengan memasuki tulang panggul), dan p4ntat berada di bawah tulang diafragma ibu (fundus). Jika posisi bayi melintang atau sungsang akan sangat menyulitkan janin bisa terlahir melalui jalan lahir.
c. Berat badan janin
Berat badan janin yang terlalu besar bisa menghambat janin bisa keluar melalui jalan lahir. Berat rata-rata bayi agar bisa terlahir melalui jalan lahir adalah 2500 – 4000 gram. Lebih dari berat tersebut, proses persalinan akan sedikit bermasalah.
3. Kekuatan Kontraksi Uterus dan Kekuatan Mengejan Ibu (Power)
Kekuatan atau tenaga yang dibutuhkan dalam proses persalinan bayi terdiri dari dua, yaitu, tenaga primer dan sekunder.
Tenaga primer berasal dari kekuatan kontraksi uterus yang berlangsung sejak awal persalinan atau tahap I persalinan.
Tenaga sekunder berupa kekuatan mengejan ibu yang akan melahirkan. Seorang ibu hanya diperbolehkan mengejan jika sudah terjadi pembukaan sempurna, (10 cm) karena jika ibu mengejan sebelum pembukaan sempurna, maka tenaga yang dikeluarkan akan sia-sia dan tidak akan berpengaruh pada keluarnya janin. Mengejan tidak tepat waktu juga akan menyebabkan pembengkakan pada organ kewanitaan sehingga justru akan menghambat proses persalinan.
Untuk menghasilkan tenaga mengejan yang kuat dan berpengaruh terhadap penurunan bagian janin lakukan hal sebagai berikut:
- Hanya mengejan pada saat kontraksi
- Dengan cara menarik nafas dalam kemudian mengejanlah dengan glotis tertutup diarahkan menuju bagian bawah seperti saat buang air besar.
- Beristirahatlah dengan tidak mengejan pada saat kontraksi uterus berakhir. Hal ini bisa dilakukan dengan menyandarkan kepala dan punggung pada sandaran.
4. Kondisi Psikologis Ibu (Psychologist)
Kondisi psikologis ibu sangat berpengaruh pada saat proses persalinan. Semakin ibu siap dan memahami proses persalinan, maka ibu akan semakin mudah bekerja sama dengan petugas kesehatan yang akan membantu proses persalinannya. Keyakinan ibu bahwa setiap persalinan itu satu hal yang wajar dan menjadi hal yang mulia bagi mereka adalah salah satu kunci ketenangan dalam proses persalinan yang bisa membuat ibu lebih tenang dalam menghadapi setiap rasa sakit yang dirasakannya. Pendamping seperti suami dan keluarga menjadi support tersendiri yang akan menambah rasa percaya diri dan ketenangan ibu saat menghadapi masa sulit selama proses persalinan. Percaya bahwa pikiran membawa sugesti sendiri terhadap proses persalinan. Jika ibu bisa mensugesti dirinya untuk selalu berpikir positif maka, proses persalinan akan lebih mudah dijalani.
Demikianlah hal yang mempengaruhi proses persalinan. Semoga dengan informasi ini bisa membantu ibu hamil yang sedang menunggu proses persalinan sehingga bisa menghadapinya dengan kondisi tenang.
Sumber :
- www.alodokter.com/hidrosefalus
- Nisman, Wenny Artanty. 2011. Ternyata Melahirkan itu Mudah dan Menyenangkan. Yogyakarta : Penerbit Andi Yogyakarta.