Virus Ebola: Pengertian, Ciri-Ciri, Asal Usul Nama, dan Gambar Virus Ebola – Menanggapi pertanyaan Saudara Muhammad Imron tentang penyebab munculnya Virus Ebola, mari kita menengok kembali asal-usul virus Ebola.
Apa itu Virus Ebola?
Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae. Ebola juga dijadikan nama bagi penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut.
Virus Ebola adalah suatu virus dari famili filovirus genus filoviridae, dan dapat menyebabkan demam hemoroik (ebola hemorrhagic fever) yang hebat pada manusia. Ebola merupakan penyakit menular yang mematikan. Virus ini pertama kali ditemukan di Afrika tepatnya di Zaire, dan dapat menyerang monyet, kera, simpanse, dan terutama manusia.Tingkat kematian berkisar antara 80% sampai 100%. Asal katanya adalah dari sungai Ebola di Kongo.
Habitat alami dari virus ini tidak diketahui pasti. Namun, fakta menunjukkan bahwa virus ini bersifat “zoonotic” yang artinya hidup dan berkembang biak dalam tubuh hewan yang berada dalam benua Afrika.
Hingga saat ini secara genetis telah teridentifikasi empat tipe virus ebola, pertama ebola Zaire, dimana virus ini ditemukan di Zaire tahun 1976 yaitu tempat pertama kali terjangkitnya virus ebola, kedua ebola Sudan dimana tipe ini pertama kali ditemukan di bagian barat sudan pada akhir tahun 1976 dan menyerang kembali pada tahub 1979, ketiga ebola Reston dimana virus ini merupakan variasi dari virus Ebola yang ditemukan pada monet Afrika yang didatangkan dari Amerika, dan yang keempat ebola Ivory Coast yang ditemukan pada tahun 1995 di daerah pantai Ivory Afrika Barat di hutan Tai.
Dari keempat virus ebola tersebut, terdapat tiga tipe virus ebola yang dapat menyerang manusia yaitu ebola Zaire, Sudan, dan Ivory Coast, sedangkan ebola Reston hanya dapat menyerang primata seperti monyet, kera, dan simpanse. Penginfeksian virus ebola pada tubuh yaitu dengan menyerang sel hati dan sel sistem reticuloendothelial serta lapisan kapiler darah, sehingga menyebabkan kebocoran cairan dan protein plasma.
Asal kata nama Virus Ebola
Nama Virus Ebola diambil dari sungai Ebola, Kongo, Afrika
Ciri ciri Virus Ebola
Virus Ebola merupakan virus RNA yang terbungkus negatif. Virus ini masuk dalam keluarga Filoviridae, yang memiliki satu anggota lain yang terkait yaitu Marburg. Virus ini telah terbukti menyebabkan demam berdarah pada manusia yang terinfeksi. Filovirus merupakan salah satu agen yang paling mematikan di dunia.
Sebagai virion, virus-virus yang terbungkus ini sebagian besar berbentuk basil, tetapi mereka juga dapat muncul dalam bentuk bercabang, bundar, berbentuk U atau 6, dan panjang. Diameter filovirus biasanya seragam sekitar 80nm. Namun, panjang virus bervariasi. Subtipe virion Ebola yang berbeda telah ditemukan dalam cairan biakan dengan panjang yang berbeda. Zaire berkisar 1026-1083 nm, dan subtipe Sudan dapat memiliki panjang 990-1086. Panjang subtipe Reston dan Pantai Gading belum ditentukan.
Namun, semua subtipe memiliki sumbu pusat padat elektron yang dikelilingi oleh membran lipid yang berasal dari sel inang.
Struktur Genomik untuk urutan subtipe Zaire telah ditentukan dan dibandingkan dengan anggota filovirus lainnya.
Keluarga virus ini berbagi ukuran genom sekitar 19 kb. Untai RNA linier tidak mengandung ekor poli (A), tetapi setelah virion menyatu dengan sel inang, ekor ditambahkan selama transkripsi. Analisis kerangka bacaan terbuka untuk Ebola telah mengungkapkan bahwa ia terdiri dari tujuh gen yang berbeda, yang memiliki tiga gen yang tumpang tindih. Empat dari protein yang dikodekan dimasukkan ke dalam kompleks Ribonucleoprotein (RNP). Tiga gen yang tersisa mengekspresikan protein yang terkait dengan membran.
Keempat gen yang terkait dengan kompleks RNP Ebola mempunyai fungsi yang berbeda. Gen 1 dan 5 masing-masing mengekspresikan Nucleoprotein dan Virion Structural Protein 30 yang berfungsi sebagai enkapsulasi. Gen kedua mengkode Virion Structural Protein 35. Protein terakhir yang terkait dengan Kompleks RNP ialah Protein Besar, yang merupakan RNA polimerase yang bergantung pada RNA.
Asal-usul Virus Ebola
Ebola, atau lebih dikenal dengan sebutan demam berdarah ebola merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus ebola yang pertama kali ditemukan di Afrika pada tahun 1976. Gejala awal penyakit ini berupa demam, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, sakit tenggorokan dan gejala lain yang disertai dengan diare, muntah, sakit perut. Dalam beberapa kasus penyakit ini bahkan menyebabkan ruam, mata merah dan pendarahan secara internal dan eksternal.
The National Institutes of Health mencatat hampir 90 persen orang yang terinfeksi virus ebola, meninggal dunia. Virus ini mewabah di beberapa negara Afrika seperti Republik Demokratik Kongo, Gabon, Sudan, Pantai Gading, dan Uganda.
Sebenarnya manusia bukanlah sarang alami dari virus ebola. Orang pertama kali terjangkit virus ini diyakini mereka yang melakukan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi virus tersebut. Hewan yang berpotensi menyebarkan virus ebola kepada manusia antara lain simpanse, gorila, antelop hutan, monyet cynomolgus.
Setelah seseorang terinfeksi dari hewan maka orang tersebut berpotensi menyebarkan virus kepada orang lainnya melalui cairan darah, air liur, lendir.
Berdasarkan beberapa pengalaman di beberapa negara tempat kasus ini terjadi, ebola sering menyebar dan menyerang para pekerja di bidang layanan kesehatan masyarakat. Tentu saja hal ini lumrah karena mereka bertugas merawat pasien yang terjangkit virus. Terlebih jika mereka tidak menggunakan pelindung seperti masker dan sarung tangan. Penggunaan jarum suntik yang baru juga sebagai sarana penyebaran virus.
Para ilmuwan hingga kini masih belum mengetahui darimana virus ebola berasal. Penelitian menunjukkan jika kelelawar dapat terinfeksi virus ebola namun mampu bertahan dengan virus tersebut tanpa terjangkit penyakit ebola. Kelelawar diklaim sebagai hewan yang memainkan peran penting mempertahankan virus di alam.
Pelacakan Virus Ebola
Para pakar yang melakukan pelacakan menduga penyebaran ebola di Afrika Barat itu berawal dari kisah seorang wanita yang pergi ke pasar di Guinea. Sebelum menyelesaikan urusannya, wanita itu tiba-tiba mengeluh tak enak badan. Lantas, dia pulang ke rumahnya di sebuah desanya yang dekat perbatasan sebelah utara Liberia.
Wanita ini memiliki saudara sepupu yang menyayanginya. Melihat saudaranya sakit, sang sepupu merawat sebelum wanita tadi meninggal, sehingga tanpa disadari telah terpapar virus Ebola.
Setelah wanita tadi meninggal, sepupunya ini juga merasakan sakit dengan gejala yang mirip. Khawatir, dia menyusul suaminya yang bekerja di sebuah pertambangan di wilayah Liberia.
Karena jaraknya jauh, wanita itu menggunakan taksi melewati Monrovia (Ibu Kota Liberia). Hasil pelacakan diketahui ada lima warga Monrovia yang menggunakan taksi yang sama terpapar virus dan kemudian meninggal.
Dari Monrovia, wanita itu naik ojek menuju pertambangan tempat suaminya bekerja.
Begitu seterusnya pemaparan terjadi sampai otoritas setempat kewalahan melacak sampai kemudian terjadi wabah di Afrika Barat saat ini.
“Ini sebuah analogi situasi pada pria (penderita ebola) yang naik pesawat komersial,” kata Derek Gatherer, Pakar Virus dari Universitas Lanchaster yang melakukan pelacakan dari dekat bagaimana wabah di Afrika Barat terjadi.
Cara penularan penyakit Ebola
Penyakit Ebola dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit. Masa inkubasinya dari 2 sampai 21 hari, umumnya antara 5 sampai 10 hari. Saat ini telah dikembangkan vaksin untuk Ebola yang 90% efektif dalam monyet, namun vaksin untuk manusia belum ditemukan.
Virus Ebola hidup di tempat yang lembab, lingkungan yang gelap, tidak akan menyebabkan tipikal penularan melalu udara. Tetapi bisa menetap pada partikel udara yang mengambang dan darah orang yang terinfeksi, cairan tubuh lain, kontak langsung dengan kotoran, urine, air liur dan air mani, ada kemungkinan akan terinfeksi. Kondisi pria ketika yang telah pulih, sampai tujuh minggu setelah pemulihan masih bisa menyebarkan virus melalui air mani mereka.
Ketika kulit orang sehat yang luka atau selaput mukosa kontak dengan lingkungan yang terkontaminasi oleh cairan lendir pasien Ebola (seperti pakaian kotor, sprei atau jarum suntik yang telah digunakan), juga akan terinfeksi.
Mayat tubuh seseorang yang terinfeksi Virus Ebola juga adalah sumber infeksi, oleh sebab itu juga ada yang menyebut “virus orang mati” atau “virus zombie”, harus melakukan perlindungan terhadapnya dan segera dikuburkan. Setelah pasien mulai menunjukkan gejala, sifatnya sudah menular. Dalam masa inkubasi tidak menular.
Gambar Virus Ebola
Demikianlah Asal Usul Virus Ebola, semoga bermanfaat. Perlu untuk senantiasa membentengi diri dengan produk kesehatan berkualitas kelas dunia yang dapat mendidik dan mencerdaskan sistem imun, dan meningkatkan sistem imun sampai 473%.