
Cokelat. Salah satu makanan yang paling digemari remaja dan anak kecil ini disebut-sebut memiliki khasiat menghilangkan stres. Rasanya yang lezat dan aromanya yang khas membuat siapapun ketagihan menikmatinya. Namun, siapa sangka di balik sensasi lezatnya cokelat ternyata juga memiliki manfaat dan bahaya bagi kesehatan.
Sejarah Cokelat
Cokelat dalam bahasa Inggris disebut Chocolate. Kata ini berasal dari bahasa Suku Aztec dan Maya yang menyebut makanan ini Xocolate yang berarti air pahit. Cokelat pertama kali ditemukan oleh Suku Aztec dan Maya pada sekitar tahun 300 SM. Mereka menumbuk dan mengeringkan biji cokelat kemudian dijadikannya minuman. Oleh mereka, cokelat dipandang sebagai makanan para dewa.

Proses Pembuatan Coklat
Cokelat dibuat dari biji pohon kakao (Theobroma cacao L). Buah cokelat yang baru dipanen disimpan dulu selama 5 hari. Setelah itu, buah dikupas dan diambil bijinya. Biji ini difermentasi selama 3-15 hari. Semakin lama difermentasi, semakin harum aroma cokelatnya. Biji yang telah difermentasi kemudian dijemur selama satu bulan. Biji yang telah selesai dikeringkan kemudian dibersihkan dengan mesin penyikat lalu disangrai. Biji kemudian diolah menjadi ragam olahan cokelat.
Jenis Cokelat
Cokelat terdapat dalam empat bentuk, yaitu cokelat bubuk, pasta cokelat, meses, dan cokelat compound yang berbentuk batangan. Cokelat compound merupakan cokelat yang digunakan sebagai cokelat masak. Ada tiga jenis cokelat compound, yaitu dark chocolate yang rasanya agak pahit, milk chocolate yang paling banyak tersedia di pasaran, dan white chocolate.
Kandungan Gizi Cokelat
Cokelat mengandung kalori yang cukup banyak, yaitu 500 kkal per 100 gramnya. Cokelat mengandung 6 gram protein, 30 gram lemak, dan 50 gram karbohidrat. Cokelat bubuk mengandung fosfor yang cukup banyak, yaitu 715 mg. Selain itu, cokelat juga mengandung vitamin A dan B serta kalsium dan zat besi.
Manfaat Cokelat
Makanan lezat ini memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan kita, antara lain:
- Aroma dan rasanya yang khas mampu membangkitkan mood baik dalam diri kita
- Flavonoid pada cokelat membantu menghambat kolesterol jahat
- Mampu mencegah dan mengobati penyakit jantung
- Sebagai antioksidan untuk mencegah kanker
- Kandungan polifenol dalam cokelat setara dengan lima buah sayuran. Polifenol berguna untuk memperbaiki kerja jantung dan pembuluh darah.
- Cokelat mengandung phenylethylamine yang mampu meningkatkan ga***h s*ks, memberi perasaan senang, dan meningkatkan mood baik dalam diri kita.
- Zat theobromine pada cokelat dikenal mampu memberikan perasaan tenang dalam jiwa dan meredakan batuk.
Dampak Buruk Cokelat
Di balik kelezatan cokelat, tersembunyi pengaruh buruk jika dikonsumsi terlalu banyak. Dampaknya ialah dapat menyebabkan obesitas, meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, dan memicu gigi berlubang. Oleh karena itu, sebaiknya pilih cokelat yang rendah lemak dan kolesterol.
Baca juga:
Demikianlah Sejarah, Proses pembuatan, jenis-jenis, kandungan, manfaat, dan dampak buruk cokelat, semoga bermanfaat.