
Halmezin syrup mungkin menjadi obat yang sangat familiar jika Anda sering batuk berdahak. Sebab obat ini merupakan salah satu andalan dokter dalam mengobati dan mengeluarkan lendir dahak dari dalam tubuh agar batuk bisa mereda.
Halmezin juga digunakan untuk kasus batuk kering untuk kasus-kasus tertentu. Sebab obat ini bukan hanya digunakan untuk ekspektoran saja. Di sisi lain, obat ini juga tidak bisa diberikan untuk semua orang. Khususnya pasien dengan penyakit bawaan yang berhubungan dengan pernapasan juga.
Untuk lebih lengkapnya, mari kita bahas lebih detail tentang Halmezin syrup, apa saja kegunaannya, efek sampingnya, dan siapa saja yang boleh mengonsumsi obat ini.
Halmezin Syrup untuk Apa?
Halmezin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi masalah batuk berdahak dan batuk kering. Di dalam tiap tetes halmezin, terdapat 5 kandungan aktif, yaitu:
- Promethazine HCL
- Dextromethorpan HBr
- Bromhexine HCl
- Amonium chloride
- Natrium sitrat
Untuk kasus batuk berdahak, halmezin memiliki peran sebagai obat ekspektoran. Artinya obat ini akan mengencerkan lendir atau dahak agar bisa keluar lebih mudah.
Selain itu di dalamnya juga terkandung antihistamin yang bersifat anti-alergi. Sehingga dapat menghilangkan rasa gatal di tenggorokan, pilek, bersin, dan mata gatal berair.
Meskipun obat ini bisa Anda temukan di berbagai apotek dan bisa dibeli tanpa perlu resep dokter, tetap dibutuhkan pengetahuan dasar mengenai siapa yang boleh dan siapa yang tidak bisa mengonsumsi obat batuk ini.
Untuk lebih lengkapnya, mari kita bahas sedikit tentang zat-zat aktif yang ada dalam obat ini.
Bromhexine
Bromhexine merupakan zat yang digunakan untuk batuk berdahak. Obat dengan kandungan zat aktif ini hanya diberikan ketika kondisi saluran udara pasien tertutup oleh lendir dahak seperti pada pasien flu dan influenza.
Bromhexine tergolong sebagai zat mukolitik, yang mana bertugas untuk mengeluarkan dan menghentikan produksi lendir dalam paru-paru.
Promethazine
Promethazine adalah zat anti alergi dan peradangan yang terjadi biasanya dialami oleh pasien flu. Zat ini juga terkandung dalam obat-obat yang berguna untuk mengatasi kondisi anafilaksis, dimana terjadi reaksi alergi seperti bersin, batuk, mata gatal, dan hidung berair.
Jika Anda suka mabuk perjalanan, nama promethazine mungkin juga sudah tidak asing. Sebab kandungan ini banyak digunakan untuk obat pencegah mabuk perjalanan.
Amonium Klorida
Selanjutnya ada zat yang bersifat ekspektoran dalam halmezin, yaitu amonium klorida. Sebagai zat ekspektoran, amonium klorida bertugas untuk mengencerkan dahak agar bisa dikeluarkan lebih mudah setelah berinteraksi dengan bromhexin.
Dextromethorphan
Dextromethorphan adalah zat aktif yang digunakan untuk menekan frekuensi batuk pasien. Kandungan ini tersedia dalam bermacam obat batuk kering maupun batuk berdahak.
Tetapi, dextromethorphan tidak bisa digunakan untuk meredakan batuk yang disebabkan oleh asma, efek dari merokok, serta penyakit bronkitis kronis.
Cara Pemakaian & Dosis Halmezin Sirup
Dalam tiap 5 ml Halmezin syrup, terdapat kandungan:
- 197 mg natrium sitrat
- 44 mg amonium klorida
- 5 mg Promethazine HCl
- 4 mg Bromhexine HCl
- 7,5 mg Dextromethorphan HBr
Untuk dosis pemakaiannnya, Halmezin syrup bisa digunakan dengan dosis seperti berikut.
- Anak- anak di atas 2 tahun: ½ sampai 1 sendok takar (2,5 ml sampai 5 ml) 3 sampai 4 kali sehari
- Orang dewasa: 2 sendok takar (2x 5 ml) sebanyak 3 sampai 4 kali sehari.
Obat ini hanya boleh diminum setelah makan. Jadi pastikan perut Anda tidak kosong ketika ingin meminum obat ini. Atau setidaknya beri jarak selama 1 atau 2 jam setelah makan sebelum minum obat.
Baca juga:
Obat Batuk Anak Alami, di Apotik, dan Resep Dokter
Halmezin Syrup Efek Samping
Halmezin syrup bisa memberikan efek samping untuk beberapa orang. Walaupun kebanyakan tidak merasakannya, tapi pasien dengan kondisi kesehatan tertentu bisa menimbulkan reaksi yang berbeda ketika mengonsumsi obat ini. Contohnya pada pasien dengan kondisi lambung yang lebih sensitif.
Selain itu, efek samping halmezin syrup tidak ada yang membahayakan. Tetapi Anda tetap harus waspada dan mengetahui apa saja efek sampingnya.
Nah, berikut ini beberapa efek samping yang mungkin akan dirasakan setelah meminum halmezin:
- Mual, khususnya bila dikonsumsi setelah makan makanan pedas
- Muntah-muntah
- Telinga seperti berdenging
- Penglihatan kabur
- Mengantuk
- Pusing
- Mulut kering
- Kejang pada penderita epilepsi dan kondisi khusus lainnya
Umumnya efek samping ini tidak akan berlangsung lama. Tapi jika mual, muntah, dan gangguan lain yang Anda rasakan tidak hilang setelah 1 jam, hubungi dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Sebab seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, tidak semua orang bisa diberikan halmezin.
Siapa yang Tidak Boleh Minum Halmezin?
Ada beberapa orang atau kondisi tertentu dimana pasien tidak boleh minum halmezin syrup. Di antaranya:
- Pasien yang akan mengemudi atau mengoperasikan mesin dalam kurang dari 5 jam setelah minum obat
- Pasien yang sedang menjalani terapi MAOI (Monoamine Oxidase Inhibitors) atau anti depresant
- Pasien yang memiliki penyakit glukoma
- Pasien dengan kondisi asma
- Pasien dengan gangguan penyakit hati
- Pasien yang mengalami kondisi muntah-muntah hingga mengeluarkan natrium atau dalam kondisi kelebihan maupun kekurangan basa
Jika Anda memiliki salah satu dari kondisi di atas, berkonsultasi dulu dengan dokter secara online maupun offline sebelum mengonsumsi obat.
Selain itu, Anda juga perlu berkonsultasi bila ingin memberikan obat ke anak dengan alergi obat atau kondisi tertentu dimana mereka tidak bisa mengonsumsi sembarang obat seperti hemophilia.
Apakah Boleh Memberikan Halmezin untuk Anak?
Pemberian Halmezin ke anak di bawah 2 tahun harus dilakukan dengan pengawasan dokter. Meskipun Anda bisa membeli obatnya secara bebas, namun pemberian obat ini baiknya dilakukan jika dokter anak sudah memperbolehkannya.
Sebab ketika usianya masih di bawah 2 tahun, mungkin ada beberapa kondisi kesehatan yang belum disadari oleh orang tuanya.
Oleh karena itu pemberian obat pada anak-anak harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan memilih obat dengan resiko paling aman.
Apakah Boleh Memberikan Halmezin untuk Ibu Hamil?
Halmezin digolongkan sebagai obat katergori C untuk ibu hamil. Artinya, obat ini menunjukan adanya efek samping terhadap janin ketika diuji kepada hewan. Tetapi belum dilakukan studi secara jelas kepada manusia.
Karena terindikasi adanya resiko kepada janin, maka obat ini hanya boleh diberikan dengan persyaratan khusus. Salah satunya ialah bila resiko lebih kecil dari manfaat yang akan didapatkan oleh sang ibu.
Selain itu pemberian halmezin untuk ibu hamil juga harus dilakukan di bawah pengawasan dokter kandungan. Umumnya, obat ini hanya diberikan dalam kondisi paling darurat saja.
Akhir Kata
Seperti itulah pembahasan lengkap mengenai halmezin syrup. Jadi sekarang Anda sudah tahu kapan boleh menggunakan obat ini dan kapan tidak boleh mengonsumsi halmezin.