Jika anda saat ini menjalani program diet penurunan berat badan atau pembentukan tubuh, dan dalam ritualnya anda menghindari asupan gula, garam dan lemak, maka anda bukanlah orang satu-satunya di dunia ini yang melakukan hal demikian. Tak sedikit orang yang menghindari menambahkan ketiga bahan ini ke dalam asupan makanan sehari-hari dikarenakan banyaknya mitos yang berkembang tentang dampak negatif dari ketiga bahan ini terkait dengan kesehatan. Tentunya ketakutan ini terlalu berlebihan, faktanya tubuh manusia memerlukan ketiga bahan ini sebagai asupan bahan bakar untuk menjalankan fungsi tubuh sebagaimana mestinya. Dari sekian mitos yang banyak beredar tentunya anda patut mengetahui fakta sebenarnya terkait mitos tersebut sehingga anda tidak perlu takut secara berlebihan terhadap ketiga bahan ini.
Mitos dan Fakta Mengenai Gula, Garam dan Lemak
Mitos dan fakta seputar gula, garam, dan lemak (Ilustrasi/pixabay)Mitos tentang gula
- Hindarilah gula agar tubuh langsing
Faktanya sama sekali tidak ada hubungannya antara konsumsi gula dengan penurunan berat badan, hal yang paling memengaruhi berat badan seseorang ialah kandungan lemak dan protein di dalam tubuh, jika anda menginginkan penurunan berat badan, mengatur pola makan merupakan hal yang terpenting ditambah dengan aktivitas olahraga dan mengonsumsi makanan yang bervariasi dan berimbang.Dalam diet apapun, konsumsi gula tetap diperlukan, tetapi yang perlu diperhatikan ialah sumber gula yang kita konsumsi tidak didapat dari sumber gula tambahan seperti gula pasir, gula merah melainkan gula alami yang biasa terkandung dalam makanan berkarbohidrat ataupun buah-buahan.Diet tanpa karbohidrat ataupun gula sangat tidak dianjurkan dengan alasan apapun karena tubuh manusia hanya dapat menjalankan fungsinya dengan normal jika asupan gizi yang didapat terpenuhi yakni 50% karbohidrat dan 20% protein sisanya lemak, vitamin dan mineral.
- Gula itu harus manis
Salah satu bahan bakar utama pada otak ialah gula, jadi gula sangatlah dibutuhkan untuk membuat fungsi organ yang paling vital dalam tubuh bekerja lebih prima. Faktanya, gula yang digunakan sebagai bahan bakar otak ini tak berarti harus gula pasir atau jenis gula lainnya yang memiliki rasa manis. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, kentang atau pasta yang cenderung tidak memiliki rasa manis ketika dikonsumsi di dalam tubuh akan diolah menjadi gula. Dengan konsumsi karbohidrat yang wajar dan terkontrol, asupan gula yang sebenarnya diperlukan tubuh untuk dirubah menjadi energi sebenarnya sudah cukup. Dalam hal ini, asupan yang harus dihindari ialah makanan yang mengandung gula tambahan berlebihan seperti softdrink, Cookies dan kue-kue lain yang tinggi kandungan gulanya. - Gula menyebabkan seseorang menjadi kecanduan
Menurut studi penelitian ilmuwan di Amerika, konsumsi bahan gula tambahan secara berlebihan menyebabkan tubuh mengalami ketergantungan, mengapa demikian? Ketika tubuh anda sudah terbiasa dengan rasa manis dan pada saat yang sama anda sedang mengonsumsi makanan atau minuman yang kurang manis, maka tubuh anda akan kembali menagih rasa manis itu secara berulang-ulang. - Baca juga: 7 Manfaat Gula Aren untuk Kesehatan.
Mitos tentang garam
- Jika ingin berat badan segera turun, lakukan diet bebas garam
Faktanya anggapan tersebut sangatlah keliru, dalam hal ini garam sangatlah diperlukan sel tubuh agar fungsi otot dalam melakukan aktivitas hidrasi bisa berjalan dengan baik. Konsumsi garam dalam jumlah wajar dapat membuat sel tubuh sehat. Menurut penelitian, jika kita mengurangi asupan sodium dalam tubuh sekitar 1000 miligram bisa meningkatkan risiko tubuh terserang banyak penyakit seperti hipertensi dan meningkatkan risiko terkena diabetes.Diet garam yang dilakukan tubuh secara sembarangan dapat mengakibatkan tubuh kehilangan banyak cairan, karena salah satu fungsi garam dalam tubuh yakni untuk mengikat air. Jika anda ingin mengurangi berat badan dengan mengurangi asupan sodium yang masuk dalam tubuh bisa dilakukan dengan menghindari masakan yang mengandung garam berlebih seperti makanan dalam kemasan ataupun masakan siap saji. - Garam adalah musuh kesehatan
Garam kerap kali disebut sebagai biang keladi timbulnya masalah kesehatan seperti masalah jantung, hipertensi. Tetapi bagaimanapun juga tubuh kita tetap memerlukan asupan garam. Dikutip dari sebuah penelitian ilmuwan di Amerika Serikat, bahwa kita tidak seharusnya menghilangkan garam dari masakan, cukup hanya dengan mengonsumsi garam secukupnya. Faktanya, orang dewasa membutuhkan total 1500-2200 mg kandungan garam perharinya, hal tersebut setara dengan sejumput garam yang anda tambahkan ketika memasak. Kenyataannya pola makan seseorang saat ini membuat seseorang untuk menambahkan jumlah kuantitas garam hingga 5000mg garam perharinya. Terlebih jika anda sedang mengonsumsi makanan siap saji seperti mie instan ataupun snack ringan. Garam tidak menyebabkan hipertensi, tetapi bagi penderita tekanan darah sangat dianjurkan untuk mengurangi asupan garam, karena sifat garam yang mengikat air di dalam tubuh, semakin banyak kandungan air di dalam darah akan memaksa jantung memompa lebih keras dan menyebabkan tekanan darah meningkat. Dalam keadaan sehat anda boleh mengonsumsi garam dengan batas satu sendok teh perharinya. - Ketahui 26 Manfaat Tersembunyi dari Garam yang Jarang Diketahui.
Mitos tentang lemak
- Semua lemak tidak baik untuk tubuh
Faktanya, lemak merupakan salah satu zat gizi penting yang diperlukan tubuh untuk membantu penyerapan nutrisi dan memproduksi energi di dalam tubuh. Dengan tubuh mendapat asupan lemak yang cukup akan dapat mengoptimalkan kinerja tubuh. Namun tidak semua lemak berperan penting bagi tubuh, lemak yang bagus ialah lemak tak jenuh yang biasanya terkandung dalam kacang-kacangan, minyak zaitun hingga buah alpukat. Lemak jenis ini mampu menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik dalam tubuh.Dalam hal ini lemak yang harusnya dihindari untuk dikonsumsi secara berlebihan ialah lemak jenuh yang berasal dari produk hewani seperti telur, seafood, susu serta minyak kelapa dan minyak sawit. Konsumsi minyak jenuh secara berlebihan dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam darah sehingga meningkatkan gangguan terhadap kinerja jantung dan organ penting tubuh yang lain. - Pelajari Perbedaan Pria dan Wanita dalam Menyimpan Lemak.
Demikianlah Mitos dan Fakta Mengenai Gula, Garam dan Lemak, semoga bermanfaat.