Infosehatkeluarga.com | Penyakit Batuk – Penyakit batuk adalah masalah kesehatan yang sering kali dianggap remeh, namun sebenarnya bisa menjadi gejala dari berbagai penyakit yang lebih serius. Batuk yang berlangsung lebih dari beberapa minggu bisa menunjukkan kondisi yang memerlukan perhatian medis segera. Bagi sebagian orang, batuk bisa menjadi gangguan yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan tidur malam yang nyenyak pun bisa terganggu. Jika Anda sering mengalami batuk yang tak kunjung sembuh, ini adalah saat yang tepat untuk mempelajari lebih lanjut tentang penyebab dan pengobatan penyakit batuk.
Batuk dapat terjadi karena banyak alasan, mulai dari infeksi ringan seperti flu, hingga penyakit kronis yang lebih serius. Meskipun batuk sering kali dianggap sebagai gejala yang tidak berbahaya, mengetahui apa yang menyebabkannya dapat membantu Anda mengatasi masalah ini dengan lebih efektif. Artikel ini akan membahas secara detail tentang penyakit batuk, termasuk penyebab, gejala, serta cara pengobatan yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya.
Jenis-Jenis Penyakit batuk
Jenis-Jenis Penyakit batuk berdasarkan Waktu terjadinya
- Batuk Akut : Batuk akut merupakan batuk yang terjadi selama kurang dari 14 hari dan dalam 1 episode. Dalam artian jika terjadi lebih dari 14 hari dan berulang-ulang dalam beberapa bulan maka tidak disebut lagi sebagai batuk akut.
- Batuk Kronis : Batuk kronis bisa terjadi karena gejala penyakit seperti asma, tuberkolosis (TBC) dan batuk rejan (batuk 100 hari).
Jenis-Jenis Penyakit Batuk berdasarkan gejalanya:
- Batuk Berdahak : Batuk berdahak atau disebut juga sebagai batuk produktif adalah batuk yang disertai dengan dahak. Dahak itu sendiri berasal dari sinus / hidung atau bisa juga dari paru-paru dan kerongkongan.
- Batuk Kering : Batu kering disebut juga batuk non-produktif yakni batuk yang tidak disertai dengan dahak. Batuk ini biasanya timbul karena akhir dari suatu gejala seperti flu, iritasi terhadap debu dan asap rokok.
Penyebab Penyakit Batuk
Batuk merupakan mekanisme tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari iritan atau lendir. Namun, batuk yang berlarut-larut bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Penyebab batuk dapat dibagi menjadi dua kategori utama: infeksi dan non-infeksi.
1. Infeksi Saluran Pernapasan
Batuk sering kali muncul akibat infeksi saluran pernapasan, seperti:
- Flu atau Pilek: Penyakit viral ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan bagian atas, yang mengarah pada batuk.
- Bronkitis: Peradangan pada saluran bronkus, yang bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
- Pneumonia: Infeksi pada paru-paru yang menyebabkan batuk berdahak dan sesak napas.
- TBC (Tuberkulosis): Penyakit menular yang dapat menyebabkan batuk kronis dengan darah.
2. Penyakit Non-Infeksi
Selain infeksi, penyakit-penyakit lain juga dapat memicu batuk, seperti:
Alergi: Alergi terhadap debu, serbuk sari, atau bahan lain bisa menyebabkan batuk, bersin, dan hidung tersumbat.
Asma: Penyakit saluran pernapasan kronis yang dapat menyebabkan batuk yang datang dan pergi, terutama saat malam hari atau setelah beraktivitas fisik.
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease): Refluks asam lambung ke kerongkongan dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan memicu batuk.
Gejala Penyakit Batuk
Batuk Kering vs. Batuk Berdahak
Batuk dapat dibagi menjadi dua jenis utama: batuk kering dan batuk berdahak. Batuk kering biasanya disebabkan oleh iritasi pada tenggorokan dan tidak menghasilkan lendir. Sementara itu, batuk berdahak disertai dengan produksi lendir atau dahak, yang bisa berwarna bening, kuning, atau bahkan hijau. Gejala lainnya yang mungkin menyertai batuk antara lain:
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau meler
- Suara serak
- Sesak napas
- Demam ringan
Batuk Akut vs. Batuk Kronis
Batuk juga dapat diklasifikasikan berdasarkan durasinya. Batuk akut berlangsung kurang dari tiga minggu dan sering kali disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Sedangkan batuk kronis berlangsung lebih dari delapan minggu dan bisa disebabkan oleh kondisi medis yang lebih serius seperti asma, bronkitis kronis, atau GERD (gastroesophageal reflux disease).
Apakah batuk menular?
Jawabannya ialah tidak semua batuk menular. Mengetahui jenis batuk yang Anda miliki akan membantu dalam menemukan penyebab yang mendasarinya (menular atau tidak menular). Manakah dari penyebab batuk berikut yang menurut Anda menular?
- Alergi
- Perokok pasif
- Post-nasal drip
- Sakit tenggorokan
- Radang tenggorokan
Batuk itu sendiri tidak menular. Yang perlu dicatat, batuk bisa menjadi sangat menyebalkan, atau menghalangi jalan napas. Tapi batuk juga bisa menjadi metode penyebaran virus atau bakteri penyakit menular jika penyakit ini ditularkan melalui udara.
Sehingga orang menganggap bahwa batuk itu menular. Namun, yang sebenarnya menular ialah patogen penular, bukan batuk itu sendiri. Agen infeksi menular dapat menghasilkan gejala yang sama, termasuk batuk, pada orang lain.
Pengobatan Penyakit Batuk
Pengobatan batuk tergantung pada penyebabnya. Untuk batuk yang disebabkan oleh infeksi, dokter mungkin akan meresepkan obat antivirus atau antibiotik. Sedangkan untuk batuk yang disebabkan oleh kondisi kronis, seperti asma atau GERD, pengobatan jangka panjang mungkin diperlukan.
Obat Batuk
Ada berbagai jenis obat batuk yang dapat membantu meredakan gejalanya:
- Obat Batuk Ekspektoran: Membantu mengencerkan lendir agar lebih mudah dikeluarkan.
- Obat Batuk Antitusif: Mengurangi refleks batuk, berguna untuk batuk kering yang mengganggu.
- Obat Batuk Kombinasi: Beberapa obat mengandung kombinasi antara ekspektoran dan antitusif untuk mengatasi batuk dengan berbagai gejala.
- Antihistamin untuk mengatasi batuk yang disebabkan oleh alergi
- Bronkodilator untuk meredakan batuk akibat asma
Cara dan Bahan-bahan alami untuk pengobatan batuk.
Selain obat-obatan, beberapa perawatan rumahan juga bisa membantu meredakan batuk:
Jahe
Sebagaimana diketahui bahwa Jahe mengandung zat anti-bakteri yang baik. Jahe juga bisa menghangatkan tubuh dan mengobati batuk berdahak. Anda yang sedang mengalami batuk berdahak sangat dianjurkan untuk meminum sari Jahe hangat minimal sehari sekali.
Cara pembuatannya pun sangat mudah yakni dengan mengiris Jahe dan Kencur, kemudian direbus dan diambil air perasannya. Air perasannya itulah yang diminum.
Jeruk nipis
Sudah banyak orang yang merasakan bahwa Jeruk Nipis yang dicampurkan dengan kecap mujarab untuk mengobati batuk berdahak. Kalau Anda tidak suka kecap, bisa mencampurkan Jeruk Nipis dengan Madu. Minumlah air perasan Jeruk Nipis dengan kecap atau Madu sebanyak 2-3 kali dalam sehari.
Daun Sirih
Daun Sirih juga bisa dijadikan obat untuk batuk berdahak. Caranya dengan merebus daun Sirih secukupnya dan campurkan juga potongan Jahe. Kemudian air rebusannya diminum sebanyak minimal sekali dalam sehari supaya tubuh tetap hangat dan sehat.
Daun Asam Muda
Daun asam muda juga dipercaya dapat meringankan penyakit batuk. Cara membuat ramuan obat batuk daun asam muda ini terbilang sangat sederhana sekali. Pertama-tama ambillah segenggam daun Asam muda, kemudian campur daun saga manis dan kayu manis.
Untuk menambah cita rasa, Anda bisa mencampurkan madu atau gula dalam ramuan ini. Rebus ramuan yang telah Anda buat tadi sampai mendidih, setelah itu air hasil olahan tadi siap untuk Anda jadikan obat batuk.
Madu
Madu dapat diberikan mulai dari usia 1 tahun ke atas sebagai pereda batuk.
Kunyit
Kunyit dapat membantu meringankan masalah pencernaan dan dapat membantu jika batuk disebabkan oleh GERD.
Kunyit dan Madu
Kunyit ternyata juga berguna untuk menghilangkan batuk Tanaman obat yang satu ini memang sangat serba guna.
Cara membuat ramuan obat batuk dari kunyit juga sangat gampang, tambahkan setengah sendok teh kunyit (yang telah ditumbuk) dan madu secukupnya ke dalam satu gelas susu. Aduk sampai merata (semua bahan tercampur), kemudian Anda bisa langsung meminum ramuan ini.
Kemangi
Ramuan alami kemangi juga mampu mengatasi batuk dengan cepat , coba sediakan 2 daun kemangi dan 2 gelas air putih kemudian rebus jadi satu , kemudian minumlah agar lekas sembuh.
Campuran Lada Putih dan Madu
Sedikan madu sebanyak 1 sendok teh yang di taburi lada putih kemudian minum lah dengan air hangat.
Air putih
Minumlah banyak air untuk mengencerkan dahak.
Menghirup uap
Mandi air panas, atau rebus air dan tuangkan ke dalam mangkuk, arahkan wajah ke mangkuk itu (kira-kira sejauh 30 cm), letakkan handuk di belakang kepala Anda dan tarik napas. Berhentilah kapan saja jika Anda merasa sudah tidak nyaman.
Catatan: jangan lakukan ini jika batuk disebabkan asma, karena uap dapat memperburuk gejala.
Minyak Kayu Putih
Gosok di dada Anda untuk membantu mengencerkan lendir.
Mint
Sering diminum sebagai teh, membantu melonggarkan lendir di paru-paru.
Cuka Sari Apel
Dapat dicampur dengan madu untuk mengencerkan lendir
Sup ayam
Sup ayam dapat meringankan gejala infeksi saluran pernapasan bagian atas.
Cara menghentikan batuk di Malam Hari
Tergantung dari apa yang menyebabkannya, ada beberapa solusi dan perubahan gaya hidup yang dapat Anda coba untuk meredakan atau mencegah batuk di malam hari pada orang dewasa dan anak-anak.
Miringkan kepala saat tidur
Lebih mudah bagi iritasi untuk sampai ke tenggorokan dan memicu memicu batuk ketika Anda berbaring. Cobalah menopang beberapa bantal untuk mengangkat kepala Anda.
Gunakan pelembab udara
Udara kering dan hangat dapat mengiritasi tenggorokan dan saluran pernafasan. Pelembab yang menghasilkan kabut dingin dapat membantu menjaga udara di kamar Anda tetap lembab. Ini bisa membuat tenggorokan Anda merasa lebih baik.
Madu dan Teh Hangat
Madu dan minuman panas dapat membantu melonggarkan lendir di tenggorokan. Campurkan dua sendok teh madu ke dalam teh bebas kafein, seperti teh herbal, untuk diminum sebelum tidur. Namun, Anda sebaiknya tidak memberikan madu kepada anak-anak di bawah 1 tahun.
Atasi GERD Anda, jika penyebabnya ialah GERD
Berbaring membuat asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan. Kondisi ini dikenal sebagai refluks asam. Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah bentuk kronis dari refluks asam dan penyebab umum batuk malam hari.
Tetapi ada beberapa perubahan gaya hidup yang bisa Anda coba untuk mengurangi batuk yang disebabkan oleh GERD. Sebagai contoh:
- Hindari makanan yang memicu GERD.
- Jangan berbaring setidaknya 2,5 jam setelah makan.
- Angkat kepala tempat tidur Anda setinggi 6 hingga 8 inci, atau ganjal kepala Anda dengan bantal 2 susun.
Gunakan filter udara dan pastikan kamar Anda bebas dari alergen
Ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap alergen, gejala alergi seperti batuk dapat terjadi. Alergi debu merupakan penyebab umum batuk, terutama di malam hari ketika Anda terkena tungau debu atau bulu hewan peliharaan di tempat tidur Anda.
Berikut ini beberapa carauntuk membuat kamar tidur Anda bebas alergen:
- Gunakan penutup sarung bantal, selimut, kasur untuk mengurangi dan mencegah tungau debu.
- Cuci tempat tidur dengan air panas sekali seminggu.
- Jalankan filter udara HEPA di kamar Anda untuk menghilangkan alergen.
- Jangan biarkan hewan peliharaan naik di tempat tidur atau masuk di kamar Anda.
- Jika Anda memiliki karpet, sedot dengan menggunakan vacuum cleaner HEPA.
Menjaga kebersihan tempat tidur
Jika batuk Anda disebabkan oleh alergi, penting untuk memastikan tungau debu tidak ada di tempat tidur Anda. Cuci semua tempat tidur setidaknya setiap minggu dengan air panas, dan keringkan dalam pengering, bukan di jemuran.
Pencegahan Penyakit Batuk
Menjaga Kebersihan
Mencuci tangan secara rutin dan menjaga kebersihan diri adalah langkah penting dalam mencegah penyebaran infeksi yang dapat menyebabkan batuk. Hindari juga kontak dengan orang yang sedang batuk atau pilek untuk mengurangi risiko tertular.
Vaksinasi
Beberapa vaksin, seperti vaksin flu dan vaksin pneumonia, dapat membantu melindungi Anda dari infeksi yang dapat menyebabkan batuk. Pastikan Anda dan keluarga mendapatkan vaksinasi sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh dokter.
Menghindari Alergen
Jika Anda memiliki alergi yang sering memicu batuk, usahakan untuk menghindari alergen tersebut sebanyak mungkin. Gunakan alat pembersih udara di rumah dan hindari membawa hewan peliharaan ke dalam kamar tidur.
FAQ tentang Penyakit Batuk
Apa yang menyebabkan batuk berlangsung lama?
Batuk yang berlangsung lebih dari tiga minggu bisa disebabkan oleh infeksi yang belum sembuh, kondisi medis seperti asma atau GERD, atau bahkan kebiasaan merokok. Konsultasikan dengan dokter jika batuk berlanjut.
Kapan saya harus ke dokter karena batuk?
Jika batuk disertai dengan demam tinggi, darah dalam dahak, sesak napas, atau berlangsung lebih dari tiga minggu, segera konsultasikan ke dokter.
Penutup
Penyakit batuk bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi ringan hingga kondisi kesehatan yang lebih serius. Penting untuk mengetahui penyebab batuk agar dapat menentukan pengobatan yang tepat. Jika batuk Anda tidak kunjung sembuh atau disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan tenaga medis. Jangan biarkan penyakit batuk mengganggu kualitas hidup Anda.
Demikianlah artikel mengenai penyakit batuk, jenis-jenis, penyebab, pencegahan, dan pengobatannya.