Penyakit Diabetes Mellitus – Sekitar 285 juta orang di dunia menderita diabetes, dan India memiliki jumlah terbesar orang yang hidup dengan diabetes. Menurut Federasi Diabetes Internasional, 61.300.000 orang di India menderita diabetes pada 2011. Angka itu diproyeksikan meningkat menjadi 101.200.000 pada tahun 2030.
70 persen penderita diabetes berasal dari negara-negara berpenghasilan rendah atau menengah. 80 persen dari Diabetes Tipe 2 dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup. Diabetes adalah penyebab utama kegagalan ginjal. Di AS, diabetes adalah pembunuh terbesar selain kematian yang diakibatkan oleh kanker p.a.y.u.d.a.r.a dan AIDS.
Penyakit Diabetes Mellitus ini merupakan penyakit yang lebih mengancam nyawa ketimbang penyakit kanker p.a.y.u.d.a.r.a dan AIDS. Dua dari tiga penderita diabetes di kemudian hari dapat mengalami komplikasi penyakit hati dan stroke.
Penelitian telah meluncurkan beberapa fakta mengejutkan tentang penyakit diabetes yang telah mengguncang dunia. Penyakit gaya hidup ini bisa terus meningkatnya jumlahnya apabila Anda tidak mengubah gaya hidup Anda
Pengertian Penyakit Diabetes
Menurut Wikipedia: Penyakit Diabetes Mellitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein, tembus atau pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis adalah kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor, dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari:
- Defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya.
- Defisiensi transporter glukosa.
- atau keduanya.
Klasifikasi Penyakit Diabetes
Diabetes melitus tipe 1
Penyakit Diabetes Mellitus tipe 1, diabetes anak-anak (bahasa Inggris: childhood-onset diabetes, juvenile diabetes, insulin-dependent diabetes mellitus, IDDM) adalah penyakit diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas.
IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Sampai saat ini IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan, bahkan dengan diet maupun olah raga. Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya.
Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada tahap awal.
Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada penyakit diabetes tipe 1 adalah kesalahan reaksi autoimunitas yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas tersebut dapat dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh.
Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin, dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor pengujian darah.
Pengobatan dasar diabetes tipe 1, bahkan untuk tahap paling awal sekalipun, adalah penggantian insulin. Tanpa insulin, ketosis dan diabetic ketoacidosis bisa menyebabkan koma bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Penekanan juga diberikan pada penyesuaian gaya hidup (diet dan olahraga).
Terlepas dari pemberian injeksi pada umumnya, juga dimungkinkan pemberian insulin melalui pump, yang memungkinkan untuk pemberian masukan insulin 24 jam sehari pada tingkat dosis yang telah ditentukan, juga dimungkinkan pemberian dosis (a bolus) dari insulin yang dibutuhkan pada saat makan.
Serta dimungkinkan juga untuk pemberian masukan insulin melalui “inhaled powder”.
Perawatan diabetes tipe 1 harus berlanjut terus. Perawatan tidak akan memengaruhi aktivitas-aktivitas normal apabila kesadaran yang cukup, perawatan yang tepat, dan kedisiplinan dalam pemeriksaan dan pengobatan dijalankan.
Tingkat Glukosa rata-rata untuk pasien diabetes tipe 1 harus sedekat mungkin ke angka normal (80-120 mg/dl, 4-6 mmol/l).Beberapa dokter menyarankan sampai ke 140-150 mg/dl (7-7.5 mmol/l) untuk mereka yang bermasalah dengan angka yang lebih rendah, seperti “frequent hypoglycemic events”.
Angka di atas 200 mg/dl (10 mmol/l) seringkali diikuti dengan rasa tidak nyaman dan buang air kecil yang terlalu sering sehingga menyebabkan dehidrasi. Angka di atas 300 mg/dl (15 mmol/l) biasanya membutuhkan perawatan secepatnya dan dapat mengarah ke ketoasidosis.
Tingkat glukosa darah yang rendah, yang disebut hipoglisemia, dapat menyebabkan kehilangan kesadaran.
Diabetes melitus tipe 2
Diabetes melitus tipe 2 (bahasa Inggris: adult-onset diabetes, obesity-related diabetes, non-insulin-dependent diabetes mellitus, NIDDM) merupakan tipe diabetes melitus yang terjadi bukan disebabkan oleh rasio insulin di dalam sirkulasi darah.
Penyakit ini merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyak gen, termasuk yang mengekspresikan disfungsi sel β, gangguan sekresi hormon insulin, resistansi sel terhadap insulin yang disebabkan oleh disfungsi GLUT10 dengan kofaktor hormon resistin yang menyebabkan sel jaringan, terutama pada hati menjadi kurang peka terhadap insulin serta RBP4 yang menekan penyerapan glukosa oleh otot lurik namun meningkatkan sekresi gula darah oleh hati.
Mutasi gen tersebut sering terjadi pada kromosom 19 yang merupakan kromosom terpadat yang ditemukan pada manusia.
Pada NIDDM ditemukan ekspresi SGLT1 yang tinggi, rasio RBP4 dan hormon resistin yang tinggi, peningkatan laju metabolisme glikogenolisis dan glukoneogenesis pada hati,penurunan laju reaksi oksidasi dan peningkatan laju reaksi esterifikasi pada hati.
NIDDM juga dapat disebabkan oleh dislipidemia, lipodistrofi,dan sindrom resistansi insulin.
Pada tahap awal kelainan yang muncul adalah berkurangnya sensitifitas terhadap insulin, yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah.
Hiperglisemia dapat diatasi dengan obat anti diabetes yang dapat meningkatkan sensitifitas terhadap insulin atau mengurangi produksi glukosa dari hepar, namun semakin parah penyakit, sekresi insulin pun semakin berkurang, dan terapi dengan insulin kadang dibutuhkan.
Ada beberapa teori yang menyebutkan penyebab pasti dan mekanisme terjadinya resistensi ini, namun obesitas sentral diketahui sebagai faktor predisposisi terjadinya resistensi terhadap insulin, dalam kaitan dengan pengeluaran dari adipokines ( nya suatu kelompok hormon) itu merusak toleransi glukosa.
Obesitas ditemukan di kira-kira 90% dari pasien dunia dikembangkan diagnosis dengan jenis 2 kencing manis. Faktor lain meliputi mengeram dan sejarah keluarga, walaupun di dekade yang terakhir telah terus meningkat mulai untuk memengaruhi anak remaja dan anak-anak.
Diabetes tipe 2 dapat terjadi tanpa ada gejala sebelum hasil diagnosis. Diabetes tipe 2 biasanya, awalnya, diobati dengan cara perubahan aktivitas fisik (olahraga), diet (umumnya pengurangan asupan karbohidrat), dan lewat pengurangan berat badan.
Ini dapat memugar kembali kepekaan hormon insulin, bahkan ketika kerugian berat/beban adalah rendah hati,, sebagai contoh, di sekitar 5 kg ( 10 sampai 15 lb), paling terutama ketika itu ada di deposito abdominal yang gemuk.
Langkah yang berikutnya, jika perlu,, perawatan dengan lisan [[ antidiabetic drugs. [Sebagai/Ketika/Sebab] produksi hormon insulin adalah pengobatan pada awalnya tak terhalang, lisan ( sering yang digunakan di kombinasi) kaleng tetap digunakan untuk meningkatkan produksi hormon insulin ( e.g., sulfonylureas) dan mengatur pelepasan/release yang tidak sesuai tentang glukosa oleh hati ( dan menipis pembalasan hormon insulin sampai taraf tertentu ( e.g., metformin), dan pada hakekatnya menipis pembalasan hormon insulin ( e.g., thiazolidinediones).
Jika ini gagal, ilmu pengobatan hormon insulin akan jadilah diperlukan untuk memelihara normal atau dekat tingkatan glukosa yang normal. Suatu cara hidup yang tertib tentang cek glukosa darah direkomendasikan dalam banyak kasus, paling terutama sekali dan perlu ketika mengambil kebanyakan pengobatan.
Sebuah zat penghambat dipeptidyl peptidase 4 yang disebut sitagliptin, baru-baru ini diperkenankan untuk digunakan sebagai pengobatan diabetes melitus tipe 2. Seperti zat penghambat dipeptidyl peptidase 4 yang lain, sitagliptin akan membuka peluang bagi perkembangan sel tumor maupun kanker.
Sebuah fenotipe sangat khas ditunjukkan oleh NIDDM pada manusia adalah defisiensi metabolisme oksidatif di dalam mitokondriapada otot lurik.
Sebaliknya, hormon tri-iodotironina menginduksi biogenesis di dalam mitokondria dan meningkatkan sintesis ATP sintase pada kompleks V, meningkatkan aktivitas sitokrom c oksidase pada kompleks IV, menurunkan spesi oksigen reaktif, menurunkan stres oksidatif, sedang hormon melatonin akan meningkatkan produksi ATP di dalam mitokondria serta meningkatkan aktivitas respiratory chain, terutama pada kompleks I, III dan IV.
Bersama dengan insulin, ketiga hormon ini membentuk siklus yang mengatur fosforilasi oksidatif mitokondria di dalam otot lurik. Di sisi lain, metalotionein yang menghambat aktivitas GSK-3beta akan mengurangi risiko defisiensi otot jantung pada penderita diabetes.
Simtoma yang terjadi pada NIDDM dapat berkurang dengan dramatis, diikuti dengan pengurangan berat tubuh, setelah dilakukan bedahbypass usus.
Hal ini diketahui sebagai akibat dari peningkatan sekresi hormon inkretin, namun para ahli belum dapat menentukan apakah metoda ini dapat memberikan kesembuhan bagi NIDDM dengan perubahan homeostasis glukosa.
Pada terapi tradisional, flavonoid yang mengandung senyawa hesperidin dan naringin, diketahui menyebabkan:
- Peningkatan mRNA glukokinase,
- Peningkatan ekspresi GLUT4 pada hati dan jaringan
- Peningkatan pencerap gamma proliferator peroksisom
- Peningkatan rasio plasma hormon insulin, protein C dan leptin
- Penurunan ekspresi GLUT2 pada hati
- Penurunan rasio plasma asam lemak dan kadar trigliserida pada hati
- Penurunan rasio plasma dan kadar kolesterol dalam hati, antara lain dengan menekan 3-hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme reductase, asil-KoA, kolesterol asiltransferase
- Penurunan oksidasi asam lemak di dalam hati dan aktivitas karnitina palmitoil, antara lain dengan mengurangi sintesis glukosa-6 fosfatase dehidrogenase dan fosfatidat fosfohidrolase
- Meningkatkan laju lintasan glikolisis dan/atau menurunkan laju lintasan glukoneogenesis
sedang naringin sendiri, menurunkan transkripsi mRNA fosfoenolpiruvat karboksikinase dan glukosa-6 fosfatase di dalam hati.
Hesperidin merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan pada buah jenis jeruk, sedang naringin banyak ditemukan pada buah jenis anggur.
Penyebab Penyakit Diabetes Mellitus (Penyebab Umum)
- Faktor keturunan
- Kegemukan/Obesitas biasanya terjadi pada usia 40 tahun
- Tekanan darah tinggi
- Angka triglycerid (salah satu jenis molekul lemak) yang tinggi
- Level kolesterol yang tinggi
- Gaya hidup moderen yang cenderung mengkonsumsi makanan instan
- Merokok dan stress
- Terlalu banyak konsumsi karbohidrat
- Kerusakan pada sel pankreas
Faktor Risiko Diabetes
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena Penyakit Diabetes Mellitus. Salah satu faktor utama adalah kelebihan berat badan atau obesitas. Ini disebabkan oleh dampak dari berat badan pada gaya hidup dan konsumsi makanan.
Kondisi kesehatan yang berkaitan dengan obesitas seperti Sindrom Metabolik juga dapat meningkatkan risiko Anda mengalami diabetes. Sindrom Metabolik menjadikan orang lebih rentan terkena diabetes tipe 2 serta penyakit kardiovaskular dan stroke.
Kebiasaan makan yang buruk dan tidak cukup aktif juga dapat menjadi faktor risiko. Pola makan yang buruk dan konsumsi makanan cepat saji, minuman berenergi, atau minuman bersoda juga dapat menyebabkan obesitas. Terlalu banyak aktivitas diam atau tidak aktif dapat menyebabkan Anda terkena diabetes tipe 2 juga.
Faktor risiko lain termasuk:
- Usia di atas 45 tahun
- Riwayat keluarga dengan diabetes
- Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
- Kolesterol Tinggi (Dislipidemia)
- Riwayat melahirkan bayi besar
- Kadar Trigliserida yang Tinggi
- Kehamilan dengan Diabetes Gestasional
Gejala Penyakit Diabetes Mellitus
Gejala diabetes bervariasi berdasarkan jenis penyakit diabetes yang anda miliki. Jika anda memiliki prediabetes (kadar gula darah lebih tinggi dari normal tapi belum cukup dikategorisasikan sebagai diabetes) atau gestational diabetes (gula darah yang meningkat saat kehamilan) mungkin tidak akan mengalami gejala.
Gejala Penyakit Diabetes Tipe1 (pada anak-anak)
Mengenali gejala diabetes tipe satu pada anak tak selalu mudah karena gejala-gejalanya sering salah dikira penyakit flu. Selain itu gejalanya terkadang baru muncul setelah penyakit berjalan cukup panjang.
Anak dengan diabetes tipe 1 biasanya memiliki gejala awal sebagai berikut:
- Sering berkemih
Hal ini terjadi karena ginjal ingin membersihkan kelebihan glukosa dalam sirkulasi darah. Anak jadi lebih sering buang air kecil dan dalam jumlah yang besar. Mengompol juga bisa menjadi gejala adanya penyakit diabetes, terutama jika sebelumnya anak tak pernah mengompol.
- Banyak minum
Karena banyak cairan yang dikeluarkan, anak menjadi gampang haus.
- Berat badan berkurang
Tubuh tidak lagi bisa memproses glukosa untuk energi dan mulai memecah otot dan cadangan lemak untuk menghasilkan energi bagi sel-sel yang lapar. Karenanya meski nafsu makan anak normal tetapi berat badannya sulit naik.
- Mudah lelah
Anak tampak kelelahan karena tubuhnya tidak mampu memproses glukosa untuk energi.
Gejala-Gejala Penyakit Diabetes Tahap Lanjut
Diabetes tipe 1 umumnya terjadi pada anak-anak dan remaja meskipun pada dasarnya dapat terjadi pada usia berapapun. Diabetes tipe 2 yang merupakan tipe yang paling umum dapat terjadi pada usia berapapun dan sering dapat dicegah.
- Berat badan turun dengan cepat
Buat penderita diabetes, jangan senang dulu jika berat badan Anda turun dengan cepat. Ini bukan diakibatkan karena diet yang sukses, namun lebih disebabkan karena pankreas mulai rusak. Pankreas memiliki tugas memproduksi insulin yang digunakan mengolah glukosa menjadi sumber energi.
Karena pankreas pada penderita diabetes gagal mengolah gula menjadi energi, maka terjadilah resistensi insulin. Tubuh kemudian akan mencari sumber energi alternatif dengan membakar cadangan lemak dalam tubuh. Jika cadangan lemak habis, maka sasaran selanjutnya adalah otot. Akibatnya bobot tubuh akan terus menyusut.
- Sering Kesemutan
gejala ini terjadi karena pembuluh darah yang rusak, sehingga darah yang mengalir di ujung–ujung saraf pun berkurang.
- Luka yang sulit sembuh
Ini adalah efek lain dari kerusakan pembuluh darah dan saraf selain kesemutan. Kerusakan ini mengakibatkan penderita diabetes tidak merasakan sakit jika mengalami luka. Mereka bahkan kadang tidak sadar telah terluka.
Gabungan kadar gula darah yang tinggi dan tidak adanya rasa nyeri, maka luka yang awalnya kecil dapat membesar menjadi borok dan bahkan membusuk. Jika sudah sampai tahap ini, amputasi merupakan satu-satunya jalan untuk menyembuhkannya.
Gejala Penyakit Diabetes Pada Wanita
Sementara itu, sayangnya dari beberapa gejala khusus yang sering dialami wanita namun tidak disadari mereka. Lantas, gejala-gejala apa saja itu biasanya hadir itu? Di bawah ini ada beberapa gejala yang dapat Anda harus waspadai dan segera konsultasi ke dokter, menurut Imam, di antaranya sebagai berikut:
- Infeksi v.a.g.i.n.a yang ditandai dengan munculnya keputihan secara berulang, meskipun telah mendapatkan pengobatan.
- Wanita diabetes lebih mudah terserang infeksi jamur di daerah organ intim karena daerah tersebut mengalami kelambaban cukup tinggi.
- Mengalami gangguan fungsi hormonal karena aliran darah tidak lancar.
- Cenderung mengalami polycystic ovarian syndrome. Keseimbangan hormon terganggu yang akan menganggu sistem reproduksi.
- Pemicu diabetes juga, biasanya ditemukan pada wanita yang mengalami depresi.
- Memiliki kadar kolesterol yang tinggi dibanding pria.
Komplikasi Diabetes melitus
Jika tidak ditangani dengan baik, Penyakit Diabetes Mellitus dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan. Kadar gula yang terlalu tinggi dapat merusak pembuluh darah, saraf dan organ tubuh. Bahkan tingkat gula darah yang tidak terlalu tinggi yang tidak menimbulkan gejala apapun kadang-kadang memiliki efek merusak dalam jangka panjang.
Pengobatan Diabetes melitus
Penyakit Diabetes Mellitus harus didiagnosa sedini mungkin. Pengobatan diabetes melitus yang bertujuan untuk menjaga kadar glukosa darah agar menjadi normal harus dilakukan dengan tujuan untuk mengontrol gejala diabetes melitus dan meminimalkan masalah kesehatan yang berkembang dikemudian hari.
Jika Anda didiagnosis memilki diabetes melitus, Anda harus berkonsultasi secara rutin dengan dokter untuk pengobatan diabetes melitus. Perubahan pola hidup yang lebih sehat juga sangat diperlukan, misalnya dengan makan makanan sehat yang sesuai dengan menu diabetes melitus, berhenti merokok, dan berolah raga secara teratur untuk menghindari berlebihnya kalori dalam tubuh.
Namun, diabetes melitus tipe 2 adalah kondisi progresif, Anda akhirnya mungkin perlu obat untuk menjaga kadar glukosa darah tetap berada pada tingkat normal. Dokter akan memberikan bentuk tablet yang harus Anda konsumsi setiap hari, dan untuk kondisi khusus, dokter akan memberikan terapi suntik insulin.
Jika Anda adalah penderita Penyakit Diabetes Mellitus, sangat disarankan untuk menjaga kesehatan Anda dengan hati-hati. Merawat kesehatan tubuh juga akan membuat pengobatan diabetes melitus lebih mudah dan akan mengurangi risiko terkena komplikasi diabetes melitus.
Cara mencegah penyakit diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 merupakan penyakit kronis yang menyerang jutaan orang di seluruh dunia. Kasus yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kebutaan, gagal ginjal, penyakit jantung dan kondisi serius lainnya.
Sebelum penyakit diabetes didiagnosis, ada periode di mana kadar gula darah tinggi tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes. Ini dikenal sebagai prediabetes.
Diperkirakan bahwa hingga 70% dari orang-orang dengan prediabetes terus mengembangkan diabetes tipe 2. Untungnya, perkembangan dari prediabetes menjadi diabetes tidak bisa dihindari.
Meskipun ada faktor-faktor tertentu yang tidak dapat diubah, seperti gen, usia, atau perilaku masa lalu, namun ada banyak tindakan yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko diabetes.
Berikut ini cara untuk menghindari Penyakit Diabetes Mellitus.
Secara Umum
- Kurangi mengonsumsi gula dan karbohidrat
- Rajin berolah raga
- Minum air putih
- Kurangi berat badan jika Anda gemuk atau obesitas.
- Berhenti merokok
- Diet rendah karbohidrat.
- Perhatikan porsi makanan Anda.
- Jangan tinggal diam
- Diet tinggi serat
- Konsumsi vitamin D.
- Kurangi makanan yang diproses.
- Minum teh atau kopi.
- Mengonsumsi makanan yang mengandung curcumin.
Mencegah diabetes tipe 1
Tidak ada pilihan dalam mencegah diabetes tipe 1 karena penyakit ini secara alami terjadi pada tubuh. Ini adalah kondisi autoimun yang mematikan sel-sel yang memproduksi insulin. Meskipun Anda tidak dapat mencegah diabetes tipe 1, Anda dapat membantu mengendalikan kadar gula darah Anda dengan menjalani gaya hidup yang sehat.
Mencegah diabetes tipe 2
- Makan makanan yang sehat dan mengurangi aspan gula dan makanan berlemak.
- Pertahankan berat badan ideal atau jaga agar tetap pada angka normal.
- Berolahragalah secara teratur.
- Jangan merokok, karena merokok dapat merusak jaringan Anda dan meningkatkan risiko diabetes.
- Sebaiknya hindari minuman beralkoho
Ingin Mengecek Risiko Anda Terkena Diabetes?
Kini sudah ada alat sederhana yang dapat membantu Anda mengetahui risiko diabetes Anda sendiri. Ini adalah Tes Risiko Diabetes (Diabetes Risk Test) yang dapat diunduh secara gratis.
Pengguna hanya perlu menjawab beberapa pertanyaan dan alat ini akan memberi tahu Anda persentase risiko Anda terkena Penyakit Diabetes Mellitus. Tes ini dapat diakses di situs web American Diabetes Association.
FAQ Seputar Penyakit Diabetes Mellitus
Apakah diabetes dapat disembuhkan?
Tidak, diabetes tidak dapat disembuhkan, tetapi bisa dikendalikan. Pada diabetes tipe 1, pasien perlu memberikan insulin ke tubuh mereka sendiri. Pada diabetes tipe 2, pasien diharapkan melakukan beberapa perubahan pada gaya hidup mereka.
Apakah diabetes dapat terjadi dari keturunan?
Ya, diabetes tipe 1 dan tipe 2 bisa diwariskan. Pengidap diabetes tipe 1 memiliki kemungkinan lebih besar untuk menularkan penyakit ke anak mereka.
Orang yang memiliki keluarga dengan diabetes tipe 2 juga memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk terkena penyakit tersebut.
Apa yang terjadi jika diabetes tidak diobati?
Diabetes yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kerusakan saraf, masalah penglihatan, dan berkurangnya sirkulasi darah di kaki dan kaki Anda.
Apakah ada makanan khusus yang harus Anda hindari jika Anda menderita diabetes?
Ya, orang yang menderita diabetes perlu memperhatikan pola makan mereka. Kurangi konsumsi makanan manis, minuman bersoda, dan lemak jenuh. Sebaliknya, konsumsi makanan tinggi serat seperti buah-buahan segar, sayuran, dan biji-bijian juga disarankan.
Apakah terlalu banyak olahraga dapat meningkatkan risiko diabetes?
Tidak. Pada kenyataannya, olahraga yang cukup dan teratur dapat membantu mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 dan memperbaiki pengendalian gula darah. Olahraga juga dapat membantu menjaga berat badan yang sehat dan meningkatkan kesehatan jantung.
Penutup
Penyakit Diabetes Mellitus adalah penyakit yang menjadi ancaman serius bagi kesehatan dengan tingkat prevalensi yang tinggi di seluruh dunia. India merupakan negara dengan jumlah penderita diabetes terbesar, dan angka kasus diperkirakan akan terus meningkat.
Penyakit ini lebih mengancam nyawa dibandingkan dengan penyakit kanker payudara dan AIDS. Komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita diabetes termasuk penyakit hati dan stroke.
Diabetes tipe 1 terjadi akibat defisiensi insulin dan diabetes tipe 2 umumnya terjadi karena resistensi insulin. Diabetes tipe 1 biasanya terjadi pada anak-anak, sedangkan diabetes tipe 2 dapat terjadi pada usia berapapun dan sering kali dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup.
Penting untuk mengenali gejala diabetes, seperti sering buang air kecil, banyak minum, berat badan berkurang, mudah lelah, kesemutan, dan luka sulit sembuh. Penderita diabetes perlu menjalani pengobatan yang tepat, mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, dan memantau kadar glukosa darah secara teratur.
Pencegahan diabetes meliputi mengonsumsi makanan sehat, menjaga berat badan ideal, berolahraga secara teratur, tidak merokok, dan menghindari konsumsi alkohol. Tes risiko diabetes dapat membantu mengetahui risiko pribadi terkena penyakit ini.
Diabetes tidak dapat disembuhkan, tetapi bisa dikendalikan melalui pengobatan dan perubahan gaya hidup. Pengobatan yang tepat dan perawatan yang hati-hati sangat penting untuk menghindari komplikasi yang serius.
Dalam menjalani hidup dengan diabetes, penting untuk terus memperhatikan kesehatan dan mematuhi pengobatan yang direkomendasikan.
Demikianlah artikel mengenai Penyakit Diabetes: Pengertian, gejala, penyebab, pencegahan, dan pengobatan, semoga bermanfaat.