
Sinusitis adalah peradangan sinus paranasal disebut juga peradangan yang terjadi pada selaput lendir sinus nosalis yang berpengaruh pada tengkorak dan berhubungan dengan hidung dan rongga mata. Sinusitis menyebabkan banyak gejala dan iritasi yang mengakibatkan jaringan sinus membengkak, operasi sinusitis atau pengobatan sinusitis bisa dilakukan di rumah sakit modern
Penyakit Sinusitis adalah penyakit yang umum di temukan di THT, dapat dibagi menjadi sinusitis akut dan kronis, pasien yang menderita sinusitis sangat menyakitkan, hidung sering mengeluarkan cairan air dan berwarna kuning, juga ingus yang bau amis, sering sakit kepala, tidak bisa berkonsentrasi dan tidak bersemangat. Sinusitis menyerang tubuh pasien dan membuat pasien tidak bersemangat dan membawa rasa sakit yang berlipat ganda.
Menurut wikipedia: Sinusitis berasal dari akar bahasa Latinnya, akhiran umum dalam kedokteran itis berarti peradangan, karena itu, sinusitis adalah suatu peradangan sinus paranasal.
Jenis-jenis Sinusitis
Di sekitar rongga hidung terdapat empat sinus yaitu sinus maksilaris ( terletak di pipi) , sinus etmoidalis ( kedua mata) , sinus frontalis(terletak di dahi) dan sinus sfenoidalis ( terletak di belakang dahi).
Jenis Penyakit Sinus Maksilaris
Sinus Maksila jika di terangkan akan panjang sekali tapi saya kan mengambil rangkumanya atau kesimpulanya, Sinus maskila merupaka sinus paranasal terbesar dan berbentuk pyiramid ,Ostium sinus maksila berada di sebelah superior dinding medial sinus dan bermuara ke hiatus semilunaris melalui infundibulum etmoid.
Jenis Penyakit Sinus etmoidalis
Dari semua sinus paranasal, sinus etmoid yang paling bervariasi dan akhir-akhir ini dianggap paling penting, karena dapat merupakan focus bagi sinus-sinus lainnya. Sedangkan unutuk ukuran posterior mencapai 5 cm, pada sinus etmod sangat berongga rongga
Jenis Penyakit Sinus frontalis
Sinus frontalis yang terletak di os frontal mulai terbentuk sejak bulan ke empat fetus, berasal dari sel-sel resesus frontal atau dari sel-sel infundibulum etmoid. Sesudah lahir, sinus frontal mulai berkembang pada usia 8-10 tahun dan akan mencapai ukuran maksimal sebelum usia 20 tahun.
Sinus frontal kanan dan kiri biasanya tidak simetris, satu lebih besar dari lainya dan dipisahkan oleh sekat yang terletak di garis tengah. Kurang lebih 15% orang dewasa hanya mempunyai satu sinus frontal dan kurang lebih 5% sinus frontalnya tidak berkembang. Sinus frontal dipisahkan oleh tulang yang relative tipis dari orbita dan fosa serebri anterior, sehingga infeksi dari sinus fronta mudah menjalar ke daerah ini.
Sinus sfenoidalis
Untuk Sinus sfenoid terletak dalam os sfenoid di belakang sinus etmoid posterior. Sinus sfenoid dibagi dua oleh sekat yang disebut septum intersfenoid.
Ukurannya
- 2 cm tingginya
- dalamnya 2,3 cm
- Lebarnya 1,7 cm
- Volumenya bervariasi dari 5 sampai 7,5 ml
saat sinus berkembang, pembuluh darah dan nervus dibagian lateral os sfenoid akan menjadi sangat berdekatan dengan rongga sinus dan tampak sebagai indensitasi pada dinding sinus sfenoid.
Sinusitis adalah peradangan, atau pembengkakan, dari jaringan yang melapisi sinus. Biasanya sinus berisi udara, tetapi ketika sinus tersumbat dan berisi cairan, kuman (bakteri, virus, dan jamur) dapat berkembang dan menyebabkan infeksi.
Secara klinis sinusitis dibagi atas berbagai jenis, termasuk:
- Sinusitis akut: Sebuah kondisi mendadak seperti gejala seperti pilek, hidung tersumbat dan nyeri wajah yang tidak hilang setelah 10 sampai 14 hari. Sinusitis akut biasanya berlangsung 4 minggu atau kurang.
- Sinusitis subakut: Sebuah peradangan yang berlangsung 4 sampai 8 minggu.
- Sinusitis kronis: Suatu kondisi yang ditandai dengan gejala radang sinus yang berlangsung 8 minggu atau lebih.
- Sinusitis berulang: Beberapa serangan dalam setahun.

Penyebab Penyakit Sinusitis
Penyakit sinusitis disebabkan oleh aliran udara dari dan ke rongga sinus yang mengalami gangguan serta pengeluaran cairan mukus yang juga mengalami gangguan. Hal ini bisa disebabkan oleh flu, alergi, demam dan bahan-bahan iritan yang bisa mengakibatkan pembengkakan di ostia sehingga terjadi jalan buntu pada lubang drainase yang akhirnya menyebabkan penyumbatan aliran sinus dan pengeluaran cairan mukus.
Sinusitis bisa bersifat akut (sembuh dalam waktu kurang dari 30 hari) maupun kronis (berlangsung sampai lebih dari 90 hari, hingga bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun kemudian).
Penyebab sinusitis akut:
- Infeksi virus.
Sinusitis akut bisa terjadi setelah suatu infeksi virus pada saluran pernafasan bagian atas (misalnya pilek). - Bakteri.
Di dalam tubuh manusia terdapat beberapa jenis bakteri yang dalam keadaan normal tidak menimbulkan penyakit (misalnya Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae). Namun, jika sistem pertahanan tubuh menurun atau drainase dari sinus tersumbat akibat pilek atau infeksi virus lainnya, maka bakteri yang sebelumnya tidak berbahaya akan berkembang biak dan menyusup ke dalam sinus, sehingga terjadi infeksi sinus akut. - Infeksi jamur.
Kadang infeksi jamur bisa menyebabkan sinusitis akut. Aspergillus merupakan jamur yang bisa menyebabkan sinusitis pada penderita gangguan sistem kekebalan. Pada orang-orang tertentu, sinusitis akibat jamur merupakan sejenis reaksi alergi terhadap jamur.
Beberapa kasus sinusitis akut bisa disebabkan oleh adanya infeksi pada gigi. Selain itu, gangguan sistem kekebalan tubuh dan fibrotik kistik juga bisa meningkatkan risiko terjadinya sinusitis.
Penyebab sinusitis kronis belum diketahui secara pasti, tetapi berkaitan dengan keadaan-keadaan yang menyebabkan peradangan kronis, misalnya :
- Penyakit alergi kronis (misalnya rinitis alergika)
- Polip hidung
- Paparan terhadap iritan dari lingkungan (misalnya polusi udara dan asap rokok)
- Deviasi septum hidung. Keadaan ini bisa menyebabkan penyempitan atau sumbatan pada aliran sinus.
- Trauma pada wajah. Patah atau hancurnya tulang wajah bisa menyebabkan sumbatan pada aliran sinus.
- Kelainan sekresi maupun pembuangan lendir pada sinus
- Infeksi saluran nafas kronis atau berulang, paling sering pilek, bisa menyebabkan peradangan dan membuat selaput lendir sinus menebal, sehingga menghambat aliran lendir dari dalamnya dan membuat kondisi yang baik untuk tumbuhnya bakteri.
Gejala penyakit sinusitis dan bagaimana cara mendiagnosa penyakit sinusitis dapat Anda baca pada halaman berikutnya
Gejala Penyakit Sinusitis
Gejala-gejala penyakit sinus serupa dengan gejala-gejala penyakit hidung. Nyeri merupakan gejala penting. Nyeri dair penyakit sinus yang terlokalisir biasanya dirasakan di daerah yang terletak di atas sinus yang bersangkutan.
Satu-satunya pengecualian adalah penyakit sinus sfenoidalis yang dirasakan secara difus. Nyeri sinus maksilaris dirasakan di belakang mata dan di dekat gigi premolar kedua dan gigi molar pertama dan kedua. Nyeris sinus frontalis dirasakan di atas mata.
Nyeri sinus ethmoidalis biasanya periorbital. Kadang-kadang nyeri sinus dapat dialihkan ke daerah lain. Di samping nyeri, kelainan mata dapat pula terjadi pada penyakit sinus.

Bagaimana mendiagnosa penyakit sinusitis?
Sinusitis sebagian besar sudah dapat didiagnosa hanya berdasarkan pada riwayat keluhan pasien serta pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter. Hal ini juga disebabkan karena pemeriksaan menggunakan CT Scan dan MRI yang walaupun memberikan hasil lebih akurat namun biaya yang dikeluarkan cukup mahal.
Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan adanya kemerahan dan pembengkakan pada rongga hidung, ingus yang mirip nanah, serta pembengkakan disekitar mata dan dahi. Pemeriksaan menggunakan CT Scan dan MRI baru diperlukan bila sinusitis gagal disembuhkan dengan pengobatan awal.
Rhinoskopi, sebuah cara untuk melihat langsung ke rongga hidung, diperlukan guna melihat lokasi sumbatan ostia. Terkadang diperlukan penyedotan cairan sinus dengan menggunakan jarum suntik untuk dilakukan pemeriksaan kuman. Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan jenis infeksi yang terjadi.
Demikianlah artikel mengenai Penyakit Sinusitis, semoga bermanfaat.