
Penyakit stroke adalah salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terhenti atau berkurang, mengakibatkan kerusakan pada jaringan otak. Mengerti penyebab, gejala, dan cara pencegahan penyakit stroke sangat penting untuk mengurangi risiko dan dampaknya.
Mengalami stroke bisa mengubah hidup seseorang secara drastis. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa gaya hidup sehat dan penanganan medis tepat waktu dapat mencegah atau mengurangi dampak stroke.
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam tentang penyakit stroke, mulai dari definisi, penyebab, gejala, hingga pencegahan dan pengobatannya. Mari kita jaga kesehatan otak kita bersama-sama!
Penyakit stroke merupakan penyebab cacat nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia. Penyakit ini telah menjadi masalah kesehatan yang mendunia dan semakin penting dengan dua pertiga stroke sekarang terjadi di negara-negara yang sedang berkembang. Secara global, pada saat tertentu sekitar 80 juta orang menderita akibat stroke.
Terdapat sekitar 13 juta korban stroke baru setiap tahun, di mana sekitar 4,4 juta di antaranya meninggal dalam 12 bulan. Terdapat sekitar 250 juta anggota keluarga yang berkaitan dengan para pengidap stroke yang bertahan hidup. Selama perjalanan mereka, sekitar 4 dari 5 lima keluarga akan memiliki salah seorang anggota mereka yang terkena stroke.
Penyakit Stroke merupakan penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi di Indonesia. Di peringkat kedua ditempati oleh penyakit TBC dan di urutan ketiga adalah kecelakaan lalu lintas.
Pengertian Stroke

Secara sederhana, stroke adalah serangan mendadak pada otak akibat tersumbat atau pecahnya pembuluh darah yang kemudian berkembang menjadi beberapa gejala stroke, yaitu sulit berbicara dengan baik, lumpuh, gangguan menelan, dan lain-lain.
Dalam bahasa yang sedikit rumit, stroke adalah ciri-ciri klinis gangguan yang timbul terhadap fungsi serebral secara fokal/global yang berkembang dengan cepat dan dapat menimbulkan gejala sampai satu hari atau lebih, dapat menyebabkan kematian, serta ada tanda-tanda berkaitan dengan aliran darah pada otak.
Jenis Penyakit Stroke
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu: stroke iskemik maupun stroke hemoragik.
Stroke Iskemik

Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
- Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.
- Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
- Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.
Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.

Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:
- Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.
- Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
Selain dua jenis utama tersebut, terdapat beberapa jenis stroke lainnya, seperti stroke TIA (Transient Ischemic Attack) atau stroke ringan yang gejalanya hanya berlangsung sementara, dan stroke embolik yang disebabkan oleh gumpalan darah dari bagian tubuh lain.
Gejala Penyakit Stroke
Kepala Divisi Stroke di NewYork-Presbyterian Hospital/Columbia University Medical Center mengatakan, ketika seseorang terkena stroke, mereka akan menunjukkan tanda-tanda perubahan fisik yang dapat dikenali, ringan ataupun ekstrem.
Gejala stroke datang bagaikan petir di siang bolong. Sebelah wajah tiba-tiba mati rasa, lengan atau kaki terasa lemas, berbicara menjadi sulit, dan keseimbangan terganggu. Segera kenali FAST (Face, Arm, Speech, Time) sebagai tanda bahaya stroke. Semakin cepat bertindak, semakin besar peluang untuk menyelamatkan otak dari kerusakan permanen.
Berikut adalah beberapa tanda atau gejala stroke yang perlu diwaspadai :
- Tiba-tiba mati rasa atau lemah pada bagian wajah, lengan, atau kaki – terutama pada satu sisi tubuh.
Orang dengan stroke biasanya akan memiliki bentuk mulut “tidak rata” alias mencong. Perlu diwaspadai juga apabila mereka (orang yang dicurigai stroke) mengalami kesulitan menggerakkan lengan atau mengendalikan jari. Misalnya, ketika mengangkat kedua tangan, tangan yang sebelah lebih tinggi dibandingkan tangan yang lain. - Tiba-tiba kebingungan dan kesulitan berbicara.
Masalah bahasa adalah salah satu tanda-tanda yang paling umum dari stroke. Seseorang yang mengalami stroke tiba-tiba mungkin akan mengalami masalah ketika mereka bicara. Bahkan, beberapa di antaranya juga mengalami penurunan pemahaman. Mintalah dia (orang yang dicurigai stroke) untuk mengulangi kembali kalimat sederhana kepada Anda, misalnya: “Saya pergi ke toko hari ini.” Jika ia mengalami kesulitan mengulangi kata-kata itu bisa jadi dia mengalami stroke. - Pengelihatan mendadak terganggu.
Gangguan pengelihatan yang datang secara tiba-tiba merupakan gejala stroke yang umum. Mereka mungkin tidak akan mampu melihat dengan jelas dengan satu mata, atau mungkin mengalami kesulitan untuk melihat ke kanan atau kiri. - Tiba-tiba kesulitan berjalan, kehilangan keseimbangan atau koordinasi.
Berjalan seolah-olah mabuk, tersandung, atau bahkan jatuh adalah semua gejala stroke. Tanda-tanda serupa lainnya seperti berjalan dengan kaki terbuka lebar atau tiba-tiba kehilangan kemampuan motorik halus, seperti ketidakmampuan untuk menulis juga patut diwaspadai. - Sakit kepala parah tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya.
Gangguan sakit kepala tidak selalu identik dengan gejala stroke. Tetapi, jika sakit kepala menyerang tiba-tiba atau tampak sangat intens, patut untuk diwaspadai. Jika leher kaku, nyeri pada wajah, atau muntah yang disertai sakit kepala bukan tidak mungkin akan menyebabkan terjadinya perdarahan intrakranial, juga dikenal sebagai “stroke merah (red sroke).”
Dikarenaka penyakit stroke merupakan suatu penyakit yang sangat berbahaya, segeralah lakukan pemeriksaan kepada dokter apabila anda mengalami gejala gejala penyakit stroke seperti di atas sebelum anda benar benar terkena penyakit stroke.
Pada halaman berikutnya kita akan bahas mengenai penyebab stroke, akibat stroke, derita pasca stroke, dan bagaimana mencegah atau mengobati stroke
Penyebab penyakit stroke
Penyebab stroke dapat bervariasi, tetapi beberapa faktor risiko yang paling umum termasuk:
Keturunan.
Para ahli kesehatan meyakini terdapat hubungan antara risiko stroke dengan faktor keturunan, walaupun secara tidak langsung. Pasien yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat stroke perlu mewaspadai faktor-faktor yang dapat menyebabkan stroke, seperti hipertensi dan hiperkolesterol.
Jenis kelamin.
Menurut studi kasus yang sering ditemukan, laki-laki lebih berisiko terkena stroke tiga kali lipat dibandingkan dengan wanitta. Laki-laki cenderung terkena stroke iskemik, sedangkan wanita cenderung terkena stroke hemoragik.
Umur.
Mayoritas stroke menyerang orang berusia di atas 50 tahun. Namun, dengan pola makan dan jenis makanan yang ada sekarang ini, tidak menutup kemungkinan stroke bisa menyrang mereka yang berusia muda.
Ras.
Ras kulit hitam lebih berisiko terkena stroke dibandingkan dengan ras kulit putih. Hal ini disebabkan, dugaan dari angka kejadian hipertensi dan konsumsi garam yang tinggi pada ras kulit hitam.
Kurang olahraga.
Kurang aktivitas fisik, dan kurang olahraga, meningkatkan risiko terkena penyakit stroke. Hal ini disebabkan, gaya hidup yang tidak sehat rentan terkena obesitas, diabetes, arteriosklerosis dan penyakit jantung. Penyakit tersebut sebagai salah satu pemicu terjadinya stroke.
Rokok.
Nikotin dalam rokok menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, menurunkan kolesterol HDL, meningkatkan kolesterol LDL, dan mempercepat arteriosklerosis.
Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko yang potensial terhadap serangan stroke iskemik dan perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah pada daerah posterior otak. Perokok berat mempunyai risiko terkena stroke dua kali lipat. Risiko terkena stroke akan berkurang jika telah berhenti merokok selama lima tahun dibandingkan dengan terus merokok.
Penyebab Lainnya
- Hypertensi (tekanan darah tinggi): Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan arteri menjadi lemah dan rusak, sehingga meningkatkan risiko stroke.
- Diabetes: Diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, yang dapat meningkatkan risiko stroke.
- Kolesterol tinggi: Kolesterol tinggi dapat menyebabkan plak di dinding arteri, yang dapat menyebabkan stroke.
- Obesitas: Obesitas dapat meningkatkan risiko stroke karena meningkatkan tekanan darah dan kadar gula darah.
Baca juga:
Berapakah tekanan darah normal?
Mendiagnosis Stroke: Segera ke Rumah Sakit
Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gejala stroke, segera ke rumah sakit terdekat. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang seperti CT scan atau MRI untuk mendiagnosis jenis stroke dan tingkat keparahannya.
Pengobatan stroke tergantung pada jenis dan keparahannya. Pada stroke iskemik, dokter mungkin memberikan obat untuk melarutkan bekuan darah atau melakukan prosedur untuk membuka pembuluh darah yang tersumbat. Pada stroke hemoragik, dokter akan berusaha menghentikan pendarahan dan mencegah komplikasi.
Apakah Akibat Stroke?
- Mengalami komplikasi yang dapat menyebabkan kematian atau cacat
- Gangguan fungsional ringan sampai sedang
- Gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur
- Penurunan parsial/ total gerakan lengan dan tungkai.
- Bermasalah (penurunan) dalam berpikir dan mengingat
- Mengalami Depresi
- Kesulitan bicara, menelan, membedakan kanan dan kiri
Derita Pasca Stroke
Setelah stroke, sel otak mati dan hematom yg terbentuk akan diserap kembali secara bertahap. Proses alami ini selesai dlm waktu 3 bulan. Pada saat itu, 1/3 orang yang selamat menjadi tergantung dan mungkin mengalami komplikasi yang dapat menyebabkan kematian atau cacat
Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut:
- 1/3 –> bisa pulih kembali,
- 1/3 –> mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang,
- 1/3 sisanya –> mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur.
Hanya 10-15 % penderita stroke bisa kembali hidup normal seperti sedia kala, sisanya mengalami cacat, sehingga banyak penderita Stroke menderita stress akibat kecacatan yang ditimbulkan setelah diserang stroke.
Cara Mencegah Stroke
Ada beberapa cara untuk mencegah stroke, termasuk:
- Makan dengan sehat: Makan makanan yang kaya serat, rendah lemak, dan rendah gula dapat membantu mencegah stroke.
- Berolahraga secara teratur: Berolahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan mencegah stroke.
- Hindari merokok: Merokok dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.
- Kontrol tekanan darah: Mengontrol tekanan darah dapat membantu mencegah stroke.
- Kontrol diabetes: Mengontrol diabetes dapat membantu mencegah stroke.
Sebelum memulai program pencegahan stroke, penting untuk memahami nilai rujukan hasil pemeriksaan laboratorium agar dapat memantau kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Penanganan Penyakit Stroke
Penanganan stroke harus segera dilakukan untuk meminimalkan kerusakan otak. Penanganan darurat termasuk:
- Penggunaan Obat Pengencer Darah: Untuk mengurangi pembekuan darah.
- Operasi: Untuk mengatasi penyumbatan atau pendarahan.
- Rehabilitasi: Terapi fisik, okupasi, dan bicara untuk memulihkan fungsi tubuh.
Pemulihan Pasca Stroke: Perjalanan Panjang Menuju Sembuh
Pemulihan pasca stroke membutuhkan waktu dan usaha yang keras. Fisioterapi, terapi okupasi, dan terapi wicara dapat membantu pasien untuk kembali fungsional. Dukungan keluarga dan komunitas juga sangat penting dalam proses pemulihan.
Stroke memang menakutkan, namun bukan berarti tak teralahkan. Dengan pengetahuan, kewaspadaan, dan gaya hidup sehat, Anda dapat melawan stroke dan hidup sehat dan bahagia.
Melawan Stroke: Upaya Menuju Hidup Sehat dan Bahagia
Stroke bukan akhir dari segalanya. Dengan penanganan yang tepat dan pemulihan yang gigih, Anda dapat kembali menjalani hidup yang bermakna. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:
1. Rehabilitasi Pasca Stroke:
- Fisioterapi: Membantu mengembalikan kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi tubuh.
- Terapi okupasi: Melatih keterampilan sehari-hari seperti makan, berpakaian, dan mandi.
- Terapi wicara: Membantu mengatasi kesulitan berbicara dan menelan.
- Dukungan psikologis: Membantu mengatasi depresi, kecemasan, dan stres pasca stroke.
2. Menjaga Gaya Hidup Sehat:
- Makan makanan bergizi seimbang: Perbanyak konsumsi buah, sayur, dan protein. Batasi konsumsi makanan olahan, berlemak, dan tinggi gula.
- Rutin berolahraga: Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
- Berhenti merokok: Hindari asap rokok dan paparan polusi udara lainnya.
- Menjaga berat badan ideal: Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui berat badan ideal Anda.
- Mengelola stres: Lakukan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau mendengarkan musik.
3. Pemeriksaan Kesehatan Rutin:
- Pantau tekanan darah, kolesterol, dan gula darah secara teratur.
- Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan obat-obatan yang sesuai.
- Ikuti anjuran dokter untuk menjalani pemeriksaan penunjang seperti EKG atau USG karotis.
4. Dukungan Keluarga dan Komunitas:
- Bergabung dengan komunitas penyintas stroke: Berbagi pengalaman dan saling menyemangati.
- Libatkan keluarga dalam proses pemulihan: Ciptakan lingkungan yang aman dan suportif.
- Cari bantuan profesional jika Anda membutuhkan dukungan psikologis.
5. Menjaga Kebahagiaan:
- Lakukan aktivitas yang Anda sukai.
- Bersosialisasi dengan teman dan keluarga.
- Bersikap positif dan optimis.
Stroke memang mengubah hidup, namun bukan berarti merenggut kebahagiaan Anda. Dengan tekad, disiplin, dan dukungan orang-orang di sekitar, Anda dapat melawan stroke dan menjalani hidup yang penuh makna.
FAQ
Apa yang harus dilakukan jika mengalami gejala stroke?
Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gejala stroke, segera ke rumah sakit terdekat. Semakin cepat bertindak, semakin besar peluang untuk menyelamatkan otak dari kerusakan permanen.
Apa yang harus dilakukan jika seseorang mengalami stroke?
Segera hubungi layanan darurat medis. Penanganan cepat sangat penting untuk mengurangi kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan.
Penutup
Penanganan dan pencegahan penyakit stroke adalah hal yang sangat penting untuk menjaga kualitas hidup. Dengan memahami penyebab, gejala, dan cara pencegahannya, kita dapat mengurangi risiko terkena stroke dan meminimalkan dampaknya jika terjadi. Mari kita jaga kesehatan otak kita dengan menjalani gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan rutin.
Berapa PULUH JUTA Anda harus membayar untuk membantu proses penyembuhan masalah Cardiovascular Anda?
Berapa PULUH JUTA biaya untuk pasang ring jantung?
Berapa PULUH JUTA biaya yang sudah Anda keluarkan untuk membeli obat penurun kolesterol dan ketergantungan terhadap obat-obatan kimia sintetik?
Cegah Stroke Mulai Sekarang !!! Hubungi 081355077575 untuk info lebih lanjut