
Banyak orang yang masih bingung dalam membedakan perbedaan salep dan gel ketika memilih obat-obatan, khususnya untuk masalah kulit dan luka luar. Meskipun sama-sama dioleskan langsung ke kulit, salep dan gel merupakan obat yang terbuat dari 2 bahan berbeda.
Beberapa orang, ada yang bisa mengalami reaksi alergi ketika menggunakan salep, namun tidak terjadi ketika menggunakan obat gel meskipun dengan fungsi yang sama. Tidak sedikit pula kasus kebalikan, dimana gel menyebabkan alergi bagi beberapa masyarakat.
Oleh karena itu, mari kita pelajari bersama apa perbedaan salep dan gel dan mana yang paling bagus di antara keduanya.
Apa itu Salep?
Salep atau ointment adalah jenis obat luar yang digunakan dengan cara dioleskan langsung ke permukaan kulit manusia. Obat ini digunakan untuk banyak jenis penyakit, khususnya penyakit kulit, pembengkakan, dan beberapa jenis penyakit dalam.
Salep selalu berbentuk cair, umumnya berwarna putih dan tidak tembus pandang. Tetapi, salep berbeda dengan krim, sebab bentuknya lebih padat dan tidak terlalu cair.
Untuk mempermudah, salep punya beberapa karakteristik dan ciri khas yang akan dirasakan ketika menggunakan obat ini, seperti:
- Akan terasa ada lapisan minyak atau cairan bening tipis di permukaan kulit yang diolesi salep
- Sebelum digunakan, warna salep biasanya putih atau kuning dengan tekstur yang agak berminyak dan lebih padat
- Ketika digunakan untuk luka, salep akan menutupi pori-pori di permukaan kulit sehingga membuat luka jadi lebih sulit kering
Dari Bahan Apa Salep Dibuat?
Umumnya, salep dibuat dari bahan minyak atau lemak yang aman untuk kulit manusia, misalnya:
- Vaseline
- Lanoline
Itulah mengapa, ada tekstur berminyak pada permukaan salep yang akan Anda rasakan ketika mengoleskan obat ini ke kulit. Tekstur berminyak ini juga memudahkan ketika mengoleskan salep serta menjaga kulit tetap lembab.
Itulah mengapa, beberapa orang yang mungkin alergi pada produk minyak akan mengalami reaksi alergi bila menggunakan salep. Umumnya alergi yang dialami berupa ruam merah pada area yang dioleskan.
Apa Saja Kegunaan Salep?
Dalam dunia farmasi dan kedokteran, salep digunakan untuk banyak pembuatan berbagai macam obat-obatan. Salah satu yang paling umum ialah untuk obat-obatan kecantikan.
Tetapi karena teksturnya yang berminyak, salep tidak cocok untuk obat yang digunakan di muka. Tekstur minyak dari obat ini akan membuat tidak nyaman bahkan hingga menimbulkan jerawat bila tidak sering dibersihkan.
Obat jenis salep juga bisa bertahan di permukaan kulit lebih lama. Sehingga obat ini sering dijadikan bahan seperti:
- Obat luka bakar
- Obat untuk luka kering dan lecet
- Obat ambeien
- Pelembab kulit kering
- Obat luka akibat gigitan
Apa itu Gel?
Untuk mengetahui perbedaan salep dan gel, kita perlu mempelajari apa itu obat gel juga.
Ketika bicara tentang gel, hal pertama yang terpikirkan mungkin seperti jelly atau agar-agar. Hal tersebut tidak sepenuhnya salah, karena obat gel juga dibuat dari gelatin. Tetapi jenis gelatin yang berbeda dengan yang digunakan untuk makanan.
Sama seperti salep, gel juga banyak digunakan untuk obat yang dioleskan di permukaan kulit. Walaupun ada juga jenis obat yang terbuat dari gelatin, namun dibentuk menjadi kapsul agar lebih mudah diminum, contohnya kapsul minyak ikan.
Obat oles gel memiliki karakteristik yang berbeda dengan salep, contohnya:
- Umumnya, gel tidak punya warna alias bening, namun ada beberapa yang berwarna kebiruan dan tetap tembus pandang
- Obat gel yang dioleskan ke kulit akan langsung terserap oleh pori-pori, sehingga langsung kering dengan hanya meninggalkan lapisan tipis di permukaan kulit
- Ketika dioleskan ke kulit, gel juga akan langsung menghilang meskipun tetap memiliki tekstur basah di kulit Anda
Apa Bahan Pembuatan Obat Gel?
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, gel terbuat dari gelatin atau bubuk yang membuat cairan bisa jadi benda padat. Umumnya, gel terbuat dari 3 bahan utama, yaitu:
- Air
- Cellulose
- Alkohol
Beberapa obat gel ada yang dibuat tanpa menggunakan alkohol. Sehingga aman untuk bayi dan orang-orang yang punya kulit sensitif.
Selain itu, hampir semua obat gel tidak dibuat menggunakan campuran minyak. Hal ini membuat obat jadi lebih lengket dan menempel ketika dioleskan ke kulit, namun jadi lebih aman untuk orang yang punya alergi terhadap produk minyak.
Apa Saja Kegunaan Obat Gel?
Meskipun sama-sama untuk masalah kulit, obat gel dan salep punya kegunaan yang berbeda. Umumnya, obat jenis ini lebih cocok digunakan untuk masalah yang menyebabkan rasa nyeri di dalam kulit, misalnya karena pembengkakan atau ketika sesak nafas.
Karena gel bisa menyerap ke dalam kulit dengan cepat, efek pereda nyerinya juga akan aktif dan menjangkau sumber rasa sakit dengan cepat pula.
Meskipun begitu, beberapa jenis gel juga ada yang digunakan untuk masalah kulit dan kecantikan. Nah, berikut ini beberapa contoh obat yang dibuat dari bahan gel.
- Suncream dan gel untuk mengatasi masalah sunburn
- Gel untuk pereda nyeri otot dan nyeri sendi
- Balsem yang meredakan sesak nafas
- Serum wajah untuk menghilangkan kerutan
Perlu diketahui, penggunaan obat dari gel ini kurang efektif untuk orang-orang yang punya kulit kering. Karena gel menyerap ke dalam kulit dengan sangat cepat, hal ini justru membuat kulit semakin kering.
Apa Perbedaan Salep dan Gel?
Sekarang kita sampai di bagian akhir pembahasan. Setelah tahu apa saja bahan pembuat dari salep dan gel serta kegunaannya, sekarang waktunya mengetahui perbedaan salep dan gel dengan cara membandingkan kedua jenis obat ini.
Nah, berikut ini perbandingannya.
Bahan Pembuat
Salep terbuat dari bahan minyak, sehingga mudah ketika dioleskan dan menjaga kulit tetap lembab. Namun, orang-orang yang punya alergi bisa mengalami ruam ketika memakai salep.
Sedangkan gel terbuat dari bahan air, dan gelatin atau cellulose, sehingga lebih aman untuk kulit. Tetapi ketika digunakan lebih lengket di kulit.
Daya Serap
Gel bisa menyerap dengan cepat ke dalam kulit dengan hanya meninggalkan lapisan gel tipis di permukaannya. Sehingga kulit tidak terasa berminyak, lembab, dan licin.
Sedangkan Salep justru mencegah kulit menjadi kering dan akan tetap ada di permukaan selama beberapa waktu.
Cara Penggunaan
Umumnya, salep lebih baik digunakan ketika kulit dalam keadaan kering. Sehingga permukaannya tidak licin akibat dari air yang bercampur dengan minyak. Menggunakan salep ketika kulit basah juga bisa menurunkan efektifitas dari obat ini.
Sedangkan gel bisa digunakan ketika kulit lembab maupun kering. Tapi tetap tidak dianjurkan digunakan ketika kulit sangat basah, minimal perlu dilap dulu menggunakan handuk atau tisu.
Lebih Lengkap Mengenai Perbedaan Salep Krim dan Gel: Basis, Bahan, Penyerapan, dan Perbedaan Lainnya
Penutup
Ternyata, perbedaan salep dan gel cukup banyak meskipun jika dilihat kedua obat ini bentuknya sama. Keduanya juga punya tingkat kebagusan yang berbeda, contohnya salep cocok digunakan untuk kulit kering dan gel lebih cocok untuk kulit yang sudah lembab.