Infosehatkeluarga.com – Dalam tubuh kita terdapat 2 jenis peredaran darah, yaitu peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Keduanya sama-sama bertugas untuk mengangkut oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Perbedaannya ialah ke mana tujuan dan jalur dari peredaran darah ini.
Di bangku Sekolah Dasar dan SMP, pastinya Anda semua sudah pernah belajar mengenai sistem peredaran darah manusia dan organ-organ apa saja yang terlibat dalam proses peredaran darah ini.
Tapi di dalam artikel kali ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai skema dan proses peredaran darah besar alias peredaran darah sistemik. Apa saja fungsinya, cirinya, serta masalah-masalah kesehatan yang bisa mengganggu peredaran darah ini.
Skema Peredaran Darah Besar dan Kecil
Seperti yang dikatakan tadi, tubuh manusia memiliki 2 skema peredaran darah. Yaitu peredaran darah pulmonal atau kecil dan peredaran darah sistemik atau besar. Peredaran darah pulmonal hanya melibatkan pembuluh di area jantung dan paru-paru saja. Sedangkan peredaran sistemik melibatkan pembuluh darah yang ada di seluruh tubuh.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini penjelasan dan urutan sistem peredaran darah kecil dan besar.
Peredaran Darah Kecil (Pulmonal)
Skema peredaran darah kecil atau pulmonal dimulai dari jantung yang memompa darah ke paru-paru lalu kembali lagi ke jantung.
Lebih detailnya, bilik kanan jantung memompa darah kotor yang mengandung karbon dioksida melalui pembuluh darah arteri pulmonalis ke paru – paru. Lalu dari paru – paru, darah kembali dialirkan melalui pembuluh vena pulmonalis menuju serambi kiri jantung dengan mengangkut oksigen atau darah bersih.
Dari serambi kiri, darah kemudian di alirkan ke bilik kiri dan dilanjutkan dengan skema peredaran darah sistemik atau besar.
Jadi sederhananya, urutan peredaran darah kecil ialah dari jantung (bilik kanan) > paru-paru > jantung (serambi kiri). Sedangkan darah yang dipompa mengalir melalui pembuluh darah arteri pulmonal dan vena pulmonal.
Skema Peredaran Darah Besar (Sistemik)
Melanjutkan dari skema peredaran darah kecil yang berakhir di jantung, kini darah kembali dipompa menuju seluruh organ tubuh dan kembali lagi ke jantung. Itulah yang disebut dengan peredaran darah sistemik.
Untuk lebih jelasnya, urutan peredaran darah besar dimulai dari darah bersih atau yang banyak mengangkut oksigen di bilik kiri jantung. Kemudian darah dipompa melalui pembuluh arteri besar atau aorta ke seluruh tubuh dari kepala hingga kaki.
Darah kotor yang sudah mengandung karbon dioksida akan kembali mengalir menuju jantung melalui pembuluh vena cava atau pembuluh balik.
Darah kotor yang mengangkut sedikit oksigen akan diterima oleh serambi kanan jantung. Kemudian darah dialirkan ke bilik kanan dan skema peredaran darah berlanjut menjadi pulmonalis.
Jadi sederhananya, urutan sistem peredaran darah besar ialah dari jantung (bilik kiri) > seluruh tubuh > jantung (serambi kanan).
Dari serambi kanan, darah akan dialirkan ke bilik kanan dan memulai peredaran darah kecil yang berakhir di serambi kiri. Kemudian dari serambi kiri, darah akan dialirkan ke bilik kiri dan memulai peredaran darah yang berakhir di serambi kanan.
Sistem peredaran darah ini terus berlanjut secara berulang-ulang setiap detik selama kita semua masih hidup. Dengan begitu, seluruh organ dalam tubuh Anda bisa mendapatkan asupan oksigen yang diterima dari hidung agar bisa bekerja dengan baik.
Fungsi Peredaran Darah Besar
Fungsi utama dari sistem peredaran darah sistemik atau besar ialah untuk mengangkut oksigen dan mendistribusikan ke seluruh organ dalam tubuh. Seperti yang Anda ketahui, seluruh organ dalam tubuh manusia membutuhkan oksigen agar bisa tetap bekerja dan tidak membusuk.
Itulah mengapa ketika manusia meninggal dan peredaran darahnya berhenti, organ di dalam tubuhnya akan membusuk secara perlahan. Kecuali jika organ tersebut dipindahkan ke pendingin khusus untuk didonorkan. Sebab satu-satunya media pendistribusian oksigen ke organ ialah melalui pembuluh darah.
Kecuali pada organ bola mata, yang mana organ ini mendapatkan suplai oksigen langsung dari udara tanpa melalui pembuluh darah.
Selain itu, terdapat pula fungsi peredaran darah sistemik yang lainnya. Seperti:
1# Mengangkut Zat-Zat Sisa Metabolisme Tubuh
Selain mendistribusikan oksigen ke seluruh organ tubuh, peredaran darah besar ini juga mengangkut zat sisa metabolisme tubuh dari organ agar bisa diuraikan baik melalui feses, urine, maupun melalui sistem respirasi dan sistem ekskresi lainnya.
Fungsi dari mengeluarkan zat sisa metabolisme dalam organ ini sudah pasti untuk menjaga organ tubuh dari kotoran-kotoran yang bisa mengganggu sistem kerja organ.
2# Menjaga Suhu Tubuh Tetap Merata
Pernahkan Anda berpikir mengapa suhu tubuh manusia secara umum bisa sama di semua bagian tubuh?
Hal ini dikarenakan suhu tubuh manusia berasal dari suhu peredaran darah yang mengalir di dalam tubuh. Ketika terdapat bagian tubuh tertentu yang lebih dingin, maka sistem peredaran darah akan mengangkut darah yang lebih hangat ke bagian tersebut.
Itulah mengapa ketika demam, melakukan kompres dengan air hangat lebih dianjurkan daripada dengan air dingin. Sebab jika menggunakan air dingin, tubuh akan mendeteksi bahwa ada bagian tubuh yang lebih dingin sehingga suhu darah yang dialirkan justru menjadi lebih panas.
3# Mendistribusikan Hormon ke Seluruh Tubuh
Fungsi peredaran darah sistemik yang lain ialah untuk mengalirkan hormon dari otak ke seluruh tubuh. Jenis dan fungsi hormon yang dialirkan sendiri ada banyak dan sangat beragam. Dan umumnya hormon ini berkaitan dengan perasaan manusia.
Misalnya hormon dopamine yang dihasilkan dari otak ke seluruh tubuh berfungsi untuk membuat kita merasa bahagia. Lalu ada hormon estrogen yang berkaitan dengan kedewasaan dan pubertas.
4# Mengangkut Karbon Dioksida ke Paru-Paru
Fungsi peredaran darah besar yang terakhir ialah untuk mengangkut karbon dioksida atau CO2 dari seluruh tubuh ke paru-paru. Pengangkutan CO2 ini dilakukan agar karbon dioksida bisa dikeluarkan melalui sistem respirasi atau pernapasan.
Darah yang mengandung banyak karbon dioksida disebut darah kotor. Darah ini dialirkan melalui pembuluh vena cava dan akan diterima oleh serambi kanan jantung.
Darah kotor kemudian dialirkan ke bilik kanan dan diteruskan ke paru-paru agar bisa dikeluarkan melalui hidung.
Ciri-Ciri Peredaran Darah Besar Bermasalah
Sama seperti sistem dalam tubuh lainnya, peredaran darah sistemik juga bisa mengalami gangguan kesehatan. Nah agar bisa segera diatasi, Anda perlu tahu ciri-ciri peredaran darah besar bermasalah berikut ini.
- Sering sakit kepala
- Mimisan
- Mudah lemas
- Terasa sakit di bagian dada
- Terjadi perubahan warna kulit menjadi lebih putih pucat atau hitam di beberapa bagian saja
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai peredaran darah besar mulai dari skema, fungsi, dan ciri-ciri jika sistem peredaran darah ini bermasalah. Selalu jaga kesehatan jantung dan sirkulasi darah dengan cara mulai menerapkan pola hidup sehat dari sekarang.