
Gaya hidup yang dipacu dalam kesibukan dikombinasi dengan perubahan kebiasaan makan beserta beberapa faktor lain yang memicu stres ternyata berdampak mempercepat terjadinya menopause pada beberapa perempuan di India. Demikian hasil dari sebuah survei yang dirilis oleh Institut Perubahan Sosial dan Ekonomi yang menemukan kasus menopause pada perempuan berusia 29 hingga 34 tahun, dan angka terjadinya menopause makin meningkat sebanyak delapan persen pada perempuan yang berusia 35-39 tahun. Adapun usia rata-rata terjadinya menopause di dunia ialah sekitar 51 tahun.
Penyebab terjadinya menopause tersebut dijelaskan oleh Shobha Gupta, Direktur Medis dan spesialis IVF (In Vitro Fertilization) di Mother’s Lap IVF Center ialah karena indung telur (ovarium) berhenti berfungsi. Sementara ovarium merupakan organ reproduksi utama yang memproduksi sel telur (ovum) dan hormon-hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron.
Selain itu beberapa gaya hidup seperti mer***k, minum minuman alk***l, atau penyakit autoimun dan terpapar radiasi atau kemoterapi dan pada kasus yang ekstrem ialah kekurangan gizi yang parah dapat mengakibatkan menopause dini.
Mempersiapkan Diri Menghadapi Menopause
Banyak penelitian terbaru menyatakan bahwa berbagai keluhan yang timbul pada masa menopause dapat dihindari jika kita mempersiapkan diri menghadapi kedatangannya. Satu hal yang pasti bahwa seorang perempuan tidak dapat mencegah terjadinya menopause, akan tetapi ia dapat melakukan sesuatu yang membuatnya menjadi lebih mudah ketika mengalaminya.
Seorang perempuan dikatakan sudah memasuki masa menopause ketika ia sudah tidak mengalami menstruasi selama periode 12 bulan. Hal ini dikarenakan ovarium secara bertahap berhenti berfungsi sehingga tidak ada sel telur baru yang dilepaskan oleh ovarium setiap bulannya. Demikian pun ovarium berhenti memproduksi hormon estrogen dan progesteron yang apabila pembuahan (pertemuan sper** dan sel telur) tidak terjadi, maka penurunan kadar kedua hormon itu akan menyebabkan peluruhan dinding dalam rahim (endometrium) dan terjadi menstruasi.
Lalu apa yang dapat dipersiapkan menjelang menopause?
Menurut pengalaman Dr. Shirley Bond yang telah merawat ribuan pasien dengan menopause, hal yang paling utama menghadapi menopause ialah persiapan mental. Dalam pengamatannya perempuan yang cemas dan takut menghadapi menopause akan cenderung mengalami gejala yang lebih berat dibandingkan mereka yang menerimanya sebagai sebuah keniscayaan dan mencoba menikmati kondisi apapun yang mereka rasakan. Bisa jadi kecemasan yang timbul berakibat memicu hormon tertentu dan membuat metabolisme tubuh menjadi tidak prima dan pada akhirnya akan membuat diri menjadi lebih peka terhadap pelbagai perubahan yang menyertai saat menopause.
Baca juga:
Jadi, tidak masalah pada usia berapa Anda mengalami menopause, kesiapan mental dan menjaga tubuh melalui gaya hidup dan pola pikir yang sehat akan membuat pengalaman melalui periode tersebut menjadi relatif tidak bermasalah dan bahkan dapat dinikmati keberadaannya.