
Infosehatkeluarga.com | Radang sendi adalah kondisi yang dapat menyebabkan rasa sakit, kekakuan, dan peradangan pada persendian. Radang sendi adalah salah satu penyakit kronis yang paling umum, dan dapat memengaruhi kualitas hidup penderita secara signifikan. Jika tidak diobati dengan baik, radang sendi bisa mengakibatkan kerusakan permanen pada persendian dan membatasi kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Namun, banyak orang masih belum memahami sepenuhnya tentang radang sendi, bagaimana cara mengatasinya, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil. Artikel ini akan memberikan penjelasan mendalam tentang gejala, penyebab, serta cara mengatasi radang sendi agar Anda bisa menjalani hidup dengan lebih nyaman dan aktif.
Gejala radang sendi
Selain nyeri dan kaku, gejalanya juga bisa bengkak, pembentukan tulang yang berubah dan/atau berkurangnya lingkup gerak/keterbatasan gerak, sehingga anggota tubuh tertentu tidak dapat berfungsi lagi sebagaimana mestinya.
Sendi yang radang juga menimbulkan suara pada waktu digerakkan. Penyakit yang berhubungan dengan sistem sendi ini merupakan penyebab utama dari kecacatan.
Penyakit radang sendi pada stadium lanjut si penderita tidak bisa melakukan aktivitas sehari-sehari dikarenakan akibat peradangan pada sendi dan mengakibatkan kaku yang luar biasa.
Gejala yang lain yaitu demam, nafsu makan menurun, berat badan turun drastis, lemah dan anemia. Namun, terkadang si penderita tidak mengalami gejala awal penyakit ini. Di perkirakan orang yang terkena penyakit ini berkisar antara 0,1 s/d 0,3 % penduduk Indonesia dengan rasio laki-laki dengan wanita 1:3.
Jenis-Jenis Radang Sendi (Arthritis)
Terdapat lebih dari 100 jenis jenis arthritis, namun yang umum yaitu:
Osteoarthritis
Osteoarthritis, yang merupakan “keausan” arthritis. Rematik ini disebabkan oleh kerusakan jaringan tulang rawan.
Osteoarthritis disebut juga penyakit sendi degeneratif. Penyakit Ini mempengaruhi sekitar 33 juta orang Amerika dan merupakan kondisi sendi kronis yang paling umum.
Osteoarthritis merupakan akibat dari terlalu sering menggunakan sendi, misalnya karena keras berolahraga, obesitas, atau penuaan.
Jika Anda seorang atlet atau penari, Anda mungkin bertanya-tanya mengapa lutut atau pinggul Anda sakit ketika Anda turun dari tempat tidur di pagi hari. Sebaiknya tanyakan kepada dokter Anda mengenai osteoarthritis.
Penyakit ini bisa menyerang lebih awal pada atlet atau mereka yang mengalami cedera di masa muda. Osteoarthritis di tangan seringnya diwariskan dan sering terjadi pada wanita paruh baya.
Osteoarthritis paling sering terjadi pada sendi yang menanggung berat badan, misalnya lutut, pinggul, kaki, dan tulang belakang. Osteoarthritis ini sering datang secara bertahap selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Kecuali nyeri pada sendi yang terkena, biasanya Anda tidak merasa sakit, dan tidak ada kelelahan yang tidak biasa atau kecapaian seperti pada beberapa jenis arthritis lain.Pada osteoarthritis, tulang rawan rusak secara bertahap.
Tulang rawan adalah bahan licin yang menutupi ujung tulang dan berfungsi sebagai peredam kejut tubuh. Seiring kerusakan bertambah, tulang rawan mulai terkikis, atau tidak bekerja sebaik dulu untuk melindungi sendi.
Sebagai contoh, tekanan ekstra pada lutut akibat kelebihan berat badan dapat menyebabkan kerusakan pada tulang rawan lutut.
Hal tersebut, seiring waktu, menyebabkan tulang rawan untuk terkikis lebih cepat dari biasanya.Seiring tulang rawan menjadi aus, maka efek bantalan sendi semakin hilang. Hasilnya adalah rasa nyeri sewaktu sendi bergerak.
Bersamaan dengan rasa sakit, kadang-kadang Anda dapat mendengar suara gemeretak ketika permukaan tulang rawan yang kasar antara 2 tulang saling bergesekan. Benjolan yang menyakitkan mungkin muncul pada ujung tulang, terutama pada jari tangan dan kaki.
Meskipun bukan gejala utama dari osteoarthritis, peradangan dapat terjadi di lapisan sendi sebagai reaksi terhadap kerusakan tulang rawan.
Gejala osteoartritis tergantung pada sendi atau sendi-sendi mana yang terkena. Gejala yang mungkin terjadi yaitu:
- Rasa nyeri yang mendalam
- Kesulitan memakai baju atau menyisir rambut
- Kesulitan mencengkeram benda
- Kesulitan duduk atau membungkuk
- Sendi terasa hangat saat disentuh
- Kekakuan di pagi hari selama kurang dari satu jam
- Nyeri saat berjalan
- Kekakuan setelah beristirahat
- Pembengkakan sendi
- Kehilangan gerak pada sendi
Rheumatoid arthritis (Rematik)
Rheumatoid arthritis (Rematik), yang merupakan jenis peradangan arthritis yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh tidak bekerja dengan benar.Rheumatoid arthritis adalah jenis paling umum dari peradangan arthritis.
Lebih dari 1,3 juta orang Amerika yang terkena penyakit ini. Menurut American College of Rheumatology, sekitar 75% dari penderitanya adalah perempuan.
Bahkan, antara 1% dan 3% perempuan cenderung untuk mengembangkan rheumatoid arthritis dalam hidup mereka.
Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun. Hal ini berarti bahwa sistem kekebalan tubuh menyerang bagian tubuh dan untuk alasan yang belum diketahui, sendi merupakan bagian tubuh utama yang dipengaruhi oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh tersebut.
Seiring waktu, peradangan kronis dapat menyebabkan kerusakan sendi yang parah dan kecacatan. Sekitar satu dari setiap lima orang penderita rheumatoid arthritis mengembangkan benjolan pada kulit yang disebut nodul rheumatoid.
Benjolan ini sering berkembang di daerah sendi yang menerima tekanan, seperti buku-buku jari, siku, atau tumit.
Gejala rheumatoid arthritis
Gejala rheumatoid arthritis bisa datang secara bertahap atau mulai secara tiba-tiba. Tidak seperti osteoarthritis, gejala rheumatoid arthritis sering lebih parah, menyebabkan rasa sakit, kelelahan, kehilangan nafsu makan, dan kekakuan.
Pada rheumatoid arthritis, Anda mungkin merasa nyeri dan kaku serta mengalami pembengkakan di tangan, pergelangan tangan, siku, bahu, lutut, pergelangan kaki, kaki, rahang, dan leher. Kadang-kadang rasa sakit terjadi di salah satu bagian tubuh.
Namun nyeri rheumatoid arthritis lebih sering terjadi berupa kombinasi dari beberapa sendi, seperti di tangan, lutut, dan kaki.Pada rheumatoid arthritis, sendi cenderung terlibat dalam pola simetris.
Maksudnya adalah jika buku-buku jari di tangan kiri meradang, maka buku-buku jari di tangan kanan juga akan meradang. Setelah jangka waktu tertentu dan bertahap, lebih banyak sendi dapat ikut terasa sakit dan bengkak serta mungkin terasa hangat saat disentuh.
Pembengkakan sendi tersebut persisten dan akan mengganggu kegiatan sehari-hari Anda, misalnya membuka kotak, mengemudi, bekerja, berjalan, dan sebagainya..Gejala lain dari rheumatoid arthritis yaitu:
- Kekakuan di pagi hari, yang awalnya hanya sebentar, bisa berlangsung berjam-jam atau bahkan sepanjang hari.
- Kelelahan menyebabkan rasa lemas, loyo,
- Peradangan dapat menyebabkan nafsu makan berkurang serta penurunan berat badan.
- Demam, ruam, dan bahkan keterlibatan jantung atau paru-paru dan mata dapat saja terjadi.
Gejala-gejala dan yang dialami diatas, kecuali nyeri sendi dan peradangan pada organ lain, terjadi ketika kerusakan yang dilakukan sistem kebebalan tubuh, menyebar dari sendi ke bagian organ tubuh lain.
Selain 2 jenis yang paling umum di atas, arthritis yang juga sering didiagnosa pada pasien adalah:
Asam Urat (Gout)
Gout, yang disebabkan oleh penumpukan kristal pada sendi.
Arthritis gout, atau kadang disebut “penyakit asam urat”, merupakan penyakit radang sendi yang ditandai oleh serangan mendadak yang berat dan berulang dengan gejala rasa nyeri sendi yang hebat, pembengkakan, kemerahan pada sendi, nyeri tekan, sendi terasa hangat /panas.
Kadar asam urat darah umumnya meningkat, meskipun tidak selalu penderita dengan asam urat darah yang tinggi disertai arthritis gout.
Peradangan sendi dengan nyeri yang hebat ditimbulkan oleh penumpukan kristal urat yang bentuknya seperti jarum halus pada sendi.
Pada serangan arthritis gout yang terkena umumnya satu sendi, paling sering ibu jari kaki meskipun juga dapat terjadi pada sendi lain misalnya lutut , jari tangan.
Setelah berlanjut kristal urat juga dapat ditimbun di bawah kulit dekat sendi dan membetuk tonjolan / nodul yang disebut tofi, dan atau ditimbun di ginjal menimbulkan batu ginjal.
Asam urat berasal dari purin. Kadar asam urat yang tinggi dalam darah dapat berasal dari makanan mengandung banyak purin misalnya daging merah, “jeroan”, kerang, konsumsi alkohol berlebihan.
Selain itu faktor keturunan, kurangnya kemampuan ginjal untuk mengeluarkan asam urat (misalnya karena penyakit ginjal) dapat berperan dalam menimbulkan arthritis gout.
Psoriatik Arthritis
Arthritis ini adalah efek samping dari psoriasis. Pembengkakan menyakitkan dapat terjadi pada semua sendi, terutama ruas jari, pergelangan tangan, lutut, tulang selangka, pergelangan kaki dan punggung bawah.
Gejala biasanya disertai masalah kulit. Sekitar 30-40% orang dengan gejala psoriasis mengembangkan psoriatik artritis, meskipun sering kali tidak terdiagnosis, terutama jika gejalanya ringan.
Psoriatik artritis biasanya terjadi antara usia 30-50 tahun, namun bisa muncul pada usia berapa pun dan memengaruhi baik pria maupun wanita.
Lupus, dan septic arthritis
Lupus, dan septic arthritis merupakan jenis kondisi umum yang lain.
Ankylosing spondilitis.
Ankylosing spondilitis adalah salah satu bentuk artritis lainnya. Kondisi ini terutama menyebabkan nyeri dan peradangan sendi tulang belakang dan panggul, walaupun sendi lainnya dapat terlibat juga.
Gejala dirasakan selama waktu tidur, setelah bangun tidur atau setelah interval tidak aktif. Pada kasus yang parah, ankylosing spondilitis dapat menyebabkan fusi tulang belakang sehingga menyebabkan membungkuk, yang dikenal sebagai kyphosis.
Keparahan bervariasi dan tidak semua penderita mengalami fusi tulang belakang. Beberapa mungkin hanya mengalami sakit punggung atau pinggul secara sporadis. Seperti halnya rematik, ankylosing spondilitis adalah penyakit autoimun yang menurun.
Penyebab dan Faktor Risiko
Penyebab radang sendi berbeda-beda tergantung pada jenisnya:
- Osteoarthritis: Disebabkan oleh keausan tulang rawan seiring waktu.
- Rheumatoid Arthritis: Disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan sendi.
- Asam Urat: Disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat akibat metabolisme purin yang tidak sempurna.
Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena radang sendi meliputi:
- Usia: Risiko meningkat seiring bertambahnya usia.
- Jenis Kelamin: Wanita lebih rentan terhadap rheumatoid arthritis, sementara pria lebih sering mengalami asam urat.
- Genetik: Riwayat keluarga dengan radang sendi meningkatkan risiko.
- Obesitas: Berat badan berlebih menambah tekanan pada sendi, terutama lutut dan pinggul.
Diagnosis Radang Sendi
Untuk mendiagnosis radang sendi, dokter akan melakukan:
- Pemeriksaan Fisik: Menilai pembengkakan, kemerahan, dan rentang gerak sendi.
- Tes Darah: Mengidentifikasi penanda peradangan dan autoantibodi.
- Pencitraan: Seperti X-ray, MRI, atau CT scan untuk melihat kerusakan sendi.
Pengobatan Radang Sendi
Penanganan radang sendi bertujuan untuk meredakan nyeri, mengurangi peradangan, serta meningkatkan fungsi dan fleksibilitas sendi. Terdapat berbagai metode pengobatan, mulai dari obat-obatan hingga perubahan gaya hidup dan tindakan medis.
1. Obat-Obatan untuk Radang Sendi
Penggunaan obat-obatan dapat membantu mengontrol gejala radang sendi dan memperlambat perkembangannya. Beberapa jenis obat yang umum digunakan antara lain:
- Analgesik: Obat pereda nyeri seperti parasetamol dan tramadol sering digunakan untuk mengurangi nyeri ringan hingga sedang. Namun, obat ini tidak memiliki efek antiinflamasi.
- Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid (OAINS): Ibuprofen, naproksen, dan diklofenak membantu meredakan nyeri sekaligus mengurangi peradangan pada sendi. Penggunaan jangka panjang perlu diawasi karena dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan lambung.
- Kortikosteroid: Prednison atau metilprednisolon digunakan untuk mengatasi peradangan yang lebih berat. Obat ini dapat diberikan dalam bentuk tablet atau injeksi langsung ke sendi yang bermasalah.
- Disease-Modifying Antirheumatic Drugs (DMARDs): Khusus untuk penderita rheumatoid arthritis, DMARDs seperti metotreksat dan sulfasalazine dapat memperlambat perkembangan penyakit dan mencegah kerusakan sendi lebih lanjut.
- Biologics: Obat-obatan berbasis protein seperti adalimumab dan infliximab bekerja dengan menargetkan sistem imun untuk mengurangi peradangan pada penderita arthritis autoimun.
2. Fisioterapi untuk Radang Sendi
Fisioterapi berperan penting dalam menjaga kekuatan otot dan fleksibilitas sendi. Beberapa latihan yang disarankan antara lain:
- Latihan Peregangan: Gerakan ringan untuk meningkatkan fleksibilitas sendi dan mengurangi kekakuan.
- Latihan Kekuatan: Seperti angkat beban ringan untuk memperkuat otot yang menopang sendi.
- Latihan Aerobik Rendah Dampak: Aktivitas seperti berenang, bersepeda, atau jalan kaki membantu menjaga mobilitas sendi tanpa memberikan tekanan berlebih.
- Terapi Panas dan Dingin: Kompres panas dapat membantu meredakan kekakuan sendi, sedangkan kompres dingin efektif untuk mengurangi peradangan dan nyeri.
3. Perubahan Gaya Hidup untuk Mengatasi Radang Sendi
Mengubah kebiasaan sehari-hari dapat membantu mengurangi gejala dan memperlambat perkembangan radang sendi. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Menjaga Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan kaya antioksidan seperti sayuran hijau, buah-buahan, ikan berlemak (salmon, tuna), dan kacang-kacangan dapat membantu mengurangi peradangan. Hindari makanan tinggi gula dan lemak jenuh yang dapat memperburuk kondisi.
- Menurunkan Berat Badan: Berat badan berlebih memberi tekanan tambahan pada sendi, terutama lutut dan pinggul. Menurunkan berat badan dapat mengurangi nyeri dan memperbaiki mobilitas sendi.
- Berhenti Merokok dan Mengurangi Alkohol: Rokok dan alkohol dapat memperburuk peradangan dan mengganggu efektivitas obat-obatan.
- Mengelola Stres: Stres dapat memperburuk gejala arthritis. Teknik seperti meditasi, yoga, dan latihan pernapasan dalam dapat membantu mengurangi ketegangan pada tubuh.
4. Intervensi Medis untuk Kasus Radang Sendi yang Parah
Jika gejala radang sendi tidak membaik dengan pengobatan konservatif, beberapa prosedur medis mungkin diperlukan, antara lain:
- Injeksi Sendi:
– Suntikan Kortikosteroid: Mengurangi peradangan dan nyeri pada sendi yang terkena arthritis.
– Asam Hialuronat: Bertindak sebagai pelumas alami untuk mengurangi gesekan di dalam sendi dan meningkatkan mobilitas. - Operasi Penggantian Sendi: Jika sendi mengalami kerusakan parah dan tidak merespons pengobatan lainnya, prosedur seperti total knee replacement (penggantian lutut) atau hip replacement (penggantian pinggul) dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
- Artroskopi: Prosedur bedah minimal invasif untuk membersihkan jaringan yang rusak di dalam sendi guna mengurangi nyeri dan meningkatkan pergerakan.
Dengan kombinasi pengobatan yang tepat, banyak penderita radang sendi dapat tetap menjalani kehidupan yang aktif dan nyaman. Jika Anda mengalami gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan terbaik.
Obat Radang Sendi Tradisional
Baiklah langsung saja mari kita mulai bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan untuk mengobati radang sendi dan bagai mana cara mengolahnya :
Obat herbal radang sendi I.
Siapkan bahan-bahan berikut :
- Akar kelor dua gagang
- Air putih 10 gelas
- Air bekas pencucian beras 10 gelas.
Cara mengolah dan mengunakannya :
Akar kelor direbus dengan air putih 10 gelas sampai mendidih, setelah itu angkat masukkan masukkan kewadah, campur dengan air bekas pencucian beras tadi sewaktu masih panas, gunakan air tersebut untuk merendam kaki yang mengalami radang sendi, supaya air tidak cepat dingin tutuplah seluruhnya dengan kain tebal.
Setelah itu gosok-gosokkan akar kelor pada kulit disekeliling sendi dan pijat-pijatan daging disekitar tempat yang sakit guna untuk memperbaiki jalannya darah.
Obat untuk radang sendi II.
Siapkan bahan-bahan berikut :
- Daun belimbing wuluh (muda) 1 genggam
- Cengkeh 10 biji
- Merica 15 butir Cuka 2 sendok teh
Cara mengolah dan mengkonsumsinya :
- Ketiga bahan ramuan tersebut tumbuk sampai lumat
- Campur cuka sehingga menyerupai bubur lunak
- Obat ini dioleskan pada bagian yang sakit
- Lakukan setiap hari pada waktu pagi dan malam
Obat Tradisional Radang Sendi III.
Ambil jahe 10 jari, cuci lalu diparut, selanjutnya diremas-remas dengan alkohol 1 gelas, dan biarkan selama semalam. Setelah peras saring ambil airnya, Airnya bermanfaat untuk menggosok dan mengurut badan yang sakit 2 kali sehari sebanyak yang diperlukan.
Ingat! Obat tradisional radang sendi di atas hanya sebagai pertolongan pertama.
Pencegahan Radang Sendi
Meskipun beberapa jenis radang sendi tidak dapat dicegah sepenuhnya, ada berbagai langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko dan memperlambat perkembangannya. Pencegahan radang sendi berfokus pada menjaga kesehatan sendi, menghindari faktor risiko, serta menerapkan gaya hidup yang lebih sehat.
1. Menjaga Berat Badan Ideal
Kelebihan berat badan memberikan tekanan tambahan pada sendi, terutama lutut, pinggul, dan tulang belakang. Menjaga berat badan dalam batas normal dapat mengurangi risiko osteoarthritis dan memperlambat perkembangan penyakit pada mereka yang sudah mengalaminya.
2. Rutin Berolahraga
Aktivitas fisik yang teratur membantu menjaga kekuatan otot dan fleksibilitas sendi. Pilih olahraga yang berdampak rendah seperti:
- Berenang: Mengurangi tekanan pada sendi dan meningkatkan fleksibilitas.
- Bersepeda: Membantu memperkuat otot tanpa memberikan dampak besar pada persendian.
- Yoga dan Pilates: Meningkatkan keseimbangan, kekuatan inti, dan fleksibilitas sendi.
- Latihan Peregangan: Mengurangi kekakuan dan mempertahankan mobilitas sendi.
3. Menghindari Cedera Sendi
Cedera pada sendi dapat meningkatkan risiko radang sendi di kemudian hari. Beberapa cara untuk mencegahnya meliputi:
- Menggunakan teknik yang benar saat berolahraga atau mengangkat beban.
- Memakai perlindungan seperti bantalan lutut saat melakukan aktivitas fisik yang berisiko tinggi.
- Beristirahat dengan cukup setelah aktivitas fisik yang intens untuk menghindari stres berlebih pada sendi.
4. Menerapkan Pola Makan Sehat
Nutrisi yang baik berperan dalam menjaga kesehatan sendi. Beberapa makanan yang bermanfaat meliputi:
- Makanan Kaya Omega-3: Seperti salmon, sarden, dan kenari untuk mengurangi peradangan.
- Sayuran Hijau: Brokoli, bayam, dan kale mengandung antioksidan yang melindungi sendi.
- Buah-Buahan Beri: Blueberry dan stroberi kaya akan flavonoid yang dapat mengurangi kerusakan sel.
- Makanan Kaya Kalsium dan Vitamin D: Susu, keju, dan yogurt membantu menjaga kekuatan tulang yang mendukung sendi.
5. Berhenti Merokok dan Mengurangi Konsumsi Alkohol
Merokok dapat mempercepat degenerasi sendi dan mengurangi efektivitas pengobatan radang sendi. Alkohol dalam jumlah berlebihan juga dapat meningkatkan risiko peradangan dan memperburuk gejala arthritis.
6. Mengelola Stres dengan Baik
Stres dapat memicu peradangan dalam tubuh dan memperburuk gejala radang sendi. Teknik manajemen stres seperti meditasi, latihan pernapasan, dan terapi relaksasi dapat membantu menjaga kesehatan sendi.
7. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala
Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit radang sendi atau merasakan gejala awal, segera konsultasikan dengan dokter. Deteksi dini dapat membantu dalam pengelolaan yang lebih efektif untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Penutup
Radang sendi adalah kondisi yang serius dan bisa mempengaruhi kualitas hidup. Dengan pemahaman yang baik tentang gejala, penyebab, dan cara mengatasi radang sendi, Anda bisa mengambil langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang tepat agar tetap aktif dan sehat.