Sleep Apnea Pada Anak: Mengenal Tanda-Tanda, Dampak Buruk, Dan Penanganannya – Sleep apnea yang dikenal sebagai henti napas saat tidur, merupakan gangguan tidur yang ditandai dengan mendengkur dan rasa kantuk berlebihan. Pada anak yang sedang tidur mendengkur, saat dengkuran menghilang, anak tampak merasa sesak seolah tercekik. Sebenarnya, saat itu yang terjadi adalah penyempitan jalan nafas yang mengakibatkan udara tidak bisa masuk dan keluar. Akibat oksigen yang merosot dan kadar karbondioksida yang banyak, anak akan terbangun disertai suara hentakan keras seolah nafas baru terbebas.
Tanda-Tanda Sleep Apnea Pada Anak
Mengingat dari dampak buruk sleep apnea pada anak, maka sebelum terlambat, kenali tanda-tanda berikut sebagai diagnosa awal apakah anak Anda mengidap sleep apnea, seperti dikutip dari The New York Times, Rabu (29/7/2015).
- Anak sempat berhenti bernapas saat tidur
- Anak berjuang untuk kembali bernapas setelah sempat terhenti
- Anda pernah membangunkan anak agar ia kembali bernapas ketika tidur
- Anak sering mendengkur
- Anda mendapati keanehan dalam cara pernapasan anak pada saat tidur
- Anak mendengkur dengan keras.
Jika kondisi di atas Anda dapati pada perilaku tidur anak, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter anak atau dokter THT. Jika anak didiagnosa menderita sleep apnea, Dr Gozal mengatakan, langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah penelitian langsung pada tidur anak untuk mengkonfirmasi diagnosis tersebut sebelum mempertimbangkan tindakan operasi.
Dampak Buruk Sleep Apnea Pada Anak
Sleep apnea pada anak biasanya dipicu oleh pembesaran amandel atau bisa juga disebabkan oleh adenoiditis. Adenoiditis adalah gangguan yang ditandai dengan hidung tersumbat, sekret hidung, dan nyeri tenggorokan.
Kondisi ini disebabkan karena peradangan pada adenoid, suatu benjolan jaringan yang terletak pada bagian belakang dari tenggorokan dan di atas tonsil. Jika sudah parah, dibutuhkan operasi untuk menanggulanginya.
Dr David Gozal, spesialis kesehatan tidur pada anak yang saat ini aktif di University of Chicago Medical Center, memperingatkan bahwa anak yang tidur mendengkur tidak seharusnya dianggap normal. Kondisi ini dapat menunjukkan adanya peningkatan resistensi saluran napas bagian atas.
“Anak-anak yang sering dan mendengkur dengan keras pada anak usia dini, berpotensi memiliki prestasi akademik yang lebih rendah di kemudian hari, meskipun masalah mendengkurnya telah diselesaikan,” tambah Dr Gozal
Penanganan Medis Sleep Apnea Pada Anak
Untuk kasus sleep apnea yang parah, maka operasi merupakan jalan keluar. Sementara kasus ringan dapat ditangani dengan penggunaan nasal spray dan Steroidal Anti-inflammatory Drugs atau obat yang memiliki khasiat analgesik (pereda nyeri), antipiretik (penurun panas), dan antiinflamasi (anti radang), ujar Dr. Gozal.
Jika kondisi ini tidak ditangani dengan segera, maka dapat memicu kerusakan pada sejumlah organ dan sistem di dalam tubuh anak. (Sumber: Ayahbunda/Ambon Ekspress)
Demikianlah Mengenal Tanda-Tanda, Dampak Buruk, dan Penanganan Sleep Apnea Pada Anak, semoga bermanfaat.