Setiap wanita pada usia subur, baik yang berencana hamil atau sedang hamil, dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen asam folat setiap hari untuk mencegah terjadinya kelainan kongenital atau cacat lahir pada bayi. Namun ternyata asam folat juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan dapat dikonsumsi oleh siapa saja selain ibu hamil.
Asam folat merupakan salah satu jenis vitamin B, yaitu vitamin B9. Semua vitamin B merupakan vitamin larut air, sehingga pengeluarannya dari tubuh melalui urin. Kebanyakan asupan asam folat biasanya tidak berbahaya bagi tubuh, karena akan dikeluarkan secara teratur melalui urin. Asam folat juga merupakan vitamin esensial yang artinya asam folat tidak dapat dibentuk oleh tubuh, sehingga perlu suplementasi dari luar untuk memenuhi kebutuhan tubuh, baik dari makanan maupun suplemen makanan.
Asam folat sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru, sintesis DNA dan RNA, serta mencegah perubahan DNA yang dapat menyebabkan kanker. Karena itu, asam folat sangat penting terutama bagi ibu hamil dan bayi dimana pada periode itu banyak terjadi pembelahan sel dan pertumbuhan sel. Produksi sel darah merah juga melibatkan peran dari asam folat, sehingga kekurangan asam folat dapat menimbulkan anemia yang disebut anemia megaloblastik.
Berikut akan dibahas beberapa manfaat dari asam folat.
Kehamilan
Manfaat asam folat untuk ibu hamil (Ilustrasi/wikimedia)Asam folat memiliki peran yang sangat penting bagi ibu hamil, yaitu untuk pembentukan sel darah merah dan membantu perkembangan tabung saraf menjadi otak dan saraf tulang belakang. Kekurangan asam folat selama hamil dapat menyebabkan terjadinya cacat tabung saraf atau neural tube defect yang dapat berupa:
- Spina bifida: perkembangan tidak sempurna saraf tulang belakang atau tulang belakang sehingga terbentuk celah pada tulang belakang
- Anencephaly: perkembangan tidak sempurna dari sebagian besar otak
Sangat dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen asam folat segera setelah diketahui hamil, karena cacat lahir terjadi dalam usia kehamilan 3-4 minggu dimana pada usia kehamilan tersebut merupakan tahap perkembangan otak dan saraf tulang belakang janin. Bahkan sangat dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen asam folat minimal 1 bulan sebelum hamil. Dosis yang dianjurkan ialah 400 mg setiap hari untuk yang belum hamil dan pada kehamilan trimester pertama, dan 600 mg pada kehamilan trimester kedua dan ketiga.
Selain mencegah terjadinya cacat tabung saraf, dengan mengonsumsi asam folat selama hamil juga dapat mencegah terjadinya:
- Bibir sumbing
- Kelahiran prematur
- Berat badan bayi lahir rendah
- Keguguran
- Pertumbuhan janin yang buruk dalam kandungan
Penyakit jantung dan stroke
Asam folat dapat menurunkan kadar homosistein (suatu asam amino) dalam darah, dimana tingginya kadar homosistein darah berhubungan dengan tingginya risiko seseorang terkena penyakit jantung atau stroke. Diduga homosistein berkaitan dengan kerusakan dinding pembuluh darah yang dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis. Beberapa penelitian menunjukkan konsumsi asam folat dalam jangka waktu yang lama dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung sebesar 4% dan stroke sebesar 10%.
Kanker
Konsumsi asam folat tidak dapat mencegah terjadinya kanker, tetapi dapat menurunkan risiko terjadinya beberapa kanker, di antaranya:
- Kanker kolon
- Kanker payud*ra
- Kanker serviks
- Kanker pankreas
- Kanker lambung
- Kanker ovarium
Belum ada penelitian yang dapat menjelaskan hubungan tersebut, tetapi diduga ada hubungannya dengan peran asam folat dalam mencegah terjadinya perubahan (mutasi) DNA yang dapat menyebabkan terjadinya kanker.
Rambut rontok
Rambut rontok dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya ialah kurangnya asupan asam folat yang penting untuk kesehatan rambut. Defisiensi asam folat menyebabkan produksi sel darah merah berkurang, sedangkan darah berfungsi untuk mengangkut oksigen dan nutrisi ke berbagai jaringan tubuh untuk metabolisme, termasuk ke folikel rambut dan kulit kepala. Akibatnya, rambut menjadi rontok karena kurangnya nutrisi. Dengan mengonsumsi asam folat secara teratur, maka rambut dan kulit kepala akan mendapatkan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan rambut.
Depresi
Beberapa penelitian menunjukkan 15-38% orang dengan depresi memiliki kadar asam folat yang rendah dalam tubuh. Asam folat juga dapat mempengaruhi reseptor noradrenalin dan serotonin di otak, sehingga asam folat dapat berperan sebagai antidepresan.
Age-related macular degeneration (AMD).
AMD adalah suatu penyakit mata yang dapat menyebabkan kebutaan. Suatu penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi asam folat 2500 mg bersama dengan 500 mg vitamin B6 dan 1000 mg vitamin B12 setiap hari, dapat menurunkan risiko terjadinya AMD sebesar 34.7%.
Age-related hearing loss.
Suatu penelitian menunjukkan bahwa konsumsi suplemen asam folat dapat memperlambat perburukan kehilangan pendengaran pada orang tua dengan kadar homosistein yang tinggi dan asupan asam folat yang kurang dalam makanan.
Fertilitas.
Ternyata asam folat dapat mempengaruhi fertilitas baik pria maupun wanita. Pada suatu penelitian dimana para pria mengonsumsi asam folat 700 mg per hari dapat menurunkan risiko abnormalitas sp*rma sebesar 20-30%. Tentunya dengan semakin baik kualitas spe*ma, semakin meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan dan menurunkan risiko terjadinya abnormalitas kromosom yang dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi. Sedangkan pengaruh asam folat pada fertilitas wanita yaitu dengan menurunkan risiko kegagalan ovulasi.
Sumber asam folat
Sumber asam folat (Ilustrasi/pixabay)- Sayur: bayam (194 mg/100 g), asparagus, bit merah, brokoli, kubis, seledri, kailan, selada, jagung
- Buah: pepaya, jeruk, stroberi, tomat, melon, alpukat, pisang
- Umbi: kentang, ubi jalar
- Kacang: kacang tanah, kacang polong, almond
- Daging: hati ayam (578 mg/100 g), kuning telur, ikan salmon
Asam folat dapat berinteraksi dengan beberapa obat, jadi apabila anda sedang dalam pengobatan dengan obat-obat berikut, sebaiknya jangan mengonsumsi asam folat sebelum dibicarakan dengan dokter.
- Antibiotik tetracycline: asam folat dapat mengganggu absorpsi dan efektivitas antibiotik ini.
- Phenytoin: asam folat dapat mengganggu kerja phenytoin, sehingga dapat meningkatkan risiko kejang.
- Pyrimethamine: merupakan obat untuk mengobati malaria dan toksoplasmosis, asam folat dapat mengurangi efektivitas obat tersebut.
- Pengobatan kemoterapi: asam folat dapat meningkatkan kadar beberapa obat kemoterapi hingga kadar yang berbahaya bagi tubuh.
- Obat yang dapat menurunkan kadar asam folat: antasida, H2 blocker (ranitidine), PPI (omeprazole), NSAID (ibuprofen), antibiotik trimethoprim, methotrexate.