
Sembelit sering membuat repot kehidupan kita. Biasanya sembelit disebabkan karena kurangnya konsumsi makanan yang mengandung serat. Namun terkadang sembelit bisa menjadi salah satu gejala datangnya penyakit tertentu.
Menurut kamus kedokteran, sembelit atau konstipasi adalah sebuah pergerakan usus yang tidak normal dengan gejala mengejan, feses keras, frekuensi BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu, dan perasaan tidak puas setelah BAB. Tanda lain dari penyakit ini ialah feses berbentuk gumpalan-gumpalan kecil atau terlalu cair.

Sembelit seperti sudah menjadi hal yang biasa di kalangan masyarakat. Padahal akibat dari penyakit ini bermacam-macam. Mulai dari rasa tak nyaman di perut, rasa mengganjal setelah BAB, hemoroid (wasir), sampai timbulnya penyakit serius seperti tumor atau kanker usus besar.
Kotoran yang bersinggungan langsung dengan dinding mukosa usus besar dapat menyebabkan tumbuhnya sel-sel abnormal jika berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Sel-sel ini dapat berkembang menjadi sel kanker atau tumor.
Sembelit dapat muncul akibat hal-hal berikut:
- Faktor keturunan.
- Stres dan masalah psikis lainnya.
- Kurang mengonsumsi serat.
- Kurang minum air putih.
- Kurang olahraga.
- Sebagai gejala penyakit tertentu.
- Efek obat-obatan tertentu.
Sembelit dapat muncul akibat kurang beraktivitas dan kurang gerak. Sembelit lebih sering melanda kaum perempuan daripada kaum laki-laki. Selain itu, pendapatan yang rendah, kurang asupan makanan, serta depresi menjadi alasan yang paling banyak muncul dari kasus sembelit.
Sembelit dapat dicegah dan diobati dengan cara-cara berikut ini:
- Istirahat yang cukup.
- Memperbanyak asupan makanan, terutama yang mengandung banyak serat. Serat banyak terdapat pada sayur-mayur dan buah-buahan. Beberapa jenis buah-buahan sebaiknya dimakan bersama kulitnya, seperti pada apel dan anggur. Sayur yang berwarna hijau gelap lebih baik untuk dimakan, misalnya sawi hijau, brokoli, dan buncis. Kacang-kacangan dan biji-bijian juga baik untuk mengatasi sembelit
- Minum air putih minimal 3 liter sehari untuk laki-laki dan 2,5 liter sehari untuk perempuan.
- Olahraga rutin minimal 2-5 kali per minggu. Kita bisa melakukan jogging atau push-up selama 10-15 menit.
- Refreshing dan liburan.
- Cek kesehatan ke dokter minimal 2 kali dalam setahun.
- Hindari minuman bersoda dan berkafein seperti kopi dan teh, kecuali teh herbal. Sebaiknya, ganti dengan jus buah pir dan apel.
- Hindari segala macam produk olahan susu, seperti keju, kecuali yoghurt. Keju memiliki kandungan laktosa yang tinggi sehingga berbahaya bagi para penderita sembelit. Yoghurt memiliki kandungan probiotik yang dapat membantu melancarkan proses pengeluaran feses.
- Hati-hati terhadap makanan yang telah diproses karena biasanya terdapat kandungan lemak dan gula yang tinggi. Misalnya pada makanan cepat saji, sosis, daging olahan, keripik kentang, dan kentang goreng. Pengecualian terhadap ubi jalar panggang atau bakar dan popcorn.
- Cobalah posisi jongkok ketika buang air. Misalnya toilet Anda toilet duduk, gunakan bangku untuk menopang kaki Anda agar bisa jongkok.
- Cobalah minum air lemon dan air hangat+madu. Karena kedua minuman ini dipercaya dapat melunakkan feses.
- Jika sembelit masih belum sembuh, konsultasikan ke dokter.
Melakukan BAB lebih baik pada pagi hari setelah sarapan. Karena pada saat itu, aktivitas usus besar sangat efektif. Bagi penderita sembelit, disarankan untuk tidak mengejan berlebihan.