
Apakah Anda suka mengonsumsi tomat sebagai buah atau sayuran? Tidak diragukan lagi bahwa tomat merupakan makanan yang padat nutrisi, makanan supergizi yang seharusnya dikonsumsi oleh kebanyakan orang.
Tomat disebut-sebut sebagai ‘makanan serbaguna’, makanan yang tidak hanya memberikan nutrisi dasar, akan tetapi juga dapat mencegah penyakit kronis dan memberikan manfaat kesehatan lainnya, karena pitokemikal yang dikandung tomat sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Di berbagai masakan keluarga, tomat seringkali hadir untuk memberikan citarasa tersendiri. Misalnya dalam sambal, berbagai jenis kuah seperti sop, lalapan, dan masakan lainnya. Tomat dapat dimakan dalam keadaan mentah, tapi tetap lezat pula disajikan dalam keadaan matang. Akan tetapi masak tobat sebaiknya tidak terlalu lama karena tomat bertekstur lembek sehingga akan mengurangi kesegaran. Maka biasanya sajian tomat dalam masakan selalu dimasukkan ketika masakan sudah matang dan hendak diangkat.
Manfaat tomat.
Manfaat dan kandungan gizi tomat (Ilustrasi/pixabay)Tomat dikemas penuh dengan nutrisi bermanfaat dan antioksidan. Tomat merupakan sumber yang kaya vitamin A dan C dan asam folat.
Manfaat mengonsumsi berbagai jenis buah dan sayuran, termasuk tomat, adalah sangat banyak. Mengonsumsi buah dan sayur seperti tomat akan sangat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
Mengkmsumsi buah dan sayuran juga dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan rambut, meningkatkan energi, dan menurunkan atau menjaga berat badan rendah. Meningkatkan konsumsi buah-buahan dan sayuran secara signifikan mengurangi risiko obesitas dan mortalitas.
Secara umum, manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dengan mengonsumsi tomat adalah sebagai berikut :
- Kanker.
Sebagai sumber antioksidan vitamin C yang sangat tinggi serta kandungan antioksidan lainnya, tomat dapat membantu memerangi pembentukan radikal bebas yang diketahui menyebabkan penyakit kanker.
2. Kanker Pr*stat.
Likopen disebut-sebut bermanfaat dalam pencegahan kanker pr^stat dalam beberapa penelitian. Menurut John Erdman, Ph.D., Profesor dari departemen ilmu makanan dan nutrisi manusia di University of Illinois mengatakan bahwa mengonsumsi tomat akan sangat membantu menurunkan risiko kanker pr*stat. Selain itu, kandungan beta-karoten dalam tomat dapat memainkan peran protektif terhadap kanker pr*stat. Ini menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard School of Departemen Kesehatan Publik of Nutrition.
3. Kanker kolorektal:
Mengonsumsi beta-karoten telah terbukti memiliki hubungan terbalik dengan perkembangan kanker usus besar. Serat yang tinggi dari buah-buahan dan sayur-sayuran dalam berbagai penelitian membuktikan dapat menurunkan risiko kanker kolorektal.
Menurut American Cancer Society, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang mengkonsumsi tomat memiliki risiko lebih rendah dari beberapa jenis kanker tertentu, terutama kanker pr*stat, paru-paru, dan perut. Penelitian berkelanjutan terus dilakukan untuk mengetahui apa peran likopen dalam pencegahan atau pengobatan kanker.
4. Tekanan darah.
Mempertahankan asupan natrium yang rendah sangat penting untuk menurunkan tekanan darah, namun meningkatkan asupan kalium mungkin sama pentingnya karena efek vasodilatasi-nya. Menurut Survei Kesehatan dan Gizi di Amerika, asupan kalium yang tinggi dapat menurunkan risiko kematian akibat tekanan darah sebanyak 20 persen.
5. Kesehatan jantung.
Kandungan serat, kalium, vitamin C, dan kolin dalam tomat sangat mendukung kesehatan jantung. Menurut Mark Houston, MD, MS, seorang profesor klinis kedokteran di Vanderbilt Medical School dan direktur Hipertensi Institute di Rumah Sakit St Thomas di Tennessee bahwa peningkatan asupan kalium bersama dengan penurunan asupan natrium pada seseorang dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Dalam sebuah penelitian, mereka yang mengonsumsi 4069 mg potasium per hari memiliki risiko 49 persen lebih rendah dari kematian akibat penyakit jantung iskemik dibandingkan dengan mereka yang kurang begitu banyak mengonsumsi kalium (sekitar 1000 mg per hari).
Mengonsumsi kalium juga dapat menurunkan risiko stroke, perlindungan terhadap kehilangan massa otot, pelestarian kepadatan mineral tulang, dan penurunan pembentukan batu ginjal.
6. Diabetes.
Penelitian telah menunjukkan bahwa tipe 1 penderita diabetes yang tidak banyak mengonsumsi serat memiliki kadar darah glukosa lebih tinggi daripada penderita diabetes tipe 2. Tomat merupakan salah satu sumber serat dengan kadar per satu cangkir tomat menyediakan sekitar 2 gram serat.
Para peneliti di Amerika merekomendasikan untuk mengonsumsi serat sebanyak 21-25 gram/hari bagi wanita dan 30-38 gram/hari bagi pria.
7. Menjaga kesehatan kulit:
Kolagen, sistem pendukung kulit, sangat bergantung pada vitamin C sebagai nutrisi penting yang bekerja dalam tubuh kita sebagai antioksidan untuk membantu mencegah kerusakan yang disebabkan oleh matahari, polusi dan asap, kerutan halus dan meningkatkan keremajaan tekstur kulit secara keseluruhan. Tomat memberikan solusi dengan kandungan vitamin C yang disediakan.
8. Sembelit.
Makan makanan yang memiliki kandungan air dan serat yang tinggi seperti tomat dapat membantu menjaga kelancaran buang air besar Anda. Serat sangat penting untuk meminimalkan sembelit dan mendorong keluarnya tinja.
9. Kehamilan.
Asam folat merupakan nutrisi yang sangat penting bagi wanita hamil untuk melindungi janin dari cacat. Maka biasanya produk susu untuk ibu hamil sangat mengedepankan asam folat sebagai nutrisi penting untuk perkembangan janin sehingga meminimalisir terjadinya cacat fisik.
10. Depresi.
Kandungan asam folat dalam tomat juga dapat membantu mencegah terjadinya depresi dengan mencegah kelebihan pembentukan homosistein dalam tubuh, yang dapat mencegah darah dan nutrisi lain mencapai otak. Jika homosistein atau asam amino dalam darah terlalu tinggi, maka akan meningkatkan penyakit jantung dan stroke juga. Ia bahkan lebih berbahaya daripada kolesterol. Homosistein berlebihan dapat mengganggu produksi hormon baik semacam serotonin, dopamin, dan norepineprin, yang mengatur tidak hanya suasana hati, tapi juga tidur dan nafsu makan.
Kandungan Gizi Tomat
Tomat merupakan makanan yang kaya akan vitamin A, vitamin C, dan asam folat. Tomat mengandung beragam nutrisi yang bermanfaat dan antioksidan, termasuk asam alpha-lipoic, likopen, kolin, asam folat, beta-karoten, dan lutein.
Satu tomat berukuran sedang (sekitar 123 gram) menyediakan 22 kalori, 0 gram lemak, 5 gram karbohidrat (termasuk 1 gram serat dan 3 gram gula) dan 1 gram protein.
Alpha-lipoic acid (asam alpha lipoic) dapat membantu tubuh untuk mengubah glukosa menjadi energi.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa alpha-lipoic acid dapat membantu dalam mengontrol glukosa darah, meningkatkan vasodilatasi dan melindungi terhadap retinopati pada pasien diabetes dan bahkan dapat membantu memelihara otak dan jaringan saraf.
Likopen (lycopene) adalah antioksidan yang memberikan kaya akan warna merah pada tomat. Tomat menyediakan sekitar 80 persen dari kebutuhan konsumsi likopen harian kita.
Kolin merupakan nutrisi penting yang ditemukan dalam tomat yang membantu dalam rutinitas tidur, gerakan otot, belajar, dan mengingat atau menghafal. Kolin juga membantu untuk mempertahankan struktur membran sel, membantu dalam transmisi impuls saraf, membantu dalam penyerapan lemak dan mengurangi peradangan kronis.
Oleh karena itu, dapat kita ketahui bahwa tomat merupakan salah satu makanan yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Maka jangan lewatkan untuk mengonsumsi tomat daam menu harian kita. Untuk konsumsi harian tomat yang baik, pastikan untuk menyimpan tomat segar pada suhu yang sejuk. Hindari pendinginan, karena ini menyebabkan tomat kehilangan rasa mereka.