Kesepian Di Masa Tua – Kita ada di zaman dimana teknologi bisa menjembatani jarak, di saat sanak keluarga berada di tempat yang berbeda bahkan di benua yang jauh sekali pun dengan beberapa klik maka kita bisa tersambung untuk berkomunikasi dengannya. Ironinya justru di era komunikasi teknologi makin berkembang ini manusia sebagai bagian dari lingkungan sosial semakin merasa kesepian. Dan bisa jadi tidak ada kelompok usia yang paling merasakan kesepian dibandingkan para orang tua.
Di Amerika beberapa pengamatan tentang masa tua dan rasa sepi mendapatkan data sebagai berikut:
- 18 persen orang tua hidup sendiri, dimana 43% dari mereka dilaporkan sering merasa kesepian, demikian laporan para peneliti dari University of California, San Fransisco.
- Orang tua yang kesepian sering mengalami penurunan kesehatan yang drastis dan mengakibatkan usianya lebih pendek. Dalam penelitian di tempat yang sama disebutkan bahwa para orang tua yang berusia 60 tahun ke atas dan merasa kesepian terjadi peningkatan risiko kematian sebesar 45 persen.
- Asosiasi penderita Alzheimer melepaskan laporan bahwa 1 dari 7 orang dengan Alzheimer hidup sendirian.
- Kesepian itu dapat menular. Orang tua yang kerap disergap oleh rasa sepi biasanya lebih sensitif dan berperilaku yang aneh dan cenderung kasar sehingga mengakibatkan orang tidak suka berada di sekitar mereka dan pada titik tertentu orang tersebut bisa merasakan kesepian yang sama akibat dari hubungan yang tidak harmonis. Seorang psikolog dari University of Chicago yang melakukan analisa data dari Farmingham Heart Study, sebuah penelitian jangka waktu lama tentang penyakit jantung dan pembuluh darah, menemukan bahwa orang tua yang kesepian cenderung mengucilkan diri mereka sembari menutup rapat-rapat dari pergaulan dengan sesama dan dalam kasus ekstrem sama sekali tidak melakukan kontak dengan orang di sekitarnya.
- Kesepian dalam pernikahan juga merupakan sebuah bahaya laten. Penelitian lain yang dilakukan para peneliti dari University of California menyimpulkan bahwa dua pertiga orang tua yang mengaku kesepian ternyata masih hidup bersama dengan pasangannya masing-masing. Penemuan ini mengatakan bahwa bukan masalah berapa lama hidup bersama dengan pasangan yang membuat seseorang terhindar dari rasa sepi, akan tetapi apakah hubungan tersebut menjejakkan makna yang dalam bagi masing-masing.
Mengapa Bisa Kesepian Di Masa Tua?
“Mereka merasa kesepian karena mereka hidup sendiri”ujar dokter Byram Karasu, seorang psikiater dan pakar ilmu perilaku dari Albert Einstein College of Medicine. Kerap kali para orang tua dititipkan di panti jompo atau di sebuah komunitas khusus orang tua dengan maksud baik tentunya, akan tetapi sering kali hal itu tidak sesuai dengan keinginan dan kesiapan mereka.
Bayangkan para orang tua itu telah berdekade lamanya tinggal bersama keluarga dalam lingkungan yang ia kenali dengan baik kemudian tiba-tiba dipindahkan ke tempat tertentu yang asing baginya sebaik apapun tempat itu tetap tidak akan bisa mencegah rasa sepi yang dapat dirasakan oleh orang tua.
Kalaupun orang tua itu tinggal bersama sanak keluarganya tidak sedikit yang mengaku merasa kesepian karena kurangnya komunikasi yang dan perhatian yang dalam dengan mereka. Seringkali setiap para orang tua yang tinggal dengan anak dan menantu serta cucunya hanya menyaksikan kesibukan aktivitas para anggota keluarga yang berulang setiap saatnya dengan kurang meluangkan waktu khusus untuk berbincang bersama.
Hal tersebut juga diakui oleh Bobbie Smith, seorang profesional perawat orang tua yang telah berpengalaman lebih dari enam dekade. Ia mengatakan tren hubungan kakek-nenek dengan cucu di masa modern lebih berjarak dimana para cucu lebih sering sibuk dengan dirinya sendiri (bermain gadget, menonton tv atau menghabiskan waktu di depan komputer atau bersama dengan teman-temannya) dibandingkan meluangkan waktu melakukan obrolan hangat dan akrab dengan kakek dan nenek mereka masing-masing.
Bagaimana cara menolong orang tua agar tidak kesepian?
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindarkan orang tua tercinta dari kesepian:
Dengarkan dengan sepenuh hati
“Kita sering jarang mendengarkan dengan sepenuh hati kepada orang yang kita cintai. Padahal perkataan sesimpel, “ayo coba ceritakan tentang itu!” bisa merupakan obat yang mujarab yang bisa membuat lawan bicara kita merasa hangat hatinya karena perasaan dihargai dan diperhatikan.
Orang tua juga seringkali tidak memberikan jawaban yang jujur atas pertanyaan “Mau makan apa? “atau “Mau hadiah apa?” karena tidak ingin menambah beban atau tidak ingin merepotkan orang sekitarnya. Akan tetapi kalau kita mau menggali lebih dalam akan keinginan dan harapan mereka, maka biasanya selalu ada jawaban seperti halnya harta karun tersembunyi di dalam tanah yang harus kita gali untuk menemukannya.
Menemukan strategi yang tepat untuk mengobati rasa kesepian
Merancang strategi yang tepat agar orang tua kita tidak merasa kesepian kuncinya ialah menemukan informasi yang tepat mengenai hobi, kegemaran atau cita-cita yang ingin ia lakukan. Misalnya sang orang tua menemukan kesenangan dalam kegiatan berkebun akan tetapi kondisi badannya tidak memungkinkan ia untuk keluar rumah maka kita bisa ciptakan ‘kebun buatan’di dalam rumah dengan memindahkan beberapa tanaman di dalam pot dan diletakkan di tempat tertentu yang dapat terjangkau dengan mudah olehnya.
Beri kesempatan agar orang tua mengajari kita
Orang tua dikatakan sebagai seseorang yang telah menelan asam garam kehidupan, tentunya banyak keahlian tertentu atau hikmah kehidupan yang dapat dibagi dan diturunkan. Kuncinya ialah dengan komunikasi yang intens dan keterbukaan sehingga mereka merasa nyaman dan mulai terbuka mengungkapkan apa yang ingin mereka bagi.
Hal ini bukan hanya suatu aktivitas yang baik untuk mempererat hubungan dengan mereka tetapi juga saat Anda terbuka dan terlihat antusias untuk diajari keahlian tertentu atau mendengarkan kisah mereka maka mereka memiliki rasa percaya diri yang lebih dan hal itu memantik api semangat dalam diri mereka sehingga mereka lebih bergairah untuk menjalani keseharian dan otomatis berdampak positif bagi kesehatan tubuh.
Jadilah jembatan bagi orang tua dan anak Anda
Seringkali terbentang sebuah jurang yang cukup lebar dari segi usia, pengetahuan dan minat antara orang tua dan para cucunya, tidak jarang cucu menganggap kakek atau neneknya membosankan dan cenderung menghindar untuk meluangkan waktu bersama mereka. Di titik ini Anda bisa mengusahakan untuk menjadi jembatan bagi mereka.
Dimulai dengan meluangkan waktu khusus yang kemudian menjadi ritual bersama agar anak-anak bisa mendengar apapun yang kakek dan neneknya hendak ungkapkan. Upaya Anda untuk menceritakan ulang dalam bahasa ‘gaul’ agar lebih mudah dimengerti oleh anak-anak dapat juga dilakukan. Anak-anak kemudian akan melihat kakek dan neneknya sebagai sumber pengetahuan yang menyenangkan dan akan lebih hormat dan sayang kepada mereka.
Berikan perhatian yang tulus
Salah seorang pekerja profesional yang telah bekerja lama untuk merawat orang tua mengatakan bahwa mendorong para anggota keluarga yang letaknya jauh atau jarang bertemu atau teman-teman lama untuk bertemu atau bertegur sapa melalui kartu atau surat akan membuat sang orang tua merasa dicintai dan tidak merasa dikucilkan oleh keluarga dan teman dekatnya.
Dengan melakukan langkah-langkah kecil namun konsisten seperti di atas akan membuat para orang tua lebih mudah menghadapi masa usia senja. Bahkan salah seorang praktisi kesehatan berkata bahwa dalam pengalamannya serangkaian banyak upaya untuk tetap membuat orang tua kita terhibur dan merasa diperhatikan akan membuat lebih mudah baginya untuk menjelang saat-saat akhir hayatnya.
Sumber:
- Sumber : https://www.agingcare.com/Articles/loneliness-in-the-elderly-151549.htm
- Video: Sri Hartati Soewardjo