Stroke merupakan penyebab kematian ketiga dan cacat fisik nomor satu di Indonesia. Stroke merupakan gangguan mendadak terhadap fungsi otak, sebagian atau menyeluruh, akibat gangguan aliran darah yang terjadi karena sumbatan atau pecahnya pembuluh tertentu di otak.
Penyumbatan atau pecahnyanya pembuluh darah ini menyebabkan sel-sel otak kekurangan darah, oksigen, atau zat-zat makanan. Alhasil, sel tersebut mati dalam waktu relatif singkat.
Ada dua macam stroke.
Pertama, stroke sumbatan (iskemik), yaitu stroke karena sumbatan setempat pada pembuluh darah tertentu di otak yang sebelumnya sudah mengalami proses aterosklerosis (pengerasan dinding pembuluh darah). Stroke sumbatan juga bisa disebabkan oleh trombus atau bekuan darah yang berasal dari lokasi lain, misalnya plak di dinding pembuluh darah leher yang besar atau dari jantung.
Yang kedua, stroke pendarahan (hemoragik) karena pecahnya cabang pembuluh darah tertentu di otak, akibat kerapuhan dinding yang sudah berlangsung lama. Stroke ini dipercepat oleh berbagai factor seperti pada stroke sumbatan. Biasanya terjadi pada usia tua atau pecahnya anomali pembuluh darah bawaan pada orang-orang muda.
Orang-orang Asia yang umumnya mengonsumsi makanan berkadar garam tinggi, cenderung terserang stroke pendarahan. Sementara orang-orang Eropa yang pola makannya tidak berkontaminasi oleh garam dalam jumlah banyak, lebih sering terserang stroke sumbatan.
Faktor Risiko Pencetus Stroke
Yang perlu dicermati ialah faktor risiko pencetus stroke. Pasalnya, ada faktor risiko yang dapat diobati (diubah/dikendalikan) dan ada pula yang tidak dapat diobati. Yang termasuk faktor risiko yang tidak dapat diobati ialah usia, jenis kelamin, ras, dan genetik. Semakin tinggi usia seseorang, semakin meningkat pula risiko terserang stroke. Tapi ini juga relatif, karena dewasa ini stroke juga bisa menyerang mereka yang berusia muda.
Lelaki juga lebih mudah terserang stroke karena tingkat stres yang mereka alami lebih tinggi. Sedangkan pada wanita, risiko mulai meningkat setelah melewati masa menopause. Bagi mereka yang orang tuanya pernah mengalami tekanan darah tinggi, kencing manis, stroke, penyakit jantung koroner, dan kelainan pembekuan darah lain, besar kemungkinan secara genetik penyakit itu menurun pada anak-anaknya.
Ada tiga fase yang menggambarkan kondisi seseorang yang tiba-tiba mendapat serangan stroke. Fase pertama ialah fase akut, yaitu beberapa hari setelah serangan. Seseorang dikatakan memasuki fase ini jika ia melapor ke rumah sakit seminggu setelah masa kronis pertama. Artinya, ia telah mengalami keterlambatan penanganan seminggu setelah gejala pertama yang ia rasakan. Fase berikutnya ialah fase sub-akut, yaitu beberapa minggu setelah serangan. Yang ketiga ialah fase kronis atau beberapa bulan setelah serangan.
Usia Muda pun Dapat terkena Stroke
Betulkah stroke hanya menyerang mereka yang berusia lanjut? Ternyata tidak! Belakangan, banyak orang muda yang juga terkena stroke. Penyebabnya, selain faktor risiko, juga karena perubahan gaya hidup, kerja keras (workaholic), ambisius, selalu terburu-buru, juga pola makan yang serba instan.
Kebiasaan mengonsumsi makanan ringan sejak kecil teryata juga berisiko menyebabkan stroke. Di dalam makanan itu terkandung bahan-bahan pengawet dan monosodium glutamat (MSG) yang tinggi dan bisa mempengaruhi kerja pembuluh darah. Glutamat yang menumpuk, lama-kelamaan akan menjadi toksik (racun) bagi sel-sel otak. Sifatnya yang adiktif membuat anak-anak tak mau berhenti mengonsumsi. Akibatnya, pembuluh darah makin mudah tersumbat atau pecah dalam jangka waktu lama. Artinya, tak menutup kemungkinan anak-anak tersebut terkena stroke kelak di kemudian hari. Tak heran jika sering ditemui tekanan darah seorang anak yang cukup tinggi untuk usianya.
Masyarakat kini telah memilih segala yang serba praktis dan cepat, tanpa memikirkan apa risikonya. Contohnya, kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji (fast food), khususnya para eksekutif muda. Padahal, kandungan lemaknya sangat tinggi. Jika terlalu sering mengonsumsi, bisa-bisa kadar kolesterol jadi tinggi, sehingga penyakit pun antre.
Belum lagi gaya hidup yang serba keras, yang sepertinya membuat mereka tak punya waktu lagi untuk memperhatikan kesehatan tubuh. Mereka lebih banyak mengandalkan makanan praktis, seperti mi instan atau minuman suplemen yang belakangan ini begitu gencar diiklankan di berbagai media. Betapa mahalnya harga kesehatan, jika ternyata kita terkena stroke hanya karena kebiasaan hidup yang buruk itu.
- Penyakit Stroke
- Gejala Stroke bisa Dilihat Dari Mata
- 7 Cara Menyembuhkan Penyakit Stroke dengan Bahan Alami
- Hipertensi Penyebab Kematian akibat Serangan Jantung dan Stroke
Langkah Sembuh Total Dari Stroke
Kunci pencegahan stroke ialah mengendalikan faktor-faktor risiko dan menjalani cara hidup bebas risiko, seperti menghindari pola makan berlebihan dan tinggi lemak atau tinggi garam, olahraga teratur, menghindari obesitas serta stres. Juga melaksanakan ajaran agama dengan benar. Jus tomat, apel, jeruk, belimbing serta terapi makan bawang putih mentah juga diyakini berkhasiat mengurangi faktor risiko. Stroke bisa sembuh total jika terdeteksi sejak awal. Apalagi jika ditangani dengan cepat, dan akurat pada saat terjadi serangan, khususnya stroke yang bukan pendarahan. Tapi kalau sudah akut, kemungkinan sembuh sangat kecil, bahkan kalau terlambat, bisa membawa pada kematian dan cacat besar.
Jika termasuk katerogi akut, sangat sulit untuk bisa sembuh total. Biasanya, mereka masih harus menjalani pengobatan dan rehabilitasi seumur hidup. Pengobatan yang dilakukan juga terbatas untuk mengurangi rasa sakit jika stroke sewaktu-waktu kambuh. Atau pada stroke penyumbatan, untuk membuka penyumbatan.
Penderita sebaiknya juga tidak sembarangan mengonsumsi obat-obatan penghilang rasa sakit yang beredar bebas di pasaran. Pasalnya, sakit yang menyertai stroke bisa disebabkan oleh penyakit yang mungkin diidap, sehingga obat yang diperlukan pun berbeda. Jangan mengandalkan obat-obatan itu dengan menyimpan di kotak P3K dan meminumnya sewaktu-waktu. Yang dikhawatirkan obat-obatan tersebut justru menghalangi pemeriksaan lebih lanjut.
Yang tak kalah penting, segera bawa ke rumah sakit jika ada anggota keluarga yang mendadak terserang stroke. Paling tidak, segera bawa ke rumah sakit terdekat agar mendapat penanganan secepatnya. Waktu emas stroke ialah 3 sampai 6 jam. Artinya, jika lebih dari itu pasien belum mendapat penanganan, maka risiko keselamatannya pun kecil.