Demam pada anak sangat sering terjadi, tentunya karena daya tahan tubuh anak masih belum sesempurna orang dewasa. Demam pada anak sering membuat orang tua menjadi sangat khawatir dan biasanya orang tua akan segera membawa anaknya ke dokter.
Sebenarnya apa sih demam itu?
Demam merupakan peningkatan suhu tubuh ≥ 38⁰C (suhu ketiak). Demam sendiri bukanlah sebuah penyakit, melainkan suatu gejala atau tanda bahwa tubuh sedang melawan suatu penyakit atau infeksi. Suhu tubuh yang meningkat akan meningkatkan kerja dari sel-sel imun tubuh untuk melawan mikroorganisme penyebab infeksi.
Apa yang terjadi pada anak saat demam?
Anak-anak saat demam menjadi kurang aktif dibanding biasa, nafsu makan berkurang, sering haus, nyeri di seluruh badan dan pada bayi mungkin menjadi lebih rewel. Oleh karena itu, tujuan utama pemberian obat penurun panas atau lebih dikenal dengan antipiretik ialah membuat anak merasa lebih nyaman dan mengurangi kecemasan orang tua, bukan menurunkan suhu tubuh.
Kapan sebaiknya anak diberi obat penurun panas (antipiretik)?
Antipiretik dapat diberikan pada peningkatan suhu tubuh yang tinggi (> 38.5⁰C) atau pada anak yang memiliki riwayat kejang demam sebelumnya (untuk anak usia antara 6 bulan dan 5 tahun). Kebanyakan anak dapat mentoleransi demam dengan suhu 38 – 38.5⁰C tanpa obat, cukup dengan mengatur asupan cairan dan kondisi lingkungan yang nyaman.
Obat antipiretik
Bagi para orang tua pasti tidak asing lagi dengan obat penurun panas parasetamol dan ibuprofen yang banyak dijual di apotik maupun di toko-toko dengan berbagai merek dagang, dan juga sering diresepkan oleh dokter. Parasetamol dan ibuprofen memang merupakan dua obat yang paling umum digunakan untuk menurunkan panas pada anak.
Parasetamol memiliki efek antipiretik dan analgetik (anti-nyeri) yang kuat, tetapi memiliki sedikit efek anti-inflamasi. Parasetamol memiliki batas keamanan yang luas (wide safety margin) dan efek samping yang minimal pada saluran pencernaan, sehingga aman untuk anak-anak. Hepatotoksisitas (kerusakan hati) dapat terjadi ketika melebihi dosis maksimum atau jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama (lebih dari beberapa minggu).
Dosis yang dianjurkan untuk demam pada anak adalah 10-15 mg/kgBB setiap 4-8 jam, tetapi tidak boleh lebih dari 4 kali sehari. Dosis maksimum adalah 4 gram/hari. Efek antipiretik dan analgetik parasetamol biasanya mulai bekerja dalam 30 menit setelah diminum.
Ibuprofen merupakan obat anti-inflamatori non-steroid dengan efek analgetik, antipiretik, dan anti-inflamasi. Ibubrofen memiliki onset kerja yang lebih cepat dibanding parasetamol, yaitu dalam 15 menit setelah diminum, namun efektivitasnya secara klinis dalam mengatasi demam sama dengan parasetamol. Akan tetapi, studi meta analisis menunjukkan bahwa efek ibuprofen terhadap demam lebih superior dibanding parasetamol. Ibuprofen juga memiliki efek pada saluran pencernaan, dimana dapat menyebabkan luka dan perdarahan saluran cerna. Karena alasan inilah parasetamol lebih sering dipilih untuk menurunkan panas pada anak.
Dosis yang dianjurkan untuk demam pada anak adalah 5-10 mg/kgBB setiap 6-8 jam, tetapi tidak lebih dari 3 kali sehari.
Kapan anak Anda harus segera dibawa ke Rumah Sakit atau Dokter?
- Anak usia 3 bulan atau kurang dengan suhu 38⁰C atau lebih. Demam pada bayi dapat merupakan tanda adanya infeksi berat.
- Anak usia berapa pun dengan suhu lebih dari 40⁰C.
- Anak usia kurang dari 2 tahun dengan suhu 38⁰C atau lebih yang berlangsung lebih dari 1 hari.
- Anak usia 2 tahun atau lebih dengan suhu 38⁰C atau lebih yang berlangsung lebih dari 3 hari.
- Bayi atau anak tidak mau minum atau makan, muntah terus-terusan, sesak, atau kejang.
Demikianlah obat penurun panas yang aman untuk anak, semoga bermanfaat.