
20 Mitos Tentang Tidur Pada Bayi
Mitos 1: Bayi seharusnya dapat tidur sepanjang malam mulai ia berusia 4 bulan.
Fakta: Pada saat sang bayi memasuki usia 4 bulan memang ia bisa tidur sepanjang malam, namun tidak sedikit bayi yang masih meminta susu di malam hari hingga ia berusia 6 bulan bahkan dalam beberapa bayi hingga 9 bulan. Fase pertumbuhan dan perkembangan bayi berbeda-beda.
Mitos 2: Bayi saya kerap terbangun di waktu malam bisa jadi karena ia lapar.
Fakta: Bayi di atas usia 4 bulan kadang terbangun beberapa kali di malam hari, bisa jadi bukan masalah ia merasa lapar tapi karena ia membutuhkan pertolongan untuk kembali tidur.
Mitos 3: Kalau bayi sudah sangat lelah maka ia akan tertidur lama.
Fakta: Apabila terlalu lelah justru beberapa bayi mengalami kesulitan untuk tertidur, kalaupun sudah tertidur kerap terbangun dan tidak jarang terbangun pada dini hari.
Mitos Tidur Pada Bayi (Ilustrasi/pxb)Mitos 4: Apabila bayi telah mencapai berat lima kilogram maka akan lebih mudah tertidur.
Fakta: Pola tidur anak tergantung pada perkembangan sistem saraf dan kemampuan untuk kembali bisa tertidur tanpa membutuhkan pertolongan dan hal itu tidak tergantung pada berat tubuhnya.
Mitos 5: Bayi terbangun di malam hari karena mereka membutuhkan air susu ibu.
Fakta: Bayi terbangun karena sistem saraf mereka masih belum matang dan mereka belum dapat kembali tertidur tanpa bantuan.
Mitos 6: Orang tua wajib terbangun dan membantu bayi untuk kembali tertidur setiap kali ia terbangun di malam hari.
Fakta: Penekanannya lebih baik bukan kepada kewajiban pendampingan orang tua sehingga mereka harus senantiasa terbangun setiap kali anak terganggu tidurnya, akan tetapi anak dilatih untuk dapat kembali tidur karena setiap bayi berhak mendapatkan kualitas tidur yang baik. Dengan membantu anak mengatasi gangguan tidurnya maka kita akan melatih mereka sejak dini untuk bisa tidur baik sepanjang malam, suatu teknik yang akan dibawanya hingga mereka dewasa.
Mitos 7: Lebih baik menunggu hingga anak berusia pra sekolah untuk mulai mengajarkan mereka tidur yang baik.
Fakta: Anak usia pra sekolah (toddler) mulai sudah terbentuk pola kebiasaan sehingga akan lebih sulit untuk mengajarkan kepada mereka pola baru dibanding saat mereka masih bayi.
Mitos 8: Anak saya memang sulit untuk tertidur lelap sepanjang malam, tidak ada yang bisa dilakukan tentang itu, ya diterima saja
Fakta: Pola tidur anak ditentukan oleh natur bawaan si anak dan juga bagaimana orang tua berespon terhadap hal tersebut. Pada dasarnya setiap orang tua memiliki pengaruh yang besar pada pembentukan pola tidur anak.
Mitos 9: Bayi tidak seharusnya terbangun dan menangis di malam hari
Fakta: Terbangun sesekali dan menangis di waktu malam merupakan hal yang biasa dan wajar pada bayi. Adapun semakin bertambah usia bayi akan belajar untuk kembali tertidur.
Mitos 10: Bayi saya terlihat gembira dan aktif bermain sepanjang hari sehingga nampaknya tidak memerlukan waktu tidur siang.
Fakta: Bayi masih memerlukan waktu tidur yang lama, adapun bila ia terlihat aktif bisa jadi karena bayi kadang mengekspresikan kelelahannya justru dengan semakin aktif bermain atau bercanda.
Mitos 11: Bayi saya tidak perlu tidur lama seperti kebanyakan bayi lain.
Fakta: Bayi membutuhkan rata-rata 11 hingga 12 jam waktu untuk tidur malam dan 2-3 jam tidur siang.
Mitos 12: Usia 8 bulan merupakan waktu yang tepat untuk mengajarkan tidur yang baik kepada anak.
Fakta: Bayi dapat mulai belajar teknik meredakan tangisnya untuk kembali tidur sejak usia kurang dari 8 bulan.
Mitos 13: Bayi saya tidak suka tidur sendiri di tempat tidurnya.
Fakta: Selama bayi ditawarkan alternatif untuk tidur bersama orang tuanya tentu saja ia akan memilih untuk tidur bersama orang tua.
Mitos 14: Proses tumbuh gigi membuat bayi terganggu tidurnya di malam hari
Fakta: Proses tumbuh gigi pada bayi bisa jadi sebuah fase yang cukup menantang bagi anak. Akan tetapi manakala bayi sulit tertidur lelap di malam hari, hal itu lebih karena mereka perlu menguasai teknik menenangkan diri mereka
Mitos 15: Bayi saya tidak bisa ditenangkan dengan diberikan empeng (pacifier) setiap kali saya masukkan empeng ke dalam mulutnya di malam hari agar ia tenang, maka ia selalu memuntahkannya.
Mitos 16: Jika bayi tidur siang terlalu sebentar berarti ia belum begitu lelah sehingga pengasuh harus mengajak ia main lebih lama.
Fakta: Tidak berarti demikian. Pada kenyataannya beraktivitas terlalu lama juga kerap mengakibatkan bayi mengalami tidur siang yang singkat.
Mitos 17: Anak pertama saya tidur sepanjang malam mulai ia berusia dua bulan, maka saya mengharapkan hal yang sama dengan anak kedua.
Fakta: Setiap bayi mempunyai pola tidur yang tidak sama, maka agak tidak realistis untuk mengharapkan hal yang sama bahkan dari dua orang bayi yang merupakan kembar siam.
Mitos 18: Bayi saya tipe yang terbangun di dini hari, itu hal yang sehat baginya.
Fakta: Tidak selalu demikian. Tidak jarang faktor kelelahan yang sangat saat sang bayi tertidur mengakibatkan ia sering terbangun di dini hari.
Mitos 19: Jangan membangunkan bayi yang sedang tertidur
Fakta: Kadang bayi perlu dibangunkan agar tidak tidur siang terlalu lama sehingga ia tidak terlalu malam mulai tertidur.
Mitos 20 : Tidur siang dua kali cukup bagi bayi mulai usia empat bulan.
Fakta: Pada usia ini penting untuk menjaga waktu bangun sangat pendek karena bayi masih membutuhkan banyak tidur untuk pertumbuhan dan perkembangan sel-sel sarafnya. Apabila bayi hanya tidur siang dua kali maka ia bisa jadi kekurangan waktu tidur dan berakibat lanjut kepada gangguan tidur.
Sumber : http://www.babysleepsite.com/HCPResources/BabySleepSite_HCP_20BabySleepMyths.pdf