Polusi udara saat ini sudah menjadi salah satu ancaman bagi kehidupan manusia. Polusi udara bisa menyebabkan manusia terjangkit berbagai penyakit, mulai dari saluran pernapasan, batuk-batuk, hingga yang terparah yaitu dapat menyebabkan penyakit kanker, khususnya kanker paru-paru. Polusi udara adalah campuran kompleks dari zat yang berbeda dan isi yang bervariasi tergantung pada sumber polusi apa yang terdekat dari lokasi Anda. Sumber utama polusi udara meliputi transportasi , industri , pembangkit listrik, bahan bakar fosil, pertanian dan bahan bakar yang digunakan orang untuk memasak dan menghangatkan rumah. Polusi udara sering dipisahkan ke dalam situasi dalam ruangan (Indoor) dan luar ruangan (outdoor) . Meskipun polutan dari luar dapat melakukan perjalanan ke dalam ruangan, polusi udara dalam ruangan sangat dipengaruhi oleh sumber-sumber pencemaran di dalam gedung. Di seluruh dunia, pembakaran bahan bakar untuk memasak dan pemanas adalah kontributor besar untuk polusi udara dalam ruangan. Sebuah riset di Inggris menyatakan bahwa, salah satu polusi udara di dalam ruangan yang bisa menyebabkan kanker paru-paru adalah merokok. Jika Anda merokok, hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk kesehatan Anda dan keluarga anda adalah berhenti merokok.
Namun, tahukah anda bahwa di dunia ini, terdapat tanaman yang mampu mengurangi kadar polusi atau dapat menghilangkan efek dari pencemaran udara baik di dalam ruangan maupun lingkungan. Menurut B.C. Wolverton, PhD, seorang ilmuwan dari NASA dan sebagai penulis “How to Grow Fresh Air” (Bagaimana menumbuhkan udara sehat/bersih), mengatakan bahwa, tanaman membantu mengeluarkan oksigen dan menghilangkan bahan kimia seperti formalin , uap ruangan umum yang dapat menyebabkan masalah pernapasan dan saraf, serta kanker. Hal ini dipertegas pula oleh Ilmuwan yang bernama Kamal Meattle seorang ilmuwan asal India, mengatakan bahwa tanaman membantu mengurangi kadar polusi, dan salah satu tanaman yang paling efektif dalam mengurangi pencemaran udara bahkan mengeluarkan racun udara yang sangat berbahaya, terdapat tiga tanaman, yaitu. Palem Kuning (Dypsis lutescens), Sirih Gading (Epipremnum aureum), dan Lidah Mertua (Snake Plant / Latin: Sansevieria).
Sebenarnya, tanaman tersebut sudah biasa kita jumpai sebagai tanaman hias, tanaman yang sering terdapat di dalam maupun di luar ruangan rumah. Nah, bagi anda yang ternyata baru tahu mengenai fungsi sebenarnya dari tanaman tersebut, tidak ada salahnya, bahkan sebaiknya anda memelihara tanaman tersebut baik di luar pekarangan anda maupun di dalam rumah anda. Berikut penjelasan mengenai fungsi dan kegunaan dari ketiga tanaman tadi.
3 Tanaman Hias yang membantu Mengurangi Polusi Udara
- Palem Kuning
Palem kuning (Chrysalidocarpus lutescens syn Dypsis lutescens) merupakan tanaman hias yang sering dijumpai di pekarangan atau di sisi jalan. Palem Kuning, juga dikenal sebagai palem bambu. Tumbuhan ini dapat mencapai 6 meter. Seperti juga palem lainnya, palem ini mempunyai daun yang tersusun majemuk, menyirip. Warna helai daun hijau terang, cenderung kekuningan (sehingga disebut palem kuning). Daun ini memiliki pelepah daun yang cukup panjang dan menutupi batang yang beruas-ruas. Jumlah anak daun sekitar 80 hingga 100 lembar dan mayangnya dapat mencapai 1 meter dengan bunga berwarna kuning. Tanaman ini bisa tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Juga bisa tumbuh di dalam ruangan sebagai tanam hias. Menurut Wolverton, Tanaman ini mampu menyaring xylene dan toluene dari udara.
2. Sirih Gading
Sirih Gading merupakan spesies tanaman berbunga dalam keluarga Araceae, asli di Mo’orea, Polinesia Prancis. Tumbuhan ini mudah dikenal dari warna daunnya yang belang warna kuning cerah hingga kuning pucat dan merambat di batang pohon dengan daun yang besar sehingga menutupi batang pohon yang dirambatnya. Tanaman ini cukup popular, karena warna daunnya yang cukup mencolok dengan warna hijau yang dominan dan diselingi warna putih (kadang kuning), sehingga tanaman ini sering dijadikan tanaman hias oleh sejumlah kalangan. Tanaman ini sangat efektif dalam membantu menghilangkan polusi udara seperti formaldehida, xylene, dan benzene. Hanya saja, tanaman ini tidak dikonsumsi oleh manusia atau hewan peliharaan. Karena tanaman ini juga mengandung racun untuk manusia dan hewan jika dikonsumsi.
3. Lidah Mertua
Lidah Mertua atau Sansevieria memiliki daun keras, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing. Tanaman ini biasa kita jumpai sebagai tanaman hias di dalam rumah maupun di pekarangan. Tanaman ini disebut sebagai lidah mertua karena bentuknya seperti lidah, dan jika kita perhatikan secara menyeluruh tanaman ini menyerupai lidah dengan ujungnya yang agak tajam. Warna daun lidah mertua beragam, mulai hijau tua, hijau muda, hijau abu-abu, perak, dan warna kombinasi putih kuning atau hijau kuning. Motif alur atau garis-garis yang terdapat pada helai daun juga bervariasi. Salah satu keistimewaan tanaman ini yaitu daya adaptasi terhadap lingkungan yang sangat tinggi, tidak terlalu membutuhkan air, bahkan jika tanaman ini akan membusuk jika di beri air terlalu banyak. Tanaman ini mempunyai fungsi dalam menyerap bahan beracun, seperti karbondioksida, benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene.
Dengan ketiga tanaman ini , anda dapat menumbuhkan udara segar yang Anda butuhkan. Sebuah riset di negara India mengatakan bahwa tanaman ini mampu mengurangi iritasi mata sebanyak 52 persen, sistem pernapasan sebesar 34 persen, sakit kepala sebesar 24 persen, penurunan paru-paru sebesar 12 persen dan asma 9 persen. Penelitian ini dicoba dalam sebuah ruangan yang cukup besar dengan hanya tiga jenis tanaman ini.
Nah, tidak ada salahnya bagi anda untuk mencoba memelihara ketiga tanaman ini baik di rumah maupun di kantor anda. Tanaman ini tidak terlalu sulit untuk dicari, dan untuk memeliharanya pun tidak terlalu rumit, karena manfaat yang akan diberikan dari ketiga tanaman ini sangat membantu anda untuk selalu menjaga kesehatan.