Alam telah menyediakan berbagai tanaman multifungsi yang dapat kita pakai untuk menjaga kesehatan, juga mengusir penyakit. Nenek moyang kita belum menemukan obat-obatan kimia untuk menyembuhkan penyakitnya. Lantas apa yang mereka gunakan? Mereka memanfaatkan bahan-bahan alami di sekitarnya. Mereka akan mengambil bumbu dapur untuk membuat ramuan obat. Pengetahuan tentang cara membuat ramuan obat telah diturunkan dari generasi ke generasi hingga akhirnya informasi tersebut sampai di zaman kita saat ini.
Kita patut bersyukur karena dilahirkan di negeri yang kaya akan sumber daya alam ini, karena sebanyak 80% tanaman herbal di dunia dapat tumbuh di tanah Indonesia. Jahe, kunyit, ketumbar, bawang merah dan bawang putih. Anda tentu sudah tidak asing dengan nama-nama tadi, bukan? Ya, mereka merupakan bumbu dapur yang paling sering digunakan untuk membuat masakan. Selain sebagai penyedap rasa, bumbu-bumbu tadi dapat beralih fungsi menjadi obat penyakit.
Jahe
Jahe berkhasiat menghangatkan tubuh, mengatasi perut kembung, sakit kepala, dan flu. Jahe sering dipakai untuk membuat wedang jahe. Caranya mudah, tinggal masukkan 3 potong jahe sebesar ibu jari ke dalam air panas.
Untuk mengobati sakit kepala atau nyeri, ambil beberapa rimpang jahe lalu parut dan campur dengan air hingga berbentuk pasta. Kemudian, gosokkan ke bagian tubuh yang terasa nyeri. Sedangkan untuk mengobati sakit kepala, gosokkan pasta jahe ke pelipis dan belakang telinga.
Kunyit
Kunyit sering digunakan sebagai pewarna kuning pada makanan. Kunyit banyak digunakan sebagai jamu tradisional. Rimpang kunyit berguna untuk meredakan batuk, obat anti-cacing, memperlancar sirkulasi darah, mengobati reumatik dan keseleo. Masyarakat Jawa sering memanfaatkan jamu kunyit asam untuk menormalkan proses haid. Perhatian! Bagi ibu hamil dilarang mengonsumsi kunyit karena sifat kunyit meningkatkan kerja rahim.
Kunyit dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan diabetes. Caranya, rebus kunyit beserta setengah sendok teh garam. Setelah mendidih, saring dan minum dua kali seminggu sebanyak setengah gelas.
Ketumbar
Ketumbar memiliki rasa pedas dan sering digunakan untuk menyedapkan masakan. Biji ketumbar memiliki manfaat untuk meredakan sakit kepala, mengobati sariawan, menormalkan siklus haid, menyembuhkan wasir, menurunkan tekanan darah, obat masuk angin, hipertensi, campak, dan flu.
Untuk mengatasi masuk angin, seduh 2 sendok teh bubuk ketumbar dengan secangkir air panas. Jika tidak suka rasanya yang pahit, Anda dapat tambahkan dua sendok teh madu. Aduk rata, lalu minum.
Untuk mengatasi flu, rebus segenggam ketumbar dengan jahe sebesar ibu jari dan 3 gelas air hingga warnanya menjadi kecoklatan. Setelah air rebusan dingin, minum sebanyak dua kali sehari.
Bawang Merah
Bawang merah berguna untuk menurunkan gula darah, sebagai obat antibakteri, mencegah penggumpalan darah, menurunkan demam, mencegah kanker, dan mengobati batuk.
Untuk mengobati batuk, ambil 100 gr bawang merah, 100gr kencur, 100 gr daun jintan, 100 gr pegagan, 100 gr kapulaga, 50gr jahe, 800cc air, dan madu secukupnya. Rebus semua bahan kecuali madu. Setelah satu jam, saring dan tambahkan madu. Minum 2-3 kali sehari sebanyak 15cc.
Untuk menormalkan kadar kolesterol, makan bawang merah mentah 2-3 kali sehari. Anda juga bisa mencampurnya dengan makanan lain.
Bawang Putih
Bumbu dapur yang satu ini memiliki khasiat untuk mengurangi kolesterol dalam darah, menurunkan risiko diabetes, meredakan tekanan darah, menyembuhkan sakit kepala, dan mengobati sakit maag.
Untuk mengobati hipertensi, rebus tiga siung bawang putih, tiga tangkai seledri, dan tiga gelas air. Rebus hingga tersisa satu gelas lalu angkat, saring, dan dinginkan. Minum ramuan ini setiap hari.
Untuk mengobati batuk, ambil 1 biji bawang putih, 2 sdm jeruk nipis, 3 sdm kecap manis, 5 sdm air matang. Campur semua bahan lalu kukus hingga matang. Untuk orang dewasa, konsumsi 4 kali sehari 2 sdm. Sedangkan untuk anak-anak, konsumsi 3 kali sehari satu sendok makan. Ramuan ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi balita.