
Penyakit Cacar – Penyakit cacar dalam bahasa kedokteran disebut juga sebagai Variola dan dalam bahasa inggrisnya disebut dengan small pox. Penyakit yang disebabkan oleh virus poks (pox virus) ini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu dan penyati cacar ini termasuk penyakit yang sangat cepat dalam penularannya.
Jenis-jenis Penyakit Cacar.
Penyakit cacar air

Penyakit cacar air ini disebabkan oleh adanya virus yang bernama varicella zoster atau chicken pox. Penyakit cacar air tidak serta merta menyebarkan virusnya namun berjalan secara perlahan mulai dari timbulnya bintil-bintil merah kecil, kemudian setelah beberapa hari bintil merah ini baru akan mulai menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui aliran darah dalam tubuh.
Namun penyakit cacar air tidak berbahaya seperti penyakit cacar jenis lainnya. Gejala dari penyakit cacar air ini sama dengan penyakit cacar lain pada umumnya yakni disertai dengan demam. Pada seseorang yang memiliki kekebalan tubuh yang baik masa inkubasi penyakit cacar air / cangkrang ini umumnya 2 sampai 3 minggu, dihitung mulai masuknya virus ke tubuh sampai timbul tanda-tanda serta keluarnya ruam.
Namun masa inkubasi dapat lebih cepat jika cacar air menyerang orang yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah. Sebelum saat timbul ruam atau bintil pada kulit keluar.
Baca juga:
5 Penyakit yang Disebabkan oleh Virus, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Tanda-Tanda Penyakit Cacar Air
- Demam, nyeri serta sakit kepala menyerang, 1-2 hari sebelum saat ruam muncul.
- Nampak ruam/cacar, bintik kecil yang melepuh serta gatal.
- Batuk kering serta sakit tenggorokan.
Penyebaran Penyakit Cacar Air:
- Melalui udara bila seseorang yang mengidap cacar air itu mengalami batuk atau bersin.
- Dengan menyentuh cairan yang keluar dari lepuh (blister) cacar air.
- Dengan menyentuh benda / permukaan yang dibasahi oleh cairan dari lepuh tersebut.
Kelompok berisiko untuk infeksi serta mendapat komplikasi parah:
- Bayi baru lahir, yang mana ibu tidak penah mengidap cacar air atau kekebalan cacar air
- Ibu hamil menyebabkan efek pada bayi dalam kandungan seperti tak cukup berat dan cacat anggota bisa terjadi.
- Jika ibu mengidap cacar air seminggu sebelum kelahiran, dapat menyebabkan infeksi serius dan membahayakan nyawa pada bayi.
- Orang yang lemah atau kurang daya tahan akibat penyakit lain seperti HIV, kanker sumsum tulang (leukemia) dan pasien kanker dalam pengobatan kemoterapi.
- Orang yang mengambil steroid berkepanjangan.
- Pasien asma dan sindrom nefrotik.
- Penderita sakit radangan kulit (inflammation eczema).
Komplikasi akibat cacar air:
- Infeksi kulit – Menjadi lebam merah, bengkak dan sakit.
- Dehidrasi akibat muntah berkelanjutan atau tidak minum air. Tanda dehidrasi adalah kurang kencing, mulut kering dan haus.
- Kerusakan otak akibat peradangan otak. Tanda-tanda radang otak adalah sakit kepala parah, keliru, mudah marah, leher keras dan belakang mengeras serta tidak sadarkan diri.
- Radang sendi – sendi menjadi sakit, kejang dan bengkak.
- Infeksi paru-paru (pneumonia) – tanda-tanda seperti batuk, susah bernapas, napas berbunyi (wheezing) dan sakit dada.
Perawatan Cacar Air
Untuk merawat penderita cacar air, simak tips berikut:
- Mandi dengan air hangat.
- Taburi bedak anti gatal pada bagian kulit yang terkena cacar.
- Ganti baju lebih sering.
- Jangan menggaruk bagian yang terkena cacar.
Obat Tradisional Cacar Air
Untuk mengobati cacar air, dapat menggunakan resep obat tradisional berikut:
Obat Cacar Air (Topikal)
Untuk pemakain luar, gunakan campuran kunyit dengan daun asam jawa secukupnya yang sebelumnya telah dicuci dan dihaluskan. Kemudian oleskan pada bagian kulit yang terkena cacar air.
Penyakit Cacar Ular

Penyakit cacar ular timbul akibat virus herpes zoster, merupakan reaksi dari penyakit cacar air sebelumnya. Virus dari penyakit cacar air tidak dapat dimusnahkan dengan obat apapun.
Namun virus cacar air ini akan tersimpan dalam ganglion atau sistem saraf tubuh bagian dalam lewat aliran darah. Penyakit cacar ular ini juga dapat menimpa orang dewasa.
Umumnya penyakit cacar ular ini timbul pada bagian punggung belakang bagian samping kemudian menjalar ke bagian depan dada seperti sisik ular.Penyakit cacar ular ini sebenarnya juga tidak dapat terjadi, namun bila terjadi akibat penurunan daya tahan tubuh atau pengoptimalan sistem kekebalan tubuh yang berfungsi baik secara menyeluruh yang pada akhirnya virus ini akan berkembang dengan baik.
Cacar ular muncul dengan gejala yang sama dengan cacar air. Namun bintil merah pada cacar ular cenderung lebih besar dibanding dengan cacar air dan bila digaruk akan semakin memperlebar dan kemudian meninggalkan bekas luka di atas permukaan kulit, ketika kulit terkelupas maka bagian bawah kulit akan tampak seperti luka atau infeksi.
Cacar api atau cacar monyet

Cacar api memang jarang sekali ditemukan dan bahkan hanya 5-10 % penderita cacar api yang ditemukan. cacar api atau yang disebut sebagai impetigo bulosa yang disebabkan adanya bakteri yang bernama Staphylococcus aureus.
Cacar api tampak seperti gelembung yang mengandung air dan nanah seperti terkena sundutan rokok. Bedanya cacar api atau cacar monyet dengan jenis cacar lainnya adalah penyebaran bakteri yang sangat cepat dan gelembung cacar yang berwarna kekuningan dan mudah sekali pecah, dan tumbuh kembali di area yang sama atau lainnya dalam jumlah yang lebih banyak. Umumnya pertama kali tumbuh pada bagian ketiak, dada dan punggung. Pada beberapa penderita cacar ular tumbuh disertai oleh biang keringat.
Pada penderita penyakit cacar hal yang terpenting adalah menjaga gelembung cairan tidak pecah agar tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi kuman lain (infeksi sekunder), antara lain dengan pemberian bedak talek yang membantu melicinkan kulit. Penderita apabila tidak tahan dengan kondisi hawa dingin dianjurkan untuk tidak mandi, karena bisa menimbulkan shock.
Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan paracetamol. Pemberian Acyclovir tablet (Desciclovir, famciclovir, valacyclovir, dan penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk mengurangi demam, nyeri, komplikasi serta melindungi seseorang dari ketidakmampuan daya tahan tubuh melawan virus herpes.
Sebaiknya pemberian obat Acyclovir saat timbulnya rasa nyeri atau rasa panas membakar pada kulit, tidak perlu menunggu munculnya gelembung cairan (blisters).
Pada kondisi serius dimana daya tahan tubuh sesorang sangat lemah, penderita penyakit cacar (herpes) sebaiknya mendapatkan pengobatan terapy infus (IV) Acyclovir. Sebagai upaya pencegahan sebaiknya seseorang mendapatkan imunisasi vaksin varisela zoster. Pada anak sehat usia 1 – 12 tahun diberikan satu kali.
Imunasasi dapat diberikan satu kali lagi pada masa pubertas untuk memantapkan kekebalan menjadi 60% – 80%. Setelah itu, untuk menyempurnakannya, berikan imunisasi sekali lagi saat dewasa. Kekebalan yang didapat ini bisa bertahan sampai 10 tahun.
Demikianlah artikel mengenai penyakit cacar, semoga bermanfaat.