Pada artikel kali ini, kami akan membahas mengenai Definisi, Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan Kekurangan Sel Darah Putih (Granulosit), Agranulositosis dan Neutropenia)
Definisi Granulosit:
Granulosit adalah jenis sel darah putih yang berfungsi untuk melawan kuman atau bakteri penyebab infeksi. Istilah ‘neutropenia’ dan ‘agranulositosis’ sering digunakan untuk menggambarkan kekurangan sel-sel Granulosit. Namun, dua istilah tidak boleh digunakan secara bergantian, karena mereka menggambarkan kondisi yang berbeda.
Granulosit (atau sel darah putih) dan sel-sel darah lainnya diproduksi di sumsum tulang (jaringan lunak di dalam tulang). Granulosit atau sel darah putih mengandung butiran kecil yang mengandung enzim atau protein yang berfungsi untuk menyerang kuman atau bakteri dan memainkan peran kunci dalam meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi.
Ada tiga jenis sel granulosit, masing-masing menargetkan jenis kuman atau bakteri tertentu:
- Neutrofil adalah jenis sel darah putih/ granulosit yang paling umum. Neutrofil bekerja langsung menyerang bakteri dan jamur.
- Agranulositosis adalah istilah yang digunakan ketika sumsum tulang tidak cukup memproduksi granulosit.
- Neutropenia adalah istilah untuk kekurangan neutrofil saja.
Apa saja gejala agranulosit?
Jika tubuh mengindikasikan adanya tanda agranulositosis atau neutropenia, maka tubuh lebih mudah mengalami demam, menggigil, infeksi tenggorokan, infeksi kulit dan nyeri tubuh yang konstan.
Hal ini terjadi karena tubuh tidak memiliki cukup granulosit untuk bisa melawan bakteri penyebab infeksi.
Apa penyebab dari neutropenia?
Pada neutropenia, sumsum tulang (jaringan lunak di dalam tulang) hanya memproduksi neutrofil dalam jumlah yang sedikit. Kekurangan neutrofil biasanya terjadi disebabkan oleh penyakit, proses pengobatan atau bawaan lahir.
Dua kondisi neutropenia:
1. Acquired neutropenia:
Penyebab paling umum dari neutropenia adalah gangguan autoimun, dimana sistem kekebalan tubuh justru menyerang tubuh. Kondisi tersebut bisa menyebabkan beberapa penyakit, misalnya penyakit sumsum tulang, seperti myelodysplasia (di mana sel-sel darah tidak berkembang dengan baik) atau disebut leukemia. Pengobatan dengan cara kemoterapi atau transplantasi sumsum tulang (atau persiapan untuk transplantasi sumsum tulang) bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi kondisi tersebut adalah rituximab, penisilin, captopril, ranitidine, cimetidine, methimazole dan propylthiouracil
2. Neutropenia kongenital:
Agranulositosis bisa terjadi karena bawaan lahir, hal tersebut disebut sebagai neutropenia kongenital. Neutropenia kongenital disebabkan karena beberapa kelainan genetik langka yang dapat menurun dalam keluarga.
Bagaimana neutropenia didiagnosis dan diobati?
Jika seseorang dicurigai memiliki neutropenia, orang tersebut akan menjalani biopsi sumsum tulang (atau aspirasi sumsum tulang dan trephine). Contoh sumsum tulang pasien akan diambil dengan memasukkan jarum kecil ke dalam tulang di bawah anestesi lokal. Jika seseorang didiagnosis menderita neutropenia, pengobatan yang akan dilakukakan tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi neutropenia.
Tidakan untuk pengobatan neutropenia:
- Antibiotik, misalnya ciprofloxacin dan/ atau obat anti-jamur diberikan untuk mengobati infeksi yang dikarenakan neutropenia. Pemberian antibiotik dalam dosis rendah digunakan untuk mencegah infeksi jangka panjang.
- Injeksi G-CSF. G-CSF (granulocyte-colony stimulating factor) adalah injeksi dalam bentuk obat yang disebut filgrastim (atau disebut juga Neupogen). G-CSF adalah tipe khusus dari protein untuk merangsang pertumbuhan sumsum tulang, dimana sumsum tulang berfungsi untuk memproduksi sel-sel darah putih.
- Infus Granulocyte. transfusi darah yang mengandung Granulosit di lakukan utnuk menambah kadar sel-sel granulosit. Pendonor tersebut diberikan obat steroid ditambah G-CSF, yang membantu menghasilkan lebih granulosit dan meningkatkan jumlah granulosit dalam darah. Ketika pendonor telah siap untuk diambil darahnya, kemudian sel darah putih dipisahkan untuk ditransfusi ke pasien penderita neutropenia. Transfusi biasanya diberikan melalui tabung plastik kecil yang disebut Cannula/ kanula yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah pasien melalui infus.
- Transplantasi sumsum tulang. Dalam kasus yang parah, pasien penderita neutropenia memerlukan transplantasi sumsum tulang (transplantasi sel induk) untuk menggantikan sumsum tulang yang rusak dengan sel-sel induk sumsum tulang yang sehat yang diambil dari pendonor.
Baca juga:
Jumlah Sel Darah Putih Normal dan Cara Menyeimbangkan
Demikianlah Kekurangan Sel Darah Putih (Granulosit), Agranulositosis dan Neutropenia : Definisi, Penyebab dan Pengobatannya, semoga bermanfaat.