Meskipun sebenarnya berbeda, ada banyak persamaan salep dan krim jika dilihat secara sekilas. Tentunya semua orang bisa melihat persamaan dari kedua jenis obat oles ini, baik dari cara menggunakannya maupun bentuknya.
Salep dan krim merupakan dua jenis obat-obatan yang paling banyak digunakan untuk masalah kulit dan pembengkakan. Selain itu, obat jenis ini juga banyak digunakan untuk menyembuhkan luka luar di kulit.
Keduanya juga punya tekstur yang kurang lebih sama. Sama-sama berupa benda cair namun teksturnya sedikit padat.
Untuk lebih lengkapnya mengenai persamaan salep dan krim, mari kita bahas bersama dalam artikel berikut ini.
Apa itu Krim?
Sebelum membahas mengenai persamaan kedua jenis obat ini, mari kita bahas satu per satu mulai dari apa itu krim.
Krim adalah obat yang dibuat menggunakan bahan dasar minyak atau lemak hewan maupun tumbuhan. Tetapi, rasio yang digunakan untuk membuat krim berbanding air adalah 50% berbanding 50%. Artinya krim memiliki tekstur yang lebih encer dan lebih cepat diserap ke dalam kulit.
Salah satu cara paling mudah untuk mengetahui apakah obat yang Anda gunakan terbuat dari krim atau salep ialah dengan memperhatikan ketika obat tersebut dioleskan ke kulit.
Obat yang dibuat menggunakan krim akan langsung kering dan tidak meninggalkan bekas apapun di permukaan kulit.
Kapan Harus Menggunakan Obat Krim?
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, baik krim dan salep sama-sama banyak digunakan untuk obat oles yang berurusan dengan masalah kulit.
Krim sendiri merupakan obat yang kebanyakan digunakan untuk masalah kecantikan kulit. Salah satu contoh yang paling banyak digunakan ialah pada masalah kulit kering dan untuk orang-orang yang punya kulit sensitif.
Karena kandungan minyak dalam obat krim lebih sedikit, maka tidak ada rasa kulit berminyak setelah menggunakan obat. Orang-orang yang kurang suka dengan rasa kulit berminyak tersebut biasanya lebih cocok menggunakan krim.
Selain itu, obat krim juga akan diberikan jika pasien mereka punya alergi terhadap produk minyak nabati atau hewani tertentu.
Apa itu Salep?
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa krim mengandung 50% air dan 50% lemak atau minyak. Nah, salep adalah obat yang dibuat dengan kandungan lemak lebih banyak dibandingkan kandungan airnya. Sehingga bila digunakan, Anda bisa merasakan tekstur seperti berminyak di tangan.
Minyak yang digunakan untuk pembuatan salep juga berasal dari lemak nabati dan hewani. Hal ini memudahkan untuk pasien yang punya alergi terhadap sumber lemak tertentu agar bisa menggunakan produk alternatifnya.
Karena memiliki banyak kandungan lemak, maka salep tidak menyerap cepat ke dalam kulit layaknya krim.
Sehingga kebanyakan penyakit yang disembuhkan menggunakan salep adalah masalah dipermukaan kulit.
Ketika sudah kering, beberapa salep akan meninggalkan bekas seperti bercak putih kering di area yang dioleskan. Dan jika terkena air, maka bagian kulit yang diberi salep tersebut akan terasa licin karena kandungan lemaknya.
Kapan Harus Menggunakan Salep?
Salep dibuat agar bisa bertahan lama di permukaan kulit untuk melindungi agar kulit tidak cepat kering serta memastikan kandungan dalam salep tersebut bisa terus berada di bagian kulit yang bermasalah dalam waktu yang lebih lama.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, obat ini digunakan untuk masalah kulit yang ada di permukaan seperti kulit kering, luka bakar, luka dipermukaan kulit, eksim, dan lain sebagainya.
Beberapa penyakit yang disebabkan karena infeksi juga umumnya disembuhkan menggunakan salep.
Apa Persamaan Salep dan Krim?
Tadi kita sudah membahas masing-masing pengertian dari salep dan krim. Sekarang, mari bahas apa saja persamaan salep dan krim yang perlu Anda ketahui.
Sama-sama Merupakan Obat Oles
Persamaan salep dan krim yang pertama ialah sama-sama obat oles yang digunakan di permukaan kulit. Baik salep maupun krim digunakan dengan cara dioles atau dibalur ke bagian kulit yang bermasalah.
Karena dipakai di permukaan kulit dan membutuhkan waktu sampai kering, maka beberapa jenis salep tidak dianjurkan diberikan ke anak-anak.
Pemberian salep atau krim ke anak di bawah 3 tahun bisa beresiko obat tersebut terjilat atau terkena ke mata. Beberapa jenis salep memiliki kandungan yang bisa membahayakan bila terkena mulut dan mata.
Mayoritas Digunakan untuk Masalah Kecantikan dan Pembengkakan
Anda pasti sadar bahwa sebagian besar produk kosmetik dan perawatan kecantikan dibuat menggunakan salep ataupun krim. Hal ini dikarenakan keduanya sangat efektif untuk mengatasi masalah kulit, baik yang parah seperti infeksi, atau yang ringan seperti jerawat atau flek hitam.
Salep dan krim juga sangat efektif untuk mengatasi pembengkakan, jamur di kulit, kutil, kadas kurap, dan lain sebagainya.
Untuk pembengkakan, biasanya digunakan krim agar lebih mudah menyerap ke dalam kulit yang membengkak. Sedangkan untuk jamur di kulit, digunakan lotion yang bisa bertahan dan membasmi jamur di permukaan kulit.
Mengandung Lemak dan Minyak
Seperti yang sidah disampaikan sebelumnya, baik krim maupun salep sama-sama dibuat dari bahan lemak. Bedanya, salep memiliki kandungan lemak yang lebih banyak dibandingkan krim.
Salep dibuat dengan ratio lemak lebih banyak dari air, sehingga teksturnya lebih berminyak dan tidak cepat kering. Sedangkan krim dibuat dengan ratio lemak dan air yang sama, sehingga lebih cepat menyerap ke dalam kulit.
Bagaimana dengan Lotion Gel?
Selain salep dan krim, ada juga jenis obat lain yang digunakan di permukaan kulit, yaitu gel. Berbeda dengan jenis obat oles sebelumnya, gel tidak memiliki kandungan minyak sama sekali.
Gel dibuat dari bahan air, alkohol, dan cellulose. Cellulose ini mirip gelatin yang dibuat menggunakan bahan organik seperti tanaman algae dan aloe vera alias lidah buaya.
Obat ini sama-sama digunakan untuk masalah kulit. Tetapi tidak bisa dipakai di sembarang kondisi dan cuaca. Biasanya orang-orang yang alergi terhadap produk mengandung lemak, baik dari hewan atau tumbuhan, menggunakan gel sebagai alternatif terakhir.
Meskipun punya tekstur yang sangat mirip dengan krim, gel ini tidak bisa bertahan di permukaan kulit. Tidak adanya kandungan minyak dalam obat ini membuatnya meresap ke dalam kulit dengan sangat cepat.
Kapan Harus Menggunakan Lotion Gel?
Orang-orang yang tinggal di daerah lembab, dan terlalu panas, seperti negara 4 musim ketika musim panas, biasanya menggunakan lotion gel agar kulit mereka bisa tetap terawat tanpa membuatnya terlalu berminyak.
Selain itu, orang-orang yang kulitnya terlalu berminyak juga tidak cocok menggunakan obat salep dan krim. Sehingga harus menggunakan obat dari gel untuk mengatasi masalah pada kulitnya.
Sebaliknya, orang-orang yang kutlinya kering dan pecah—pecah tidak cocok menggunakan obat gel. Sebab gel yang tidak mengandung minyak akan bisa bertahan di permukaan kulit dengan lama. Menggunakannya jadi tidak efektif karena kulit akan kering lagi dalam hitungan detik.
Baca selengkapnya:
4+ Perbedaan Salep Krim dan Gel: Basis, Bahan, Penyerapan, dan Perbedaan Lainnya
Penutup
Setelah tahu persamaan salep dan krim, sekarang Anda bisa memilih obat mana yang cocok digunakan untuk masalah kulit yang sedang dialami. Jika Anda memeriksakan kesehatan kulit ke dokter, umumnya dokter akan menanyakan karakteristik kulit pasien untuk menentukan obat jenis apa yang harus diberi.