5 Manfaat Garam Bagi Kesehatan – Garam merupakan jenis bumbu yang paling banyak digunakan. Pasti sudah banyak yang tahu bahwa garam memiliki rasa asin, dan akan menjadi lebih gurih jika dicampur dengan gula dengan takaran tertentu. Selain kegunaannya yang penting sebagai perisa makanan, garam ternyata memiliki khasiat penting bagi kesehatan.
Pada umumnya, garam yang beredar adalah garam konsumsi yang telah memiliki standart kandungan mineral tertentu, salah satunya Iodium. Karena itulah dikenal pula istilah garam beryodium. Iklan layanan masyarakat yang berisi ajakan untuk mengonsumsi garam beryodium pernah cukup gencar di media elektronik. Tentu ini karena begitu pentingnya senyawa ini, baik bagi proses pertumbuhan maupun penyembuhan. Karena itulah, konsumsi garam menjadi penting disamping karena kandungan yang secara alami ditemukan dalam garam, juga karena kandungan Iodium yang ditambahkan. Hal ini meningkatkan manfaat garam bagi kesehatan.
Berikut 5 manfaat garam bagi kesehatan:
5 Manfaat Garam Bagi Kesehatan
Manfaat garam bagi kesehatan (Ilustrasi/pixabay)- Program diet penurunan berat badan.
Kandungan Iodium dalam garam membantu memelihara kelenjar tiroid yang memiliki peran penting dalam mengatur metabolisme dan mengoptimalkan penggunaan kalori oleh tubuh, sehingga lemak cepat terpakai dan mengurangi timbunan lemak. Sebagaimana kita tahu, timbunan lemak yang berlebihan tidak hanya merusak penampilan karena membuat tubuh lebih besar tapi juga mengancam kesehatan, apalagi jika sampai terjadi obesitas. Beberapa penyakit yang mungkin muncul jika Anda mengalami obesitas atau kegemukan diantaranya stroke, diabetes dan jantung. Tentunya, konsumsi garam hanya membantu proses diet, Anda tetap harus memperhatikan pola makan dan berolahraga. Bagi Anda penyuka junk food, minum sedikit air garam dapat membantu menghindari kolesterol tinggi dari junk food.
Kekurangan konsumsi iodium yang salah satu sumbernya adalah garam dapur dapat menyebabkan kelenjar tiroid membengkak, karena harus bekerja lebih keras untuk dapat menjalankan fungsinya. Kondisi ini dikenal sebagai penyakit gondok. Kondisi ini tentu juga dapat mengganggu metabolisme tubuh, mengingat fungsi penting kelenjar tiroid dalam menstabilkan metabolisme. Karena itu, konsumsilah garam beryodium.
2. Garam Mencegah dan mengurangi masalah dehidrasi
Perlu diketahui bahwa sebagian besar tubuh kita terdiri dari air. Ini menunjukkan betapa pentingnya air bagi tubuh kita. Gangguan keseimbangan cairan atau air pada tubuh menyebabkan sebuah kondisi yang disebut dehidrasi. Gangguan keseimbangan tersebut terjadi ketika air yang keluar dari dalam tubuh lebih banyak dari pada air atau cairan yang masuk ke dalam tubuh. Jika kondisi dehidrasi tubuh dibiarkan berlarut dapat memberikan dampak yang serius bagi kesehatan, salah satunya dapat mengganggu kesehatan ginjal. Dalam kondisi tertentu berdampak pada penurunan kesadaran bahkan koma hingga kematian. Jadi sebaiknya Anda tidak mengabaikan dan menyepelekan dehidrasi. Gejala yang umum ditunjukkan tubuh bila mengalami dehidrasi adalah kulit dan bibir terlihat kering dan badan menjadi sangat lemas.
Penyebab tubuh mengalami dehidrasi diantaranya kurangnya ion dalam cairan tubuh terutama zat natrium (Na+) serta kekurangan air. Garam atau NaCl merupakan gabungan dari ion positif (anion) berupa Na+ dan ion negative (kation) berupa Cl-. Kandungan NaCl tersebut yang memiliki fungsi mempertahankan tingkat air dalam tubuh dengan mencegah kehilangan cairan lebih banyak dan mendorong aliran darah dengan optimal.
Garam sebagai pencegah dan pengurang gejala dehidrasi diberikan dalam bentuk larutan Oralit sebagai pertolongan pertama dan sebagai pertolongan pada fase dehidrasi sedang. Sebagai penyembuhan lebih lanjut pada fase dehidrasi sedang dan berat, sebaiknya berada di bawah pengawasan atau perawatan medis.
3. Garam Menjaga tekanan darah
Kondisi tidak stabil dalam tubuh umumnya ditunjukkan dengan gejala tertentu, demikian juga bila tekanan darah tidak normal atau tidak stabil. Pada penderita tekanan darah rendah akan merasakan pusing dan berkunang serta berkurangnya konsentrasi akibat kurangnya suplai darah ke otak. Gejala yang ditunjukkan oleh penderita gejala darah tinggi sebenarnya hampir sama dengan penderita darah rendah, yaitu pusing dan mual. Bedanya pada penderita darah tinggi, gejala tersebut akan berlangsung lebih sering dan lama atau terus menerus. Apalagi jika mulai sering mimisan, patut diwaspadai.
Tekanan darah tertentu merupakan salah satu reaksi yang ditunjukkan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan kadar air dan garam dalam tubuh. Mengonsumsi sedikit garam dalam takaran tertentu dapat membantu tubuh menstabilkan kadar garam dan air dalam tubuh, sehingga tekanan darah menjadi stabil. Kekurangan garam dalam darah dapat menyebabkan dehidrasi yang menyebabkan aliran darah berkurang sehingga mengakibatkan perubahan pada tekanan darah.
Garam lebih dikenal sebagai senyawa yang dapat menaikkan tekanan darah. Karena itulah penderita penyakit tekanan darah tinggi sangat dikontrol konsumsi garamnya. Sementara penderita darah rendah justru dianjurkan untuk mengonsumsi air garam untuk menstabilkan tekanan darah. Namun saat ini mulai berkembang pendapat lain bahwa ketidakcukupan mineral lain dalam sel – sel yang memiliki fungsi menahan air lah yang menyebabkan tekanan darah meningkat. Tentu hal ini dapat diterima jika dikaitkan dengan fungsi garam sebagai penahan air. Sehingga bila diberikan bersamaan dengan mineral lainnya, justru akan menurunkan tekanan darah.
4. Garam sebagai Detoksifikasi
Detoksifikasi (detoks) merupakan proses pengeluaran racun atau toksin dari dalam tubuh. Proses ini penting mengingat berbagai makanan yang kita konsumsi setiap hari berpotensi membawa racun bagi tubuh, baik karena proses memasaknya atau karena berbagai penggunaan bahan kimia dalam budidayanya hingga pengolahannya.
Selain makanan, polusi udara dan air juga merupakan sumber racun bagi tubuh kita. Penumpukan racun di dalam tubuh dapat mengganggu fungsi tubuh, mempengaruhi kerja – kerja organ penting di dalam tubuh, dan lebih jauh lagi dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Detoksifikasi selain bermanfaat bagi kesehatan juga berguna bagi kecantikan. Lalu bagaimana garam bekerja dalam detoksifikasi?
Cairan atau toksin dalam tubuh Anda khususnya usus dan lambung akan terdorong keluar melalui saluran pencernaan akibat meningkatnya kontraksi lambung dan usus, ketika Anda meminum air garam. Ketika melakukan detoksifikasi dengan ini, Anda mungkin akan lebih sering ke toilet untuk buang air atau muntah sebagai efek samping dari detoksifikasi yang sedang berlangsung. Detoksifikasi juga dapat Anda lakukan dengan merendam diri ke dalam air hangat yang telah diberi garam.
5. Garam Melawan Infeksi
Masuk dan berkembangnya bibit penyakit atau patogen dan parasit ke dalam tubuh adalah kondisi yang secara umum kita kenal sebagai infeksi. Patogen yang dapat menyebabkan infeksi umumnya berupa bakteri, virus maupun jamur. Gejala infeksi sendiri dapat bersifat lokal yang hanya menyerang satu jaringan di satu lokasi, atau sistemik yang menyerang juga jaringan – jaringan atau sistem lain yang berhubungan.
Pada organ atau jaringan tubuh yang terkena infeksi umumnya menunjukkan satu atau lebih gejala, diantaranya rasa nyeri dan panas pada area yang terinfeksi, bengkak atau membesar, berwarna kemerahan, mengganggu fungsi jaringan atau organ yang terkena infeksi sehingga tidak mampu bekerja normal. Karena itu, infeksi harus dicegah dan diobati agar kerja tubuh tidak terganggu.
Salah satu cara sederhana adalah dengan memanfaatkan garam. Kandungan Natrium dalam garam berfungsi juga sebagai anti-inflamasi atau anti peradangan. Disamping itu, kandungan iodium dalam garam menjadikan perisa makanan ini banyak dikenal juga sebagai obat infeksi yang alami, karena khasiatnya sebagai pembasmi kuman yang aman bagi luka luar.
Demikian tadi ulasan singkat mengenai 5 manfaat garam bagi kesehatan. Namun penting untuk diingat, konsumsi garam haruslah dalam jumlah yang tepat. Konsumsi garam terlalu banyak justru akan berbahaya bagi organ tubuh. Semoga sehat selalu!