Bahaya Meningitis Pada Anak dan Pencegahannya! – Penyakit meningitis saat ini memang cukup populer di negara kita, terlebih lagi ketika ada beberapa artis yang sempat menderita meningitis, salah satunya adalah penyanyi Ashanti. Bahkan penyakit ini pun telah merenggut nyawa pelawak terkenal, Alm. Olga Syahputra. Apa sih penyakit meningitis? Meningitis secara singkatnya adalah penyakit radang otak, pengertian secara luas meningitis adalah radang di bagian membran penyelubung otak beserta menigen (sumsum tulang belakang). Hingga saat ini, penyakit meningitis termasuk salah satu penyakit berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian.
Apa Penyebab Terjadinya Meningitis?
Secara umum, ada 5 macam meningitis berdasarkan faktor penyebab berbeda-beda seperti berikut ini :
- Meningitis non infeksi
Meningitis jenis ini sebenarnya tidak akan menular, dari penderita ke orang normal. Di mana penyakit meningitis non infeksi ini bisa disebabkan karena obat-obatan tertentu, operasi di otak, cedera kepala, lupus eritematosus sistemik dan kanker.
2. Meningitis parasit
Meningitis parasit merupakan jenis meningitis yang langka, namun menimbulkan infeksi otak parah yang bisa berakibat fatal. Di mana parasit ini masuk melalui hidung ke dalam tubuh yang disebabkan bakteri amoeba mikroskopis Naegleria fowleri. Umumnya penyakit ini terjadi ketika menyelam atau berenang di area air tawar yang hangat, contohnya pada sungai dan danau. Sesudah memasuki hidung, maka Naegleria fowleri ini akan menuju otak lalu melumpuhkan jaringan otak, sehingga terjadi yang namanya primary amebic menigoencephalitis (PAM) atau meningitis parasit.
3. Meningitis jamur
Seperti namanya, meningitis jamur dapat terjadi melalui infeksi yang disebarkan oleh jamur. Jenis meningitis ini sebenarnya terbilang cukup langka, dan terjadi akibat dampak penyebaran jamur menuju sumsung tulang belakang lewat darah. Walaupun setiap orang ada kemungkinan mengalami penyakit ini, akan tetapi biasanya penyakit meningitis jamur sendiri dapat menyerang pada orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, contohnya pada penderita kanker ataupun penderita HIV. Adapun jamur yang menyerang penderita ini biasanya dinamakan Cryptococcus. Jenis jamur inilah yang menjadi penyebab utama terjadinya meningitis yang paling umum menyerang orang-orang dewasa yang ada di negara Afrika.
4. Meningitis bakteri
Meningitis bakteri termasuk kasus yang jarang terjadi, walaupun begitu penyakit ini dapat mengakibatkan dampak yang begitu fatal. Penyebaran bakteri sendiri bisa melewati sekresi tenggorokan dan pengeluaran nafas, contohnya ketika mencium dan batuk. Hanya saja bakteri ini tak bisa hidup di area luar tubuh untuk jangka waktu yang cukup lama. Ada banyak macam bakteri sebagai penyebab terjadinya meningitis ini, di antaranya Streptococcus pneumonia, Neisseria meningitidis, Haemophilus influenza b, dan Listeria monocytogenes.
5. Meningitis virus atau viral meningitis
Meningitis virus adalah kasus paling umum yang banyak diderita oleh orang-orang kebanyakan, hanya saja penyakit ini tidak begitu berbahaya. Meningitis virus ini bisa diakibatkan oleh berbagai macam jenis virus, yang bisa menulari dari satu orang menuju orang lainnya lewat bersin atau batuk, bisa juga disebabkan oleh sanitasi atau lingkungan yang kotor. Sebenarnya, penyakit meningitis ini bisa saja ditularkan melalui kutu dan nyamuk, hanya saja jarang terjadi kasus seperti ini. Biasanya jalan pada virus yang masuk ke dalam tubuh bisa melalui gigitan serangga melewati aliran darah, yang akhirnya menuju otak. Untuk kasus yang jarang terjadi, meningitis ini bisa diatasi cukup melalui pemberian obat dengan antivirus tertentu secara khusus. Pada penderita ini, biasanya meningitis dapat sembuh, hanya saja bisa mengalami depresi, kelemahan dan pusing dalam jangka waktu yang lama hingga menetap.
[Baca juga: Ini Nih 5 Bahaya Keseringan Ngupil Yang Wajib Kamu Tahu!]
Bagaimana Penularan Meningitis Pada Anak?
Hal yang perlu kita ketahui dari penyakit ini, ternyata meningitis tak hanya menyerang orang-orang di usia dewasa saja melainkan juga dapat menyerang usia anak-anak. Umumnya anak-anak dengan meningitis menyerang usia 5 tahun. Pada anak penderita penyakit ini akan mengalami pembengkakan dan peradangan selaput otak. Meningitis yang terjadi pada anak sendiri bisa menular, sebab mikroorganisme penyebab meningitis sendiri sifatnya sangat mudah untuk menular. Jika penangannya lambat, bisa mengakibatkan kondisi penderita semakin serius, hingga menyebabkan gangguan mental serta kelumpuhan.
Meningitis sendiri bisa menular lewat cairan ludah ataupun melalui ingus anak dengan meningitis. Terlebih lagi jika anak yang menderita meningitis tersebut sedang berbicara, tertawa, batuk dan bersin. Tak hanya itu, penularan juga bisa terjadi melalui makanan ataupun minuman yang bersamaan dengan penderita. Proses penularan penyakit ini pada anak sebenarnya sangat mudah, maka dari itu Anda sebagai orang tua wajib waspada. Media penularan lain pada penderita meningitis adalah melalui barang-barang yang dipakai penderita, seperti tisu atau handuk bekas.
Anak dengan meningitis bisa menularkan penyakit meningitis ketika masih menunjukkan adanya gejala penyakit ini. Tak hanya itu, anak penderita meningitis bisa menularkan mikroorganismenya seusai mengonsumsi antibiotik selama 24 jam ketika pemberian obat.
Apa Saja Gejala Meningitis Pada Anak?
Meningitis sangat mudah sekali diderita oleh bayi maupun anak-anak, sebab mereka belum memiliki kekebalan tubuh yang sempurna. Adapun gejala terjadinya meningitis pada anak sendiri adalah sebagai berikut:
- Demam tinggi, di mana kaki dan tangan terasa dingin.
- Anak merasa gelisah, namun tak ingin disentuh.
- Menangis terus menerus.
- Pada beberapa penderita, akan mudah sekali mengantuk dan tertidur hingga sulit untuk dibangunkan.
- Gejala lainnya, seperti leher kaku, muntah-muntah, sakit kepala yang parah, ruam kulit seperti bintik-bintik yang merah, sensitif dengan cahaya, demam tinggi hingga temperatur di atas 38 derajat Celcius, dan nafas yang cepat bisa dilihat pada penderita anak-anak dengan usia yang lebih besar beserta orang dewasa.
Bagaimana Cara Mencegah Terjadinya Meningitis Pada Anak?
Bagi orang tua, Anda tak perlu khawatir akan penyakit ini karena sebenarnya penyakit ini bisa dicegah dengan cara pemberian vaksin. Di Indonesia sendiri, ada 2 macam vaksin meningitis ini yakni vaksin meningokokus konjugat dan vaksin meningokokus polisakarida. Sementara itu, vaksin meningokokus polisakarida dapat diberikan pada usia berapa saja dan bisa memberikan perlindungan hingga 90-95%. Pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun, maka pemberian vaksin ini dapat bertahan hingga 1-3 tahun. Pada usia dewasa sendiri, bisa memberikan perlindungan hingga 3-5 tahun. Sedangkan pada vaksin meningokokus konjugat biasanya hanya diberikan pada usia 11 hingga 55 tahun. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sendiri menganjurkan agar setiap orang yang berusia 11 sampai 55 tahun agar menjalankan program vaksinasi untuk meningokokus konjugat .
Bagaimana Cara Mendeteksi Anak Terkena Meningitis?
Selain melihat melalui gejala-gejala yang ditimbulkannya, biasanya dokter akan melakukan diagnosa terhadap meningitis ini melalui beberapa pemeriksaan atau tes medis seperti berikut :
- Spinal Tap
Diagnosis yang satu ini memakai cairan serebrospinal, jika anak yang tengah menderita penyakit meningitis maka bisa menunjukkan terjadinya peningkatan pada kadar sel darah putih serta rendahnya kadar gula. - Test Pencitraan
Pada tes ini biasa memakai CT-scan dan x-ray yang dilakukan untuk memeriksa bagian dada, sinus maupun kepala. - Test Darah
Melalui tes darah ini, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan di laboratorium dengan tujuan agar mengetahui apakah darah telah ditumbuhi oleh bakteri ataukah tidak.
Ya, demikianlah ulasan mengenai bahaya meningitis pada anak, penyebab dan pencegahannya. Semoga bermanfaat!