
Gejala dan Jenis-Jenis Anemia

Jika anda bicara mengenai masalah kesehatan yang terkait dengan darah, salah satu jenis penyakit yang tentunya akan ada di dalam pikiran anda adalah anemia. Anemia sendiri dalam dunia medis bukan hanya diterjemahkan sebagai nama penyakit namun juga sebagai kondisi medis dimana penderita mengalami kekurangan sel darah merah ataupun hemoglobin. Penyakit yang bernama latin ἀναιμία anaimia ini dapat dikatakan sebagai penyakit yang cukup sering ditemukan, terutama di lingkungan metropolitan atau kota yang sibuk.
[Baca juga: Anemia atau kekurangan sel darah merah: Gejala, penyebab, dan pengobatannya]
Seseorang yang mengalami penyakit yang lebih familiar dengan nama kekurangan darah ini akan memiliki jumlah/ konsentrasi hb/ hemoglobin di bawah keadaan normal. Keadaan normal dari jumlah hb/ hemaglobin sendiri berbeda untuk pria dan wanita. Untuk pria, jumlah/ kadar normal hb/ hemaglobin adalah 13,5 g/dL dengan konsentrasi hematokrit/ Hct yang kurang dari 41%. Sedangkan untuk wanita, jumla/ kadar normal hb/ hemaglobin adalah 11,5 g/dL dengan hematokrit / Hct kurang dari 36 %.
Gejala anemia
Seseorang dengan keadaan anemia atau kekurangan darah biasanya akan cenderung menunjukkan beberapa gejala umum yang dapat dikenali, beberapa diantaranya adalah:
- Pucat pada kelopak mata bagian bawah
- Keletihan/ mengalami kelelahan berlebihan
- Merasa mual
- Mengalami sakit kepala
- Denyut atau ritme jantung yang tidak beraturan
- Mengalami kerontokan rambut
- Overactive imunitas tubuh
- Mengalami sesak napas
Jenis-jenis Anemia
Dalam dunia medis/ kesehatan, kekurangan darah/ anemia sendiri dikenal dalam beberapa jenis yang berbeda, yaitu:
- Anemia of chronic disease
Anemia of chronic disease adalah jenis anemia yang dapat terjadi atau muncul diakibatkan infeksi penyakit seperti HIV/ AIDS yang menyebabkan terganggunya produksi sel darah merah di sumsum tulang.
- Iron deficiency anemia
Iron deficiency anemia dapat terjadi pada seseorang dengan gangguan nutrisi zat besi. Seperti yang anda ketahui bahwa zat besi adalah salah satu komponen utama dalam produksi sel darah merah. Kurangnya asupan zat besi dapat menggangu produksi sel darah merah pada sumsum dimana sel darah merah yang dihasilkan akan memiliki jumlah hb/ hemaglobin yang normal.
- Vitamin deficiency anemia
Vitamin deficiency anemia adalah anemia yang terjadi saat seseorang mengalami kekurangan zat vitamin B12 dan juga zat folat yang merupakan bahan lain yang dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah di sumsum tulang.
[Baca juga: Anemia defisiensi Vitamin B12 atau Folat]
- Aplastic anemia
Aplastic anemia merupakan jenis anemia yang terkait dengan degradasi kemampuan sumsum tulang dalam memproduksi sel darah merah. Anemia yang satu ini adalah jenis yang paling berbahaya dimana sumsum tulang bukan hanya memproduksi sel darah merah namun juga sel darah putih dan juga plasma darah.
- Sickle cell anemia
- Anemias associated with bone marrow disease
- Hemolytic anemias
- Sickle cell anemia (terjadi karena cacat pada hemoglobin dalam sel darah merah yang menyebabkan sel darah merah berbentuk seperti sabit)
Demikianlah Gejala dan Jenis-Jenis Anemia, semoga bermanfaat.