Konsumsi Pil Jerawat? 7 Hal Ini Harus diperhatikan Dulu
Konsumsi pil jerawat (Ilustrasi/pixabay)Jerawat bisa kita bilang sebagai salah satu penyakit paling adil di dunia. Lho kok begitu? Soalnya, jerawat hampir pernah menyerang semua orang. Meskipun tidak banyak yang mengalami jerawat berkepanjangan, tetapi setidaknya semua orang pernah mengalami jerawatan sekali seumur hidup, terutama di saat remaja dimana saat itu hormon penyebab jerawat sedang pesat berkembang.
Salah satu peneliti yang menekuni masalah jerawat, Kligmann bahkan pernah menyatakan bahwa hampir dijumpai semua orang dimana pun berada pernah berurusan dengan persoalan jerawat.
Mengapa demikian? Tidak lain karena penyebab utama jerawat adalah masalah hormonal. Hormonal ini terutama pada masa pubertas sebab pada masa ini tubuh manusia terdapat jumlah minyak yang lebih banyak. Minyak tersebut didorong keluar oleh hormone t3st0sterone dan terdapat di bawah jaringan kulit.
Meskipun kecil dan cenderung tidak terlalu bahaya, masalah kulit ini tidak bisa dianggap enteng karena langsung berefek pada kepercayaan diri seseorang dalam penampilannya. Oleh karena itu, saat jerawat baru muncul, setiap orang akan berusaha sebisa mungkin untuk membuat jerawat tersebut segera pergi.
Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan jerawat. Ada cara yang dilakukan melalui tindakan medis dan memakai obat kimia. Selain itu, ada juga cara-cara yang dipilih karena tidak adanya efek samping alias menggunakan herbal yang berasal dari alam. Namun, cara paling umum yang sering dilakukan adalah melalui obat-obatan penghilang jerawat. Obat-obatan tersebut bisa berbentuk obat oles dan ada juga berupa pil atau obat yang kita makan.
Penggunaan obat kimia dengan bahan oles tentu sudah merupakan hal yang sangat umum kita lakukan, tinggal diterapkan pada bagian wajah yang berjerawat. Beda halnya dengan obat oles, penggunaan obat jerawat berbentuk pil tidak bisa kita lakukan sembarangan atau sesuka hati saja. Kenapa? Sebab obat berbentuk pil adalah obat yang kita konsumsi dengan cara memasukkannya ke dalam tubuh, dicerna dan dialirkan melalui darah. Salah-salah, tentu penggunaan obat ini akan sangat berisiko pada tubuh kita.
Mungkin kamu pernah mendengar kasus kematian karena sebelumnya seseorang mengonsumsi pil anti jerawat. Ya, selalu ada kemungkinan terburuk yang kadang berada di luar dugaan. Meski begitu, bukan berarti seseorang tidak boleh mengonsumsi pil jerawat. Hanya saja sebagai konsumen kita dituntut untuk lebih bijak. Menyangkut penggunaan obat pil jerawat, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan agar obat tersebut bisa menyembuhkan jerawat dan tidak membahayakan kita dengan efeknya yang lain.
7 Hal yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi pil jerawat
Pertama, gunakan hanya jika jerawat sudah ganas
Ada orang yang jerawat sedikit saja sudah sibuk mencari pil jerawat. Sebaiknya, gunakanlah pil jerawat jika memang jerawatmu sudah sangat parah dan tidak bisa lagi diobati dengan pengobatan oles ataupun dengan bahan alami. Jika jerawatnya masih jerawat ringan atau hanya karena siklus menstruasi (pada wanita) maka sebaiknya tidak langsung memutuskan untuk menggunakan pil jerawat. Apalagi kalau kamu dikenal dengan kulit mulus dan jerawatan hanya sekali se-abad. Memakai pil jerawat kalau bisa dijadikan sebagai pilihan terakhir.
Baca kandungan obatnya
Sempatkanlah membaca kandungan atau komposisi suatu produk jika kamu ingin membeli suatu produk, apalagi sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan, dan dimakan pula. Banyaknya keunggulan dari suatu produk belum tentu bisa menjamin keamanannya.
Periksalah apakah terdapat bahan kimia berbahaya di dalamnya. Jika iya, maka kamu lebih baik mengurungkan niatmu untuk membeli obat tersebut daripada masalah kulit semakin buruk. Sebagai orang awam, mungkin kamu bingung bagaimana mengetahui bahan dan patokan kadar sebuah pil dikatakan berbahaya. Kamu bisa melakukan searching di internet melakukan cek terhadap nama zat yang tertera di kemasan. Bisa juga dengan bertanya kepada ahli kesehatan sehingga lebih pasti.
Cek apakah ada izin atau sudah terdaftar di BPOM
Obat-obatan yang layak dan aman untuk digunakan sudah lulus dari uji kelayakan dan penyebaran dari BPOM. Nah pastikan ada tanda terdaftar dari BPOM pada kemasan obat tersebut. Jika tidak ada, maka kamu jangan mengambil risiko dengan tetap membeli dan mengonsumsi obat tersebut. Hati-hati, sekarang juga ada produk yang berlabel BPOM palsu dan mengincar konsumen. Jadi, jangan asal ya membeli produk. Ini menyangkut kesehatan bahkan nyawa.
Perhatikan jenis kulitmu
Tidak semua obat yang berhubungan dengan kulit bisa sesuai untuk semua orang. Hal itu disebabkan karena jenis kulit setiap orang berbeda-beda. Ada yang berjenis kulit kering dan ada juga yang punya kulit cenderung berminyak.
Nah, untuk itu kenali dulu jenis kulitmu untuk menentukan obat mana yang kira-kira cocok untukmu. Jika kulit kamu berminyak dan kamu membeli obat jerawat yang dibuat khusus untuk kulit kering, selain obat tidak bekerja juga akan mendatangkan efek yang buruk.
Cek tanggal kadaluarsa obat
Hal yang mungkin sering luput dari perhatian kita adalah tanggal kadaluarsa pada obat. Nah agar efek bahaya dari obat-obatan tidak meracuni kesehatan kita, selalu sempatkan untuk mengecek tanggal kadaluarsa dari obat tersebut. Ketika membeli sebuah produk kesehatan, cobalah bersikap tenang dan tidak dalam keadaan terburu-buru. Kalau harganya mahal dan ternyata sudah tidak bisa dipakai terus barang tidak bisa direturn, betapa ruginya kita.
Konsultasi dokter
Tidak hanya penyakit parah saja yang harus selalu kita konsultasikan dengan dokter. Penyakit ringan yang sering kita sepelekan bisa saja membuat penyakit berubah ganas. Jadi, jangan pernah menganggap sepele jika kesehatan kamu sudah terganggu. Tak peduli organ dalam maupun luar tetaplah diperhatikan dengan serius.
Sama halnya dengan jerawat, karena jerawat kadang dianggap sepele, jangan-jangan nanti jerawat kita malah semakin parah dan meradang dengan buruk. Untuk itu sempatkanlah kosultasi pada dokter kulitmu tentang dosis obat yang harus kamu minum serta obat apa yang baik dan aman. Kalau perlu mintalah dokter untuk menuliskan resepnya di kertas untuk kamu bawa ke apotik. Disamping itu, jangan biasakan ke apotik tanpa ada resep dari dokter resmi.
Jangan minum pil jerawat saat hamil
Obat jerawat jenis pil ini sebenarnya adalah obat yang paling rentan untuk berisiko terhadap kesehatan kita. Kenapa? Tidak lain pengaruhnya bisa menyeluruh. Tidak hanya akan berdampak pada kulit, beberapa anggota tubuh bagian dalam mungkin ikut terserang. Jadi berhati-hatilah terutama ketika sedang hamil. Sebaiknya, kamu menghindari meminum pil jerawat pada saat hamil karena bisa membahayakan janin.
Mana tahu jerawat timbul hanya ketika saat hamil saja, setelah melahirkan mungkin akan hilang. Jadi, daripada menghadapkan diri pada risiko, lebih baik bersabar saja dengan jerawat sementara waktu asal tidak menunjukkan gejala yang berbahaya.
Nah, demikianlah hal-hal yang harus kamu perhatikan sebelum memutuskan untuk membeli dan mengkonsumsi pil jerawat. Kesehatan kita juga terletak pada ketelitian dan kebijaksanaan kita dalam memilih obat.