
Mungkin Anda pernah melihat bintil–bintil kecil, lebih kecil dari jerawat, berwarna putih pada wajah. Bintil itu disebut milia. Milia bisa terdapat di bagian mana saja, bisa di dekat hidung, dada, pipi, dahi, di kelopak mata, dan di seluruh bagian tubuh. Milia biasanya tumbuh secara bergerombol di satu tempat. Sebenarnya, milia adalah kantong yang berisi protein pembentuk lapisan luar kulit. Milia memang sering muncul pada tubuh bayi yang baru lahir sehingga sering disebut jerawat bayi.
Kemunculan milia disebabkan oleh banyak faktor, antara lain kelenjar keringat yang belum berkembang sempurna, kerusakan kelenjar keringat yang sering terjadi pada daerah sekitar luka, dan adanya radang pada kulit.
Meski sulit dikeluarkan, Anda tidak perlu khawatir karena milia akan hilang dengan sendirinya. Biasanya milia akan menghilang setelah beberapa minggu, namun ada juga yang hilang setelah beberapa bulan. Oleh karena itu, bila muncul milia pada kulit Anda tidak perlu memberikan perawatan khusus. Namun, ada juga milia sekunder yang bisa berubah jadi milia permanen yang akan menetap selamanya pada kulit.
Jika memang milia tidak kunjung hilang setelah beberapa waktu yang lama, Anda bisa melakukan perawatan ke dokter spesialis untuk menghilangkan milia tersebut. Milia yang seperti ini merupakan milia yang bersifat permanen. Ada tindakan khusus dari dokter untuk menyingkirkan milia. Salah satunya dengan membuka milia menggunakan jarum kecil yang telah disterilkan, lalu mengeluarkan isi milia dengan dipencet. Mungkin terlihat sederhana, namun hal ini tidak dianjurkan untuk dilakukan oleh seseorang yang belum professional.
Selain dengan jarum atau alat tertentu, dokter juga terkadang menggunakan terapi untuk menghilangkan milia dari wajah penderita. Meskipun milia bukan termasuk jerawat, sabun penghilang jerawat yang mengandung asam salisilat dapat digunakan untuk menghilangkan milia.