Mitos Seputar Kehamilan – Kehamilan merupakan masa menyenangkan sekaligus menegangkan bagi kebanyakan wanita, terlebih jika kehamilan pertama. Bagi wanita yang baru mengalami kehamilan pertama, mereka akan banyak mendapatkan saran dari keluarga, tetangga, kolega kerja dan orang-orang sekitarnya sehingga terkadang susah membedakan mana informasi yang bersifat ilmiah maupun informasi yang sekedar mitos. Untuk itu, informasi seputar kehamilan sebaiknya mulai digali oleh ibu hamil agar tidak terlalu banyak mendapatkan informasi yang sifatnya tidak valid dan tidak bisa dilogika.
Di Indonesia pada umumnya tiap daerah memiliki kepercayaan tertentu yang pantang dilanggar oleh masyarakatnya sehingga seringkali pada akhirnya ketika konsultasi dengan tenaga kesehatan baik dokter, bidan, ahli gizi cenderung mempertanyakan, “Boleh gak saya makan ini, Dok?”, atau mengajukan pertanyaan “Benarkah jika melakukan ini akan mengakibatkan bayi cacat?”, dan masih banyak lagi jenis pertanyaan yang semisal. Hal ini bisa dimaklumi karena di masyarakat Indonesia sendiri informasi ilmiah masih sering dibenturkan dengan kepercayaan tertentu dan terkadang melanggarnya merupakan suatu kesalahan yang seolah-olah bisa menimbulkan efek mistis tertentu.
Berikut adalah mitos seputar kehamilan yang jamak dipercaya oleh masyarakat dan menjadi hal yang seolah-olah harus dilakukan atau menjadi hal yang pantang untuk dilakukan:
8 Mitos Seputar Kehamilan
Mitos seputar kehamilan (Ilustrasi/pixabay)- Minum air kelapa muda dapat membuat bayi yang dilahirkan berkulit putih.
Air kelapa muda pada umumnya mengandung elektrolit yang sangat dibutuhkan untuk homeostasis (keseimbangan) tubuh, yakni dengan mengatur keseimbangan cairan tubuh. Kebanyakan ibu hamil akan cenderung merasa haus karena harus mengeluarkan energi yang lebih besar dibandingkan sebelum hamil, sehingga minum air kelapa muda akan bisa membantu mengganti ion-ion tubuh yang hilang akibat aktivitas harian ibu hamil dan kesegaran tubuh akan pulih lebih cepat.
Warna kulit pada bayi banyak dipengaruhi oleh gen kedua orang tuanya, sehingga tidak ada hubungan antara minum air kelapa muda dengan putihnya warna kulit bayi.
2. Minum air es akan membuat bayi bertubuh besar.
Sebagaimana kita pahami, air merupakan zero calorie, atau disebut bebas kalori, sehingga minum air dalam bentuk apapun dengan jumlah berapapun tidak akan memberikan efek gemuk pada seseorang, termasuk pada janin. Ukuran bayi dalam kandungan tidak ditentukan oleh banyak dan sedikitnya air es yang diminum, namun dipengaruhi oleh factor nutrisi yang dikonsumsi selama kehamilan, misalnya konsumsi makanan tinggi gula, minuman dengan jumlah gula yang cukup tinggi, lemak berlebih, dan asupan karbohidrat yang juga berlebih sehingga sebaiknya semua asupan untuk ibu hamil diseimbangkan dengan kebutuhan.
Minum es selama tidak menggunakan gula tidak akan berpengaruh pada berat badan janin, berbeda dengan air es yang diberi gula, maka hal itu jika dilakukan cenderung akan menimbulkan efek haus pada ibu hamil. Akumulasi dari konsumsi gula berlebih bisa mengakibatkan sakit gula (diabetes mellitus) pada janin. Pada ibu hamil pun jika sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit gula, sebaiknya memeriksakan kadar gula darah untuk mengantisipasi secara dini adanya gejala diabetes di masa kehamilan.
3. Jangan makan nanas, durian dan nangka selama hamil, karena bisa akibatkan keguguran.
Buah durian mengandung vitamin B, C, E, dan zat besi yang dibutuhkan oleh ibu hamil. Selain itu durian juga mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat dan beberapa mineral mikro yang penting untuk tubuh. Konsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan akan bermanfaat untuk ibu hamil. Buah nangka pun memiliki kandungan yang hampir sama dengan durian. Hanya saja buah nangka memiliki kandungan vitamin A yang tidak dimiliki oleh durian. Buah nanas tidak memiliki kandungan karbohidrat, serat, protein, dan lemak yang banyak dibandingkan dengan buah lainnya. Kandungan vitamin C dan kalsium yang terdapat pada buah nanas cukup baik untuk ibu hamil.
Sayangnya, ketiga buah tersebut mengandung sedikit alk0hol sehingga konsumsi ketiga buah tersebut dalam jumlah yang banyak akan berpengaruh tidak baik pada pencernaan ibu hamil. Sebaiknya konsumsi ketiga buah tersebut dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan.
4. Memb*nuh binatang (baik istri atau suami) akan menyebabkan bayi yang dilahirkan cacat.
Bayi terlahir cacat dipengaruhi oleh faktor yang beragam, beberapa di antaranya adalah karena anemia gizi besi (AGB) pada ibu yang berlangsung cukup lama, konsumsi obat-obatan tanpa resep dokter, konsumsi alk0hol, terpapar radiasi dari luar secara terus-menerus. Memb*nuh binatang tertentu tidak ada hubungannya dengan bayi terlahir cacat. Selama memb*nuh binatang yang dibolehkan oleh agama dan binatang yang benar-benar mengganggu (misal tikus, kecoa dan lain-lain.), maka hal tersebut tidak masalah.
[Baca juga: Cegah anemia gizi besi pada ibu hamil, pahami makanan yang bisa meningkatkan dan menurunkan penyerapan zat besi]
5. Minum minyak kelapa akan memudahkan persalinan
Kelancaran persalinan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: jalan lahir, posisi bayi, tenaga mengejan ibu, dorongan kontraksi, dan kondisi psikologis ibu sendiri. Tidak ada hubungannya minum minyak kelapa dengan kelancaran persalinan.
6. Minum air kacang hijau selama hamil membuat rambut anak lebat.
Kacang hijau mempunyai kandungan gizi yang cukup banyak, diantaranya protein, karbohidrat, vitamin (terutama vitamin B yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil), mineral mikro (terutama kalium yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa tubuh selama kehamilan). Konsumsi kacang hijau dan olahannya akan sangat bermanfaat untuk kehamilan, namun itu tidak berhubungan dengan lebat dan tidaknya rambut pada janin. Rambut yang lebat, keriting, lurus, hitam ataupun berwarna lain banyak dipengaruhi oleh faktor keturunan.
7. Pada saat hamil, apabila daerah paha dan daerah perut digaruk akan menyebabkan timbul guratan hitam atau putih.
Kebanyakan kondisi ibu selama kehamilan sering timbul guratan hitam atau putih di bagian tertentu. Terjadinya guratan tersebut bukan disebabkan oleh garukan, namun karena adanya perubahan hormon saat kehamilan dan berpengaruh pada perubahan kulit. Jika ingin menggaruk, lakukan garukan secara perlahan agar tidak menimbulkan lecet di bagian yang gatal dan memiliki guratan. Agar tidak menimbulkan bekas hitam lebih parah, sebaiknya sering mengoleskan lotion atau baby oil pada pada daerah guratan. Dari sini, pernyataan bahwa garukan pada daerah perut atau daerah paha menimbulkan bekas hitam tidak relevan sama sekali.
8. Bergelang karet saat hamil akan menghambat proses persalinan.
Tidak ada hubungannya antara pemakaian gelang karet saat hamil dengan lancar dan tidaknya proses persalinan, karena proses persalinan sebagaimana sudah dijelaskan di atas tidak berhubungan sama sekali dengan pemakaian gelang karet atau tidak.
Dari sekian banyak mitos yang beredar di masyarakat, hal yang paling penting saat hamil adalah memperbanyak nutrisi yang seimbang, yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air serta menjaga kondisi psikologisnya untuk selalu tenang, berpikir positif dan selalu berpikir sehat, karena janin dalam kandungan akan bisa tumbuh dan berkembang dengan baik jika kondisi fisik dan psikologis ibu juga dalam kondisi baik.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk pembaca dan bisa mengurangi kekhawatiran yang sering terjadi di masyarakat saat seorang wanita dalam masa kehamilan. Jadilah calon ibu yang cerdas dan bijak dalam menyerap informasi, karena dari ibu yang cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas, dan dari ibu-ibu yang bijak akan melahirkan anak yang juga bijak. Semangat menambah ilmu!
Sumber :
- Almatsier, Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
- itd.unair.ac.id/index.php/health-news-archive/317-kandungan-gizi-dan-manfaat-buah-durian
- www.tipscaramanfaat.com/kandungan-gizi-dan-manfaat-buah-nangka-481.html
- manfaatnyasehat.blogspot.co.id/2013/10/manfaat-buah-nanas.html
- Nisman, Wenny Artanty. 2011. Ternyata Melahirkan itu Mudah dan Menyenangkan. Yogyakarta : Penerbit Andi Yogyakarta.