
Infosehatkeluarga.com | Bahaya Kelebihan Garam Bagi Kesehatan Tubuh – Apakah rasanya makanan tanpa garam? Garam merupakan perisa makanan yang penting dan banyak digunakan sebagai bumbu utama masakan.
Maka pertanyaan yang mengawali artikel ini tentu jawabannya akan sama yaitu hambar. Bahkan begitu pentingnya garam sebagai perisa makanan, menjadikan kondisi ini digunakan untuk menggambarkan kehidupan atau keadaan yang tidak indah. ‘Seperti makanan tanpa garam’, demikian ungkapannya.
Dalam ilmu kimia, garam dikenal sebagai senyawa netral yang dapat diuraikan menjadi ion – ion pembentuknya, yang terdiri dari ion positif dan ion negative. Terdapat beberapa jenis garam yang terbentuk oleh partikel yang berbeda dan reaksi yang berbeda sehingga menghasilkan rasa yang berbeda pula.
Salah satu diantara berbagai macam garam tersebut adalah NaCl sebagai bahan utama garam dapur yang menghasilkan rasa asin. NaCl dibentuk dari reaksi antara basa kuat dengan asam kuat sehingga menghasilkan senyawa garam yang tidak berbau.
Selain fungsinya yang penting dalam masakan, garam juga merupakan senyawa penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan Natrium (Na) dan Klorida (Cl) dalam garam dapur menjadi penyeimbang asam basa dalam tubuh dan menjaga PH tubuh tetap netral. Keduanya juga menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Namun sebagaimana gula, garam juga dapat menimbulkan efek buruk bagi tubuh bila dikonsumsi secara berlebihan. Jumlah konsumsi garam ideal yang direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Duni (WHO) adalah tidak lebih dari 5 gram per hari secara keseluruhan.
Namun seorang peneliti dari New York mengingatkan bahwa setiap orang hanya memerlukan 2 gram garam setiap hari atau setara dengan 1,5 sendok teh.
Sementara jumlah Natrium (Sodium dalam penyebutan orang Inggris) ideal adalah 1.500 mg hingga 2.300 mg per hari tergantung kondisi kesehatan dan umur seseorang. Jika mengonsumsi garam melebihi jumlah yang dibutuhkan tubuh dan dilakukan secara terus menerus.
Kelebihan garam dapat meningkatkan tekanan darah, risiko penyakit jantung, dan bahkan mempengaruhi fungsi otak. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang mengapa kelebihan garam berbahaya dan mengancam kesehatan kita.
6 Bahaya Kelebihan Garam Bagi Kesehatan
1. Mudah Haus/ Dehidrasi
Sebagaimana telah dibahas dalam artikel sebelumnya tentang manfaat garam, bahwa garam memiliki manfaat mencegah dan mengurangi masalah dehidrasi karena NaCl nya yang memiliki fungsi mempertahankan tingkat air dalam tubuh dengan mencegah kehilangan cairan lebih banyak dan mendorong aliran darah dengan optimal.
Ion Natrium dalam garam bekerja seperti magnet dalam menarik cairan dalam darah. Hal ini yang kemudian menyebabkan tubuh akan lebih mudah haus dan mengalami dehidrasi bila tubuh secara terus menerus mendapat asupan garam melebihi yang dibutuhkan oleh tubuh, karena air di dalam sel akan tertarik keluar dari sel melalui peristiwa osmosis.
Osmosis adalah peristiwa perpindahan pelarut (air) dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah menuju larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi, melaui selaput semipermeable hingga terjadi keseimbangan konsentrasi (kepekatan).
Konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan larutan di luar sel lebih pekat (memiliki konsentrasi lebih tinggi) dibandingkan larutan di dalam sel, sehingga air akan keluar dari sel melalui membrane atau dinding sel.
Itulah sebabnya jika kita haus, meminum air laut atau air garam dalam konsentrasi tinggi (pekat) justru akan membuat kita semakin haus.
2. Hipertensi dan Penyakit Jantung
Bahaya Kelebihan Garam selanjutnya ialah ancaman penyakit jantung. Peristiwa osmosis di dalam tubuh menyebabkan kelebihan air di dalam tubuh yang kemudian akan masuk ke dalam peredaran darah dan menyebabkan volume darah meningkat.
Hal ini akan memperberat kerja jantung karena volume darah yang harus diedarkan ke seluruh tubuh lebih besar. Jika keadaan ini terjadi terus – menerus selama berbulan – bulan hingga beberapa tahun dapat menimbulkan penyakit Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Sementara bagi orang yang memang sudah menderita Hipertensi, kondisi ini akan memperparah kondisinya. Inilah sebabnya penderita Hipertensi sangat diperhatikan asupan garamnya. Hipertensi merupakan awal terjadinya penyakit jantung.
Hal lain yang mungkin terjadi sebagai akibat tingginya kadar garam dalam tubuh adalah stroke. Kadar garam yang tinggi menyebabkan melebarnya pembuluh darah yang meningkatkan risiko pecahnya pembuluh darah karena cairan dalam tubuh (darah) terlalu banyak. Jika pembuluh darah pecah, maka terjadilah stroke.
3. Gangguan Ginjal
Selain memperberat kerja jantung, kelebihan volume darah juga memperberat kerja ginjal karena semakin banyak cairan (darah) yang harus disaring, diserap dan dikeluarkan. Jika keadaan tersebut terjadi selama berbulan – bulan dan secara terus – menerus,
Glomerulus dan Tubulus sebagai bagian dari organ Ginjal yang memiliki fungsi penyaringan, penyerapan dan mengeluarkan urin dan zat beracun lain dapat mengalami kerusakan.
Glomerulus merupakan bagian Ginjal sebagai tempat penyaringan darah yang akan menyaring kandungan asam amino, glukosa, garam, air dan urea dalam darah.
Proses ini menghasilkan urin primer yang akan diserap kembali (reabsorpsi) oleh Tubulus kontortus proksimal hingga menghasilkan urin sekunder. Ginjal sendiri memiliki 3 macam Tubulus.
Selain Tubulus kontortus proksima yang memiliki fungsi reabsorbsi, terdapat Tubulus kontortus distal dan Tubulus kolektivus. Proses yang terjadi dalam tubulus kontortus distal menghasilkan urin yang sesungguhnya, yang akan ditampung oleh tubulus kolektivus untuk disalurkan menuju kandung kemih.
Kerusakan Glomerulus dan Tubulus sebagai bagian penting dari Ginjal tentu berakibat pada kerusakan fungsi Ginjal. Sementara bagi seseorang yang memang telah memiliki penyakit atau gejala penyakit Ginjal, kondisi ini akan memperparah penyakitnya.
4. Osteoporosis
Terjadinya osteoporosis merupakan salah satu Bahaya Kelebihan Garam. Kandungan garam yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya osteoporosis, karena natrium yang tinggi mengganggu kalsium pada tulang.
Bila terjadi terus – menerus dalam jangka panjang menyebabkan tulang kekurangan dan kehilangan Kalsium sehingga kepadatannya berkurang. Hal ini terjadi karena kelebihan garam dalam tubuh akan dikeluarkan, yang berakibat Kalsium akan ikut keluar. Bahkan kondisi ini berisiko menyebabkan patah tulang.
5. Gangguan Pencernaan
Natrium dan Cor/ klorida juga memiliki peran penting dalam pencernaan. Namun, kandungan Natrium/Sodium yang tinggi di dalam tubuh dapat meningkatkan risiko serangan penyakit perut dan lambung.
Hal ini terjadi karena garam akan bereaksi dengan bakteri Helicobacter pylori yang menyebabkan tukak (infeksi/radang) lambung. Asupan garam yang berlebih dapat menurunkan jumlah pepsin dalam tubuh.
Enzim pepsin berada di dalam lambung dan berfungsi memecah protein menjadi pepton, yaitu protein dengan ukuran yng lebih kecil agar dapat diangkut oleh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh dalam peredaran darah. Sehingga bila enzim pepsin menurun, dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam memecah protein.
6. Gangguan Syaraf
Bahaya Kelebihan Garam selanjutnya ialah bisa menyebabkan gangguan saraf. Peran lain dari Natrium pada garam dapur (NaCl) adalah bersama Kalium (K) berperan mempertahankan fungsi saraf dalam menghantarkan impuls (rangsangan) dalam serabut saraf.
Dengan demikian, keberadaan Natrium sangat penting dalam mempertahankan kepekaan syaraf terhadap stimulan, termasuk dalam hal kontraksi otot.
Kelebihan Natrium dalam tubuh dapat mengakibatkan jaringan syaraf membengkak, pembengkakan syaraf serta edema serebral. Jika keadaan ini terjadi dibiarkan dan tidak segera disembuhkan, dapat menyebabkan terjadinya kondisi koma.
7. Berdampak Buruk pada Fungsi Otak
Kelebihan konsumsi garam juga dapat mempengaruhi fungsi otak. Penelitian menunjukkan bahwa natrium yang terlalu tinggi dalam diet dapat memperburuk kognisi, mempengaruhi konsentrasi, dan bahkan meningkatkan risiko terkena demensia pada orang yang lebih tua.
8. Menyebabkan Peradangan
Menyebabkan peradangan merupakan salah satu Bahaya Kelebihan Garam. Garam mengandung zat yang disebut klorida, yang dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh. Peradangan yang terus-menerus dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes, dan bahkan kanker.
9. Meningkatkan Risiko Kanker Lambung
Penelitian menunjukkan bahwa kelebihan konsumsi garam dapat meningkatkan risiko kanker lambung. Hal ini terjadi karena garam dapat merusak lapisan pelindung lambung, sehingga memperburuk kondisi bagi orang yang telah memiliki masalah lambung.
Cara Mengurangi Konsumsi Garam
Untuk melindungi kesehatan tubuh dari dampak buruk garam, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi konsumsi garam, yaitu:
1. Batasi Konsumsi Makanan yang Mengandung Garam Tinggi
Makanan seperti keripik kentang, camilan, dan makanan cepat saji seringkali mengandung garam tinggi. Cobalah untuk membatasi konsumsi makanan ini dan mencari alternatif yang lebih sehat.
2. Kurangi Penggunaan Garam dalam Masakan
Cobalah untuk mengurangi penggunaan garam dalam masakan. Anda dapat mencoba bumbu lain seperti rempah-rempah atau bawang putih untuk memberikan rasa pada masakan.
3. Cek Label Nutrisi pada Makanan
Cek label nutrisi pada makanan yang Anda beli untuk memastikan kadar garam yang terkandung dalam makanan tersebut. Hindari makanan yang mengandung garam tinggi dan pilih alternatif yang lebih sehat.
4. Konsumsi Makanan yang Mengandung Kalium Tinggi
Kalium dapat membantu mengurangi efek buruk natrium pada tubuh. Cobalah untuk mengonsumsi makanan yang mengandung kalium tinggi seperti pisang, alpukat, dan kacang-kacangan.
5. Hindari Makanan Olahan
Makanan olahan seringkali mengandung garam tinggi. Cobalah untuk menghindari makanan olahan dan memasak makanan sendiri dengan bahan-bahan segar untuk mengontrol kadar garam yang terkandung dalam masakan.
FAQs Tentang Garam
1. Apa itu garam?
Garam adalah bahan makanan yang terbuat dari natrium dan klorida.
2. Berapa banyak konsumsi garam yang sehat dalam sehari?
Konsumsi garam yang sehat adalah sekitar 5 gram per hari, atau sekitar satu sendok teh.
3. Apa yang terjadi jika saya terlalu banyak mengonsumsi garam?
Kelebihan garam dapat meningkatkan tekanan darah, mempengaruhi fungsi otak, menyebabkan peradangan, berdampak pada kesehatan ginjal, dan meningkatkan risiko kanker lambung.
4. Bagaimana cara mengurangi konsumsi garam?
Anda dapat mengurangi konsumsi garam dengan membatasi makanan yang mengandung garam tinggi, mengurangi penggunaan garam dalam masakan, cek label nutrisi pada makanan, mengonsumsi makanan yang mengandung kalium tinggi, dan menghindari makanan olahan.
Kesimpulan
Garam merupakan bahan makanan yang sering digunakan dalam masakan kita sehari-hari. Namun, terlalu banyak mengonsumsi garam dapat berdampak buruk pada kesehatan tubuh kita.
Kelebihan garam dapat meningkatkan tekanan darah, risiko penyakit jantung, dan bahkan mempengaruhi fungsi otak. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengurangi konsumsi garam dalam diet kita dan mencari alternatif bahan makanan yang lebih sehat.
Selain garam dapur, terdapat makanan lain yang mengandung garam diantaranya bumbu instan, roti, daging atau ikan asin, keju dan makanan olahan lainnya. Dengan mengetahui dampak kelebihan garam, sumber asupan garam bagi tubuh, dan jumlah ideal konsumsi garam yang disarankan, semoga kita dapat mengatur pola konsumsi sehingga dapat mengatur jumlah asupan garam bagi tubuh. Semoga sehat selalu.
Itulah 6 bahaya mengonsumsi garam berlebihan bagi tubuh. Jumlah garam yang dapat diterima oleh tubuh memang berbeda – beda sesuai riwayat atau kondisi kesehatan dan usia seseorang. Konsumsi garam yang sangat tinggi dalam satu waktu hingga melebihi batas yang dapat diterima oleh tubuh, dapat menyebabkan kematian.