
Thiamphenicol: Pengertian, Komposisi, Indikasi, dan Efek Samping– Kali ini kita akan memperkenalkan Thiamphenicol, agar pembaca mengetahui obat ini sebelum digunakan agar tidak merugikan kesehatan Anda. Penggunaan obat tanpa pengetahuan yang baik atau resep dari dokter bisa membahayakan kesehatan.
Thiamphenicol merupakan antibiotik yang dapat menangani infeksi akibat bakteri. Beberapa jenis infeksi yang bisa diatasi dengan obat ini meliputi infeksi akibat bakteri Salmonella, seperti tifus, infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih, infeksi saluran pencernaan, meningitis, serta gonorhoe.
Antibiotik ini larut dalam lemak dan bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Oleh karena itu, jenis antibiotik ini tidak efektif untuk mengobati infeksi akibat virus, seperti flu atau pilek.
Nama Generik Thiamphenicol
Thiamphenicol / Tiamfenikol
Nama Merek Dagang Thiamphenicol
Biothicol, Anicol, Cetathiacol, Comthycol, Conucol, Corsafen, Dexycol, Dionicol, Fosicol, Genicol, Ipibiofen, Kalticol, Lacophen, Lanacol, Lipafen, Nikolam, Nilacol, Nufathiam, Opiphen, Phenobiotic, Promixin, Renamoca, Rindofen, Sendicol, Thiambiotic, Thiamet,Thiamfilex, Thiamika, Thiamycin, Troviakol, Urfamycin, Urfekol, Venakol, Zumatab

Baca juga:
10 Rekomendasi Obat Tipes Paling Ampuh dari Resep Dokter, Tradisional dan Obat China
KOMPOSISI Thiamphenicol
- Comthycol 500 mg Kapsul
Setiap kapsul mengandung Thiamphenicol 500 mg - Comthycol 125 mg/5 mL Sirup Kering
Setiap 5 mL sirup mengandung Thiamphenicol 125 mg - Comthycol 250 mg/5 mL Sirup Kering
Setiap sendok takar (5 mL) mengandung Thiamphenicol Palmitat 417,39 mg setara dengan Thiamphenicol 250 mg
Tiamfenikol mengandung tidak kurang dari 98.0% dan tidak lebih dari 100.5% C12H15Cl2NO5S, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Pemberian serbuk hablur halus atau hablur putih sampai putih kekuningan; tidak berbau. Larutan dalam etanol mutlak memutar bidang polarisasi ke kanan; larutan dalam dimetilformamida memutar bidang ke kiri
Indikasi Thiamphenicol
1. Typhus dan paratyphus.
2. Infeksi-infeksi yang disebabkan oleh:
- Salmonella.
- H.Influenza, terutama infeksi meningeal.
- Rickettsia.
- Chlamydia dan golongan Psittacosis-lymphogranuloma.
- Bakteri gram negatif yang menyebabkan: bakteremia, meningitis.
3. Infeksi-infeksi yang disebakan oleh kuman yang resisten terhadap antibiotik lainnya dan sensitif terhadap Thiamphenicol.
DOSIS Thiamphenicol
Dewasa : 250-500 mg tiap 6 jam.
Anak-anak : 50 mg/kg berat badan/hari dalam 3-4 dosis terbagi.
Dikonsumsi pada perut kosong (1 atau 2 jam sebelum/sesudah makan)
Thiamphenicol harus digunakan dengan resep dokter. Tanyakanlah kepada dokter untuk mengetahui merek dan jenis thiamphenicol yang tepat untuk mengatasi infeksi akibat bakteri yang Anda derita.
Peringatan
- Wanita hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan thiamphenicol.
- Penting bagi penderita untuk menghabiskan thiamphenicol sesuai resep dokter guna memastikan bakteri penyebab infeksi musnah dan mencegah kambuhnya infeksi.
- Pengguna thiamphenicol untuk jangka panjang (lebih dari 10 hari) sebaiknya menjalani tes darah secara berkala.
- Harap berhati-hati bagi yang menderita gangguan hati, gangguan ginjal, alergi terhadap obat-obatan terutama antibiotik yang sejenis, serta defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD).
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.
Efek Samping dan Bahaya Thiamphenicol
Sama seperti semua obat, thiamphenicol berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa di antaranya yang dapat terjadi saat mengonsumsi antibiotik ini adalah:
- Mual.
- Muntah.
- Diare.
- Anemia aplastik.
- Urtikaria.
- Sindrom Gray pada bayi.
Demikianlah Thiamphenicol: Pengertian, Komposisi, Indikasi, dan Efek Samping, semoga bermanfaat. Konsumsilah obat dengan bijak. Sebaiknya konsultasikan kepada dokter Anda sebelum mengonsumsinya.